Liputan6.com, Port-au-Prince - Lebih dari 170 narapidana berhasil kabur dari lapas Haiti di Arcahaie. Kota itu berada 45 kilometer dari ibukota, Port-au-Prince.
Berawal dari kerusuhan di dalam lapas, para napi itu berhasil merebut 5 senjata laras panjang. Seorang penjaga dan satu narapidana tewas dalam insiden yang berlangsung panas itu.
Baca Juga
Dikutip dari BBC, Minggu (23/10/2016), petugas keamanan kini tengah memburu para napi yang abur dengan meminta bantuan pasukan PBB yang memang bertugas di negaa itu.
Advertisement
Pemerintah Haiti di Twitter-nya mengutuk insiden itu.
"Seorang petugas tewas dalam insiden itu," kata Menteri Kehakiman Camila Edouard Junior kepada Reuters.
"Tiga napi terluka termasuk 1 orang yang kemudian tewas," lanjutnya.
11 orang sejauh ini berhasil ditangkap kembali dan petugas kini tengah mengepung penjara dan membuat pos-pos pemeriksaan jalur jalan kemungkinan mereka kabur.
Namun, para tahanan di Arcahaie tidak menggunakan baju lapas. Hal itu memudahkan mereka berbaur dengan masyarakat lokal. Kebanyakan dari para tahanan kabur bertelanjang kaki.
Sementara itu, kedutaan besar AS di Haiti mengeluarkan pesan tentang 'kerusuhan penjara di Arcahaie' dan meminta seluruh warganya menghindari wilayah itu.Â
Penjara-penjara di Haiti sangatlah mengerikan dan padat. Biasanya para tahanan harus mendekam bertahun-tahun dalam lapas sebelum persidangan mulai.