Liputan6.com, Jakarta - Abad Pertengahan Eropa dikenal memiliki pandangan yang konservatif mengenai seks. Seperti salah satunya pandangan mengenai variasi gaya dalam melakukan hubungan suami istri, yang dianggap merupakan perbuatan 'dosa'.
Hal tersebut diungkapkan oleh uskup pada Abad ke-13, yang merilis 5 di antara daftar posisi seks, dari yang tidak terlalu berdosa hingga yang paling berdosa.
Baca Juga
Yakni, posisi seperti Missionary, side-to side, sitting, standing, dan 'dorsal' (seperti posisi katak bercinta).
Advertisement
Walaupun begitu, Eropa pada abad itu tetap tak luput dari skandal seks. Beberapa di antaranya bahkan menggemparkan dan membuat pelaku skandal seks jadi 'terkenal'.
Seperti dikutip dari Listverse.com, Rabu (23/11/2016), berikut selengkapnya 10 skandal seks menggemparkan Abad Pertengahan Eropa.
1. Abelard dan Heloise
Pada awal Abad ke-12 Peter Abelard merupakan seorang filsuf yang paling terkenal di Eropa. Massa berkumpul untuk mendengarkan 'ceramahnya', sementara para pelajar akan membayarnya untuk menjadi guru pribadi.
Namun namanya semakan tersohor, ketika Abelard dilanda skandal seks, di mana filsuf itu mulai meniduri salah satu muridnya, Heloise.
Perempuan cantik dan pintar itu adalah keponakan dari pastor Fulbert dari Notre Dome dan merupakan tuan tanah Abelard.
Fulbert murka ketika mengetahui hubungan gelap yang dijalin keponakannya dan sang filsuf. Ia kemudian meminta keduanya untuk menikah, namun dirahasiakan.
Setelah Heloise melahirkan anak pertamanya yang diberi nama Astrolabe, Fulbert kemudian mempublikasikan pernikahan perempuan itu dengan Abelard.
Namun Heloise menyangkal hal tersebut, sehingga membuat pamannya semakin murka.
Untuk menjaga keamanan sang istri, Abelarad kemudian mengirim Heloise untuk menjadi biarawati. Sayangnya hal itu hanya membuat paman istrinya semakin marah.
Pada 1117 sekelompok mendobrak masuk ke dalam kamar Abelard dan menghajar pria itu hingga babak belur.
Selamat dari maut, filsuf itu memutuskan untuk menjadi biarawan dan tetap berkomunikasi dengan istrinya, Heloise.
Penis Palsu
2. Katherina Hetzeldorfer
Pada akhir 1400-an seorang pria muda yang belum menikah pindah ke Kota Speyer yang berada di Jerman. Dengan cepat pria itu menjadi 'terkenal' akan kenakalannya yang suka memegang tubuh perempuan selama festival.
Tidak ada yang peduli dengan tindakan nakalnya itu hingga pada 1477, kebenaran mengenai identitas pria itu terbongkar.
Dia sejatinya adalah seorang wanita bernama Katherina Hetzeldorfer. Sontak hal tersebut membuat heboh warga, terutama wanita yang pernah berhubungan seks dengannya.
Selama menjalani sidang pengadilan, Katherina mengaku menggunakan penis buatan yang dibuat dari bahan kulit merah di penuhi dengan kapas pada ujungnya dan kayu di tengahnya.
Semua wanita yang pernah ditiduri Katherina mengaku mereka tidak tahu bahwa penis itu palsu. Beberapa juga menyatakan benda tersebut terasa asli dan, entah bagaimana, mengeluarkan cairan sperma.
Akibatnya, perempuan itu dihukum dengan cara ditenggelamkan di sungai hingga tewas. Sedangkan korbannya dibuang ke pengasingan.
Saudari Ratu
3. Raja Swedia dan Iparnya
Putri Jutta merupakan anak dari Raja Denmark, Erick IV. Saat masih remaja Jutta tinggal di biara dengan harapan dia akan menjadi biarawati seumur hidupnya.
Namun di luar dugaan Jutta memutuskan untuk melarikan diri ke Swedia, bertemu dengan saudarinya, Sophia.
Sophia menikahi Raja Swedia Valdemer, yang ternyata menaruh hati pada kecantikan Jutta.
Mereka pun berselingkuh dan bahkan memiliki anak. Tak lama, rumor menyebar ke seantero Swedia mengatakan bahwa raja mereka memiliki hubungan gelap dengan saudari ratu mereka.
Akibatnya Valdemer harus melakukan ziarah ke Roma untuk bertemu dengan Paus dan meminta pengampunan.
Paus kemudian 'mengampuni' raja itu dengan mengenakan denda besar bagi Veldemer. Akibatnya pajak negara bertambah dan rakyat tak menyukai keadaan tersebut.
Veldemer akhirnya turun takhta dan digantikan oleh saudaranya.
Biarawati 'Nakal'
4. Biarawati 'Nakal' dari Littlemore
Pada 1517 uskup di Oxfordshire, Inggris, memutuskan untuk menyelidiki para biarawati di Littlemore Priory.
Pada saat penyelidikan mereka menemukan fakta mengejutkan, bahwa para suster di tempat itu memiliki perilaku 'tercela' dan menimbulkan skandal.
Rupanya, mereka menggauli dan 'bermain' dengan remaja laki-laki yang berada di sekitar biara.
Yang lebih mengejutkan lagi, kepala biarawati tempat itu memiliki anak luar nikah, hasil hubungan seks dengan pendeta dari Kent.
Parahnya lagi, biarawati itu mencuri dan menjual properti biara untuk memenuhi kebutuhan anak perempuannya.
Wanita yang seharusnya menjaga kesuciannya itu kemudian dipenjara. Namun tiga orang biarawati lainnya membebaskan dia.
Keempat biarawati itu kemudian melarikan diri dari Littlemore Priory. Tak lama kemudian biara itu ditutup atas perintah Cardinal Wolsey.
Menodai Rumah Suci
5. Paus yang Melenceng
John XII menjadi Paus ketika dia berusia 18 tahun karena kekuasaan keluarganya. Namun, John remaja membuktikan jika dirinya lebih tertarik dengan seks ketimbang agama.
John bahkan menodai kediaman Paus-nya, banyak wanita berdatangan dan silih berganti.
Menurut rumor yang beredar para pendeta tak lagi mendoakan kesehatannya. Alih-alih mereka meminta kepada Tuhan agar Paus mesum itu segera meninggal.
Tak lama kemudian skandal seks John menyebar ke seluruh Eropa. Takhta Suci Romawi bahkan menuliskan peringatan yang berisikan pengaduan perlakuan Paus mesum itu.
"Tidak hanya pembunuhan, ada laporan yang menyebutkan bahwa Anda melakukan sumpah palsu, menyepelekan sesuatu yang keramat, dan melakukan hubungan seksual sedarah dengan adik perempuan dan kerabat," isi surat tersebut.
Pada 964 SM John tewas saat sedang melakukan hubungan terlarang dengan seorang wanita bernama Stefanetta.
Ada yang mengatakan dia tewas akibat serangan jantung dan kehabisan tenaga, ada pula yang mengatakan suami Stefanetta melemparnya ke luar jendela.
Tukang Kulit
6. William Si Penakluk
Nama William I dari Inggris lebih dikenal dengan sebutan William The Conqueror -- Sang Penakluk.
Namun sebelumnya, nama itu memiliki julukan yang memalukan, seperti 'William the Bastard' atau 'William the Tanner'.
Hal ini diakibatkan oleh asal usul kelahiran penguasa Inggris itu. William lahir dari hubungan masa remaja Duke Robert of Normandy dan seorang pengupas kulit hewan dari Falaise.
Karena Robert tidak memiliki anak laki-laki, dia pun mengangkat William ke dalam keluarga bangsawannya. Namun hal tersebut memicu terjadinya skandal.
Cerita kelahirannya 'menghantui' William seumur hidup. Ketika dia mengepung Alencon, warga mengambil kulit hewan dan berteriak, "sembunyi, sembunyi dari penyamak kulit."
Murka, William kemudian memotong tangan mereka dan menembakkannya dengan ketapel.
Sementara keturunan William, Henry II menanggapi cemooh tersebut dengan humor.
Manusia Setengah Iblis
7. 'Raja Iblis' Inggris
Henry II diisukan merupakan raja setengah iblis dari Inggris. Ia dikisahkan merupakan keturunan dari keluarga yang pernah dinikahi oleh 'makhluk bersayap' dari dunia lain.
Konon pada hari pernikahan nenek moyangnya, Eucarist menyunting seorang wanita cantik misterius bernama Melusine.
Namun setelah dua orang anak mereka lahir, Melusine melarikan diri dari gereja. Kabar yang beredar mengatakan sayap tumbuh dari punggung perempuan itu.
Tentunya tidak ada yang benar-bener percaya dengan cerita tersebut. Walaupun begitu Henry dan Richard sering bergurau, dengan menyebut diri mereka setengah iblis.
Ayah Vs Anak
8. Skandal Keluarga Kerajaan
Skandal kembali menimpa Henry dan anaknya Pangeran Richard. Konon, Richard dan seorang perempuan Alys of France telah ditunangkan sejak mereka kecil.
Ketika berusia 9 tahun, Alys hidup bersama Raja Henry. Namun ketika gadis itu berusia 16 tahun, Henry menolak untuk membiarkan Alys menikahi Richard.
Rumor pun tersebar. Mengatakan Henry melakukan hubungan seks dengan tunangan anaknya.
Paus akhirnya turun tangan, mengatakan akan menghukum Henry jika dia terus melarang pernikahan anaknya dan Alys terjadi.
Sementara itu Raja Prancis, Louis, meminta agar Inggris mengembalikan anaknya atau melaksanakan pernikahan antara Alys dan Richard.
Akhirnya Henry menyetujuinya. Tapi ia tidak mengatakan kapan akan mengembalikan Alys kepada keluarganya, hingga sepuluh tahun kemudian.
Setelah Henry meninggal, Richard menolak untuk menikahi Alys, dengan alasan perempuan tersebut telah melahirkan adiknya.
Sesama Jenis dan Kotak Surat
9. Percumbuan kaum bidah
Pada Abad Pertengahan Eropa, para uskup dibuat pusing oleh adanya percumbuan yang dilakukan oleh masyarakat penganut bidah.
Kala itu perempuan melakukan hubungan seks dengan wanita dan pria melakukan hubungan intim dengan lelaki.
10. Surat Kejujuran
Pada 1400-an pemerintah Florence menyediakan kotak 'kejujuran' di kotanya. Kotak itu berfungsi untuk menampung semua keluhan, kecurigaan, dan saran dari warga.
Suatu ketika ada surat yang masuk mengatakan bahwa tokoh-tokoh terkenal lagi terhormat seperti, Niccolo Machiavell dan Leonardo da Vinci pernah dituduh melakukan skandal seks.
Niccolo Machiavell diduga menyodomi seorang PSK yang dikenal dengan nama La Riccia.
Sementara da Vinci dituding melakukan hubungan seks dengan pemuda 17 tahun bernama Jacopo Saltareli.