Liputan6.com, Hangzhou - Tak berlebihan rasanya jika menyebut China dan Amerika Serikat (AS) seteru abadi. Pasalnya, kebijakan keduanya nyaris selalu berseberangan bahkan tak jarang diwarnai 'peperangan'.
Sebut saja perang dagang antara dua negara. Yang belum lama ini terjadi, AS menuding Tiongkok mengganggu pasar baja dunia dengan melakukan praktik dumping atau menjual murah bajanya untuk ekspor.
Dua raksasa dunia itu juga kerap terlibat perang kata-kata. Salah satunya tentang sengketa Laut China Selatan di mana AS menolak klaim histori China atas kawasan yang kaya akan cadangan minyak bumi dan gas alam tersebut.
Advertisement
Namun selalu ada cara untuk meredakan sementara ketegangan antar kedua negara. Salah satunya dengan minum teh bersama.
Di sela-sela KTT G-20 yang berlangsung di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Presiden Xi Jinping mengundang Barack Obama minum teh. Peristiwa itu terjadi pada Minggu 4 Agustus pukul 22.30 waktu setempat.
Seperti dikutip dari The Washington Post, Senin (5/9/2016) adegan ini disebut mencerminkan strategi baru komunikasi China sejak Presiden Xi Jinping mengambil alih kekuasaan.
Pemimpin China itu diduga ingin membangun citra sebagai sosok yang santai, penuh kehangatan, dan percaya diri serta tak takut menghadapi dunia luar -- sesuatu yang nyaris tak pernah dilakukan para pendahulunya.
Kendati demikian, pertemuan keduanya dalam jamuan teh tersebut digambarkan berlangsung sedikit canggung. Presiden Xi Jinping kabarnya bahkan banyak berbasa-basi.
Ia sempat bertanya apakah Obama melakukan olahraga. Tak hanya itu, Presiden Jinping juga membahas tentang cuaca.
"Menurut saya cuaca besok tidak cukup baik," ujar Presiden Jinping dalam sebuah video yang direkam oleh juru kamera Gedung Putih.
Dan tentu saja Presiden China itu menyinggung soal teh yang tengah mereka nikmati.
"Teh ini disebut 'Longjing'," jelas Jinping.
Ia pun menceritakan bahwa teh tersebut berasal dari sebuah desa bernama Longjing. Kepada Obama ia menjelaskan bahwa arti nama desa itu secara harfiah adalah 'naga baik'.
"Sangat menarik," respons Presiden Obama.
Dari video tersebut, sejumlah pihak menyimpulkan bahwa sangat jelas yang terpenting bagi Presiden Xi Jinping bukanlah soal teh atau pembicaraannya dengan Obama, melainkan jepretan kamera.
Jepretan kamera seolah tak pernah berhenti mengabadikan gerak -gerik pemimpin dua kekuatan besar dunia yang tengah duduk bersebelahan. Tak dijelaskan lebih lanjut apa saja yang dibicarakan Obama dan Jinping kala itu.