Weekly Hightlights: Loud Blast Rocks New York

Sebuah bom rakitan meledak di kawasan Chelsea, bagian kota New York, dan melukai setidaknya 29 orang. Seorang pria ditangkap.

oleh Arie Mega PrastiwiAlexander Lumbantobing diperbarui 20 Sep 2016, 15:23 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2016, 15:23 WIB
20160918-Bom New york-AFP Photo
Petugas mengevakuasi korban ledakan di New York, Sabtu (17/9). Setidaknya 25 orang terluka akibat sebuah ledakan di New york, menurut keterangan pejabat setempat. (AFP PHOTO)

Liputan6.com, Jakarta - Hanya beberapa hari setelah peringatan 15 tahun terjadinya serangan teror 9/11, kota New York kembali diguncang serangan.

Kali ini, sebuah bom rakitan meledak di kawasan Chelsea, bagian kota New York, dan melukai setidaknya 29 orang. Wali kota de Blasio menampik adanya kaitan internasional dalam peristiwa ini dan Gubernur Cuomo menyebutnya sebagai serangan teror.

Sekitar 4 blok dari tempat kejadian ditemukan juga sebuah panci bertekanan tinggi yang diduga sebagai bom rakitan ke dua.

Pada Senin sore, setelah baku tembak terjadi di Linden, New Jersey. Polisi lantas menangkap seorang pria terduga pelaku bom New York. Pria itu bernama Ahmad Khan Rahami. Warga AS kelahiran Afghanistan itu ditangkap atas tuduhan kepemilikan senjata dan bom serta percobaan pembunuhan petugas.

Bersama-sama dengan ledakan di New York, segmen 'Internasional Affairs' diisi dengan kisah kemarahan aktris panas Maria Ozawa yang merasa terlanggar privasinya.

Ia geram karena petugas imigrasi Filipina mengambil informasi pribadi keimigrasian dan kemudian mengunggah ke laman Facebook milik seorang warga Filipina. Pihak berwenang Filipina bertekad melakukan penyidikan pelanggaran etika dalam kedinasan tersebut.

Sementara itu, segmen 'What's on Indonesia' mengetengahkan peristiwa penangkapan Irman Gusman, ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dalam suatu operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK. Uang senilai Rp 100 juta menjadi barang buktinya. 

Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) kembali menggelar acara pada Sabtu 17 September 2016. Acara tersebut bertajuk Conference on Indonesian Foreign Policy 2016 : Finding Indonesia's Place In The Brave New World.

Dalam acara tersebut, dua tokoh yang pernah berseberangan saat krisis Timor Timur Wiranto dan Xanana Gusmao, saling berpelukan hangat. Dalam sambutannya, Wiranto bahkan memanggil Xanana sebagai seorang sahabat.

Segmen 'Trending Topic' dimulai dengan kisah konyol ketika Google, raksasa IT penyedia layanan pencarian di dunia maya, kedapatan memburamkan wajah seekor sapi di tepi sungai.

Kebijakan membuat buram (blur) biasanya diterapkan pada wajah manusia atau plat nomor mobil demi menjaga privasi. 

Kisah selanjutnya dalam 'Trending Topic' datang dari 'The Big Apple'.  Untuk pertama kali busana muslim dipamerkan dalam ajang bergengsi New York Fashion Week (NYFW). Kali Ini, Anniesa Hasibuan mencuri perhatian dengan koleksi hijabnya. 

Terakhir, segmen 'Embassy Corner' diisi dengan acara 'Comprehensive Partnership Between 2 Middle Powers and Current Development on the Korean Peninsula' pada Rabu 13 September lal lalu di Jakarta, Duta Besar Korea Selatan,  Cho Tae-Young melihat Indonesia memiliki hubungan baik dengan dua Korea. Ia mengajak agar RI berbicara kepada Korut yang terus melakukan uji nuklir. 

Namun demikian, Dino Patti Jalal, mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, wanti-wanti soal keterbatasan peran Indonesia karena ada 6 negara atau Six Party Talks yang memegang kendali terhadap Korea Utara.

Saksikan selengkapnya dalam video berikut ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya