10 Hal yang Wajib Diketahui soal Senjata Nuklir 'Pemusnah Massal'

Tidak hanya memicu perang, ternyata senjata nuklir bisa menjadi pencegah pertempuran. Bagaimana bisa?

oleh Nurul Basmalah diperbarui 22 Nov 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2016, 09:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Senjata nuklir adalah penghancur massal paling "mengerikan" yang pernah diciptakan. Kekuatannya dapat meluluhlantakkan sebuah kota serta menjadikannya rata dengan tanah.

Pemimpin dunia selalu berjaga-jaga agar senjata tersebut tidak pernah lagi digunakan setelah pertama dan terakhir kalinya dijatuhkan ke Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

Namun walaupun begitu, tidak banyak orang, terutama awam, yang tahu fakta mengenai senjata nuklir. Biasanya informasi "umum" mengenai senjata penghancur massal itu didapatkan melalui film, buku, dan cerita fiksi.

Akan tetapi, ada beberapa hal yang dilewatkan dalam pemberian informasi singkat tersebut. Seperti 10 fakta mengenai senjata nuklir berikut ini, seperti dikutip dari Wonderslist.com, Senin (21/11/2016).

1. Baru Dua Kali Digunakan

Awan yang terbentuk jamur akibat ledakan bom atom di Hiroshima pada 1945 (Foto: osti.gov)

Senjata nuklir hanya digunakan dua kali dalam sejarah dunia, yakni dalam Perang Dunia II, dijatuhkan oleh Amerika Serikat ke dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki.

Angkatan Udara AS menjatuhkan 'Little Boy' ke Hiroshima. Hanya tiga hari setelah itu mereka kembali meledakkan bom 'Fat Boy' di Nagasaki.

Sekitar 200 ribu warga sipil dan tentara Jepang kehilangan nyawa mereka akibat dua ledakan dahsyat tersebut.

2. Ribuan Uji Coba

PBB sebelumnya memberikan sanksi kepada Korut atas upaya pengembangan nuklir yang dianggap membahayakan keamanan internasional.

Setelah diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki, senjata nuklir kembali diuji coba sebanyak ribuan kali.

Tes tersebut dilakukan untuk melihat apakah nuklir tersebut berfungsi dengan baik dan separah apa kehancuran yang dihasilkan.

Laporan menyebutkan terjadi kerusakan di sekitar lokasi uji coba nuklir.

3. Presiden Berkuasa Penuh

 

 

Korut: Kami Bangga Berhasil Kembali Uji Coba Nuklir  (Reuters)

Kebanyakan negara hanya memberikan wewenang untuk memerintahkan peluncuran senjata kepada presiden.

Mereka beranggapan jika pihak militer yang menguasai izin peluncuran nuklir, maka hal itu akan berbahaya.

Namun, beberapa beranggapan dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden ke-45 AS, hal itu juga merupakan "ancaman".

4. Bisa Dilawan

Tes tembakan rudal balistik di sebuah lokasi yang dirahasiakan, Pyongyang (25/8). Korea Utara sudah dikenakan lima perangkat sanksi PBB sejak pertama kali menguji peralatan nuklirnya pada 2006. (AFP PHOTO/KCNA)

Untuk menghindar dari jangkauan senjata nuklir, seseorang tidak harus berlindung di dalam bunker atau berada dalam ruangan yang berjarak ratusan kilometer.

Senjata pembunuh massal itu bisa dihentikan dengan menembaknya di udara, sebelum mencapai kota atau wilayah target.

AS, Rusia, Tiongkok, India, Pakistan, Israel, dan Prancis memiliki alat pertahanan tersebut.

5. Pernah Tak Sengaja Jatuh

 

Bom Hidrogen (Wonderslist.com)

Pada 1957 sebuah bom hidrogen seberat 19 ribu kilogram terjatuh tanpa sengaja dari sebuah pesawat. Kejadian itu berlangsung di wilayah sekitar Albuquerque, New Meksiko.

Penghancur konvensional yang terdapat pada peledak membuat bom tersebut hancur dan mengakibatkan terbentuknya kawah berdiameter 7 meter.

6. Bisa Cegah Perang

Ilustrasi bom nuklir dalam Perang Dunia

Selain bisa digunakan di dalam perang, nuklir juga diduga dapat mencegah terjadinya pertempuran besar.

Beberapa orang percaya bahwa sebenarnya senjata penghancur massal itu dibuat untuk mencegah perang.

Ide ini didukung dengan adanya "contoh" berhasil saat Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet atau Rusia sekarang.

Hal ini disebut sebagai pola "paradoks stabilitas-instabilitas".

7. Sabotase Alien?

 

Ilustrasi alien (iStock)

Sekelompok orang percaya bahwa alien hidup di antara manusia, dan mereka juga percaya bahwa salah satu tujuan makhluk angkasa luar itu adalah senjata nuklir.

Alien semakin sering "mengunjungi" Bumi karena mereka takut senjata berbahaya tersebut dapat menghancurkan peradaban manusia.

Ada juga yang mengatakan teknologi tersebut didapat dari alien, kemudian disalahgunakan menjadi senjata penghancur.

8. Butuh Dana Besar

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Antara 1940 adan 1996, Amerika Serikat dilaporkan menghabiskan US$ 8,8 triliun untuk membangun senjata nuklir.

Kebanyakan dari uang tersebut dihabiskan untuk pengiriman perlengkapan pembuatan senjata.

Beberapa orang berpendapat bahwa uang sebanyak itu seharusnya dapat digunakan untuk menghilangkan kelaparan di dunia, daripada digunakan untuk "membunuh".

9. Pendinginan Global

Ilustrasi Zaman Es (pbs.org)

Ilmuwan memprediksi bahwa jika perang nuklir benar-benar terjadi, dunia akan menjadi sangat dingin. Bahkan, lebih beku dibandingkan dengan Zaman Es.

Hal itu disebabkan oleh adanya 150 juta ton asap membubung di angkasa, menyebabkan terbentuknya awan hitam di langit.

"Kapas hitam" itu akan menghalangi cahaya matahari menyinari Bumi, sehingga akan menyebabkan udara berubah menjadi sangat dingin.

Ilmuwan juga mengatakan Bumi bisa menjadi tidak berpenghuni. Bukan hanya karena radiasinya, tapi juga akibat adanya musim dingin berkepanjangan dan kurangnya sinar matahari.

10. Pemicu 'Kiamat'

 

Walaupun sudah ada beberapa perjanjian pengurangan senjata, sejumlah negara masih terus mengembangkan dan memperbaiki arsenal mereka. (Sumber National Museum)

Senjata nuklir bisa mencapai jarak 1000 mil dalam 4 menit

Beginilah perkembangan senjata nuklir di masa sekarang. Jika perang nuklir terjadi, Bumi bisa menjadi tak berpenghuni hanya dalam waktu 90 menit.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya