Stephen Hawking: Kita Harus Waspada Saat Menjawab Sinyal Alien

Stephen Hawking menyebut, alien mungkin merupakan perampok yang mencari planet-planet untuk ditaklukkan dan dijajah.

oleh Citra Dewi diperbarui 26 Sep 2016, 08:27 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2016, 08:27 WIB
Stephen Hawking
Stephen Hawking (Stephen Hawking’s Favorite Places/CuriosityStream)

Liputan6.com, Silver Spring - Seorang ahli astrofiska terkemuka, Stephen Hawking, mengemukakan pendapat mengejutkan. Ia berkata bahwa manusia harus waspada dalam mencari koneksi dengan peradaban alien.

Pada 2010, Hawking mengatakan bahwa alien mungkin merupakan perampok rakus yang mengelilingi angkasa luar untuk menjarah sumber daya dan mencari planet-planet untuk ditaklukkan dan dijajah.

Baru-baru ini ia menegaskan kembali peringatan tersebut dalam sebuah video dokumenter terbaru yang bisa diakses secara streaming di Curiosity Stream, yakni Stephen Hawking's Favorite Places.

"Suatu hari, kita dapat menerima sinyal dari planet seperti ini," ujar Hawking dalam video dokumenter. Ucapannya mengacu pada dunia asing yang menurutnya berpotensi dihuni alien, Gliese 832c.

"Tapi kita harus waspada dalam menjawab mereka kembali. Bertemu sebuah peradaban maju bisa seperti saat penduduk asli Amerika menghadapi Colombus. Yang pada akhirnya tak berujung begitu baik," ujarnya.

Namun beberapa astronom lain menganggap, peringatan yang dikemukakan Hawking tak beralasan. Seperti dikutip dari Live Science, Senin (26/9/2016), mereka berpendapat bahwa setiap peradaban alien sudah cukup maju untuk datang ke Bumi dan pasti sudah mengetahui keberadaan manusia melalui sinyal radio dan TV yang telah dikirim ke angkasa luar sejak tahun 1900-an.

Renungan mengenai alien tersebut merupakan bagian dari acara Stephen Hawking's Favorite Places, yakni sebuah tayangan dokumenter berdurasi 26 menit yang menampilkan antariksa dari lebih dekat melalui pesawat angkasa luar rekaan S.S Hawking.

Dalam tayangan tersebut, Hawking mengunjungi lima tempat favoritnya. Ia mengamati Big Bang yang dianggapnya menjadi awal mula terbentuknya semesta, mengunjungi lubang hitam raksasa di pusat galaksi Bima Sakti, melakukan perjalanan ke Gliese 832c dan Saturnus. Terakhir, ia berhenti di Santa Barbara, California. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya