Liputan6.com, New York - Calon presiden Amerika Serikat (AS) asal Partai Republik, Donald Trump, memiliki keterikatan mendalam dengan Jerman. Sang kakek, Friedrich Trump, lahir pada 1869 di Kallstadt, kota kecil yang terletak di tenggara negara itu. Saat ini kota itu hanya berpenduduk sekitar 1.000 jiwa.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari The Vintage News pada Jumat (7/10/2016), sang kakek hijrah ke AS untuk menyusul saudara perempuannya. Ia kemudian bekerja sebagai pembantu tukang cukur Jerman.
Trump bekerja di pangkas rambut itu selama 6 tahun. Ia tinggal di sebuah apartemen kecil dan menjalani hidup susah.
Ketika Trump mendengar demam emas di kawasan barat laut, ia memutuskan untuk mengubah nasib.
Pertama, ia mengganti namanya menjadi Fred agar terdengar lebih Amerika. Lalu, ia pindah ke negara bagian Washington.
Pada usia 22 tahun, ia sempat menjadi pemilik sebuah restoran di kawasan lampu merah di Seattle. Namun ia gagal menjalankannya dan memilih menjual bisnis tersebut.
Dengan datangnya ratusan pemburu emas melewati Seattle dalam perjalanan ke Alaska, Trump memutuskan untuk membangun hotel dan membuka sejumlah restoran lain.
Ia mengajak temannya, Ernest Levin, untuk memulai bisnis dari sebuah tenda di Dead Horse Trail yang juga dikenal sebagai White Pass.
White Pass merupakan jalur perjalanan yang sempit dan terjal sehingga tak dapat dilintasi kuda. Setidaknya terdapat lebih dari 3.000 ekor kuda mati karena terjebak lumpur, terpeleset dari tebing, atau kelelahan di lintasan itu.
Trump dan Levin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengumpulkan daging gratis sebagai bahan makanan di restoran mereka. Sukses pun mereka raih.
Duo itu akhirnya pindah ke sebuah bangunan tingkat dua di BennetTown, Kanada. Mereka membangun sebuah hotel dan restoran.
Tempat itu dinamakan "The Arctic" dan dipromosikan dengan jargon "Terbaru, Ternyaman, dan Terlengkap" di utara Vancouver.
Menurut Glenda Blair, penulis buku "The Trumps: Three Generations of Builders and a Presidential Candidate", Fred Trump adalah seorang pekerja keras sekaligus peminum berat. Ia juga bergaul dengan kaum pria sejenisnya.
Restoran itu buka 24 jam dan menawarkan sajian daging karibu, kambing, kelinci, bajing, dan moose--sejenis rusa.
Ada juga buah-buahan segar dalam menu. Raspeberi, stroberi, blueberi, dan kranberi disukai para pengunjung setelah berjuang melewati lintasan yang ganas.
Blair menuliskan, “Para tamu mengandalkannya untuk urusan makanan, minuman keras, dan wanita.” Keluarga Trump masa kini membantah adanya penawaran prostitusi.
Pada 1898, Fred Trump dan 30 orang pemburu emas patungan membeli kapal yang oleh harian North Dakota disebut "salah satu kapal yang paling lengkap dari Seattle."
Kapal layar yang dinamai Elsie itu berbobot 56 ton dengan harga US$ 3.500. Tiga tahun sesudahnya, mereka menambahkan pernak-pernik senilai US$ 15 ribu.
Elsie dan para pria itu angkat jangkar dari Seattle pada 1898 untuk mencari emas di Kotzebue, kota di barat daya Alaska. Tapi kapal itu kandas di Pulau Chirikof, Teluk Alaska, karena kaptennya belum berpengalaman.
Elsie tersangkut sekitar 270 meter dari pantai, di perairan berbatu yang memiliki kedalaman sekitar 1 meter. Para awak mendirikan tenda dan sanggup bertahan 1 bulan dengan perbekalan yang ada dalam kapal.
Saat itu, Trump khawatir mereka tidak bisa bertahan lebih lama dan mulai menuliskan sebuah surat perpisahan kepada keluarganya di Jerman. Sebelum surat itu selesai, mereka ditemukan oleh kapal layar bernama Barkentine.
Menurut laporan Alaksa Dispatch News, Elsie adalah satu-satunya kapal layar yang pernah kandas pada masa itu.
Memulai Keluarga
Empat tahun setelah Elsie terbengkalai, Trump menjual bagian kepemilikannya dalam Arctic kepada rekan bisnisnya dan kembali ke Jerman dengan hasil bisnisnya. Ia menikahi Elizabeth Christ, tetangganya semasa kecil.
Ibunda Fred Trump tidak menyetujui pasangan itu karena menganggap Elizabeth berasal dari kalangan bawah. Tapi pasangan itu tetap menikah.
Pihak berwenang Jerman menolak mengizinkan Trump dan istrinya menetap di Jerman karena ia menghindari wajib militer dan menolak membayar pajak.
Otoritas lokal juga memberitahukan Trump bahwa kewarganegaraan Jerman baginya sudah tidak berlaku karena ia meninggalkan Jerman ke AS untuk menghindari wajib militer.
Fred dan Elizabeth kemudian pindah ke New York. Pada 1904, Elizabeth melahirkan anak pertamanya yang juga dinamakan Elizabeth.
Kemudian diikuti dengan kelahiran putranya, Fred. Jr, pada 1905, dan John pada 1907. Fred Jr. adalah adalah ayah Donald Trump.
Sang kakek meninggal di Queens, New York, pada 1908 saat merebaknya pandemi flu Spanyol. Usianya saat itu 49 tahun dan ia dimakamkan di Lutheran All Faiths Cemetery di Queens County.
Pada saat meninggal, kekayaan Trump sekitar US$ 32 ribu atau setara dengan sekitar US$ 500 ribu dalam nilai dolar AS sekarang.
Nenek Elizabeth Trump dan putranya Fred, Jr. yang waktu itu berusia 15 tahun, masuk dalam bisnis real estate. Inilah yang meletakkan landasan bagi kerajaan bisnis yang sekarang dikendalikan oleh capres AS dari Partai Republik tersebut.
Advertisement