Ini Inspirasi Restoran Muslim Sediakan Makan Gratis Saat Natal

Manajer Shish Restaurant mengungkap kisah menginspirasi sehingga restoran yang dikelolanya menawarkan makan malam gratis saat Natal.

oleh Citra Dewi diperbarui 21 Des 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 14:00 WIB
Shish Restaurant, restoran muslim yang tawarkan makan malam gratis saat Natal
Shish Restaurant, restoran muslim yang tawarkan makan malam gratis saat Natal (Shish Restaurant)

Liputan6.com, Sidcup - Manajer di sebuah restoran yang dimiliki seorang Muslim menawarkan program untuk memberikan orang lanjut usia dan tunawaisma makan malam saat Natal secara gratis.

Manajer bernama Irfan Genc itu mengungkap, ide tersebut lahir dalam sebuah pertemuan tak terduga dengan seorang perempuan lanjut usia di Shish Restaurant di Sidcup, Inggrus yang dikelolanya, dalam sebuah malam yang dingin.

Perempuan tersebut mengatakan kepada pegawai restoran bahwa ia terlalu takut naik ke kursi untuk menutup jendela rumahnya karena terlalu tinggi. Pegawai restoran pun mengunjungi rumah wanita itu yang berjarak dua menit dan menutup jendela sehingga mencegah angin dingin masuk.

Keesokan harinya, perempuan itu kembali ke restoran dan makan di sana sebagai bentuk rasa terima kasihnya. Para pegawai pun menjadi emosional setelah ia mengaku bahwa dirinya kesepian.

"Ia berkata bahwa dirinya tak memiliki kegiatan lain selain menunggu ajalnya karena suaminya telah meninggal beberapa tahun lalu dan tak ada seseorang yang merawatnya. Ia juga berkata bahwa dirinya akan melewatkan Natal seorang diri," ujar Genc seperti dikutip dari Independent, Rabu (21/12/2016).

"Cerita yang dituturkan perempuan lanjut usia itu sangat menohok kami. Tak peduli apa agama, atau bahasa yang kami ucapkan, kami di sini untuk membantu dan mendukung satu sama lain di hari istimewa. Kami tak ingin seorang pun ditinggalkan," imbuh dia.

Kisahnya menginspirasi Genc untuk membuat program makan malam gratis saat Natal. Saat pemilik restoran menerima idenya, mereka pun langsung menjalankannya.

Makan malam gratis itu menyediakan tiga menu yang tersedia, yakni Cacik sebagai menu pembuka, hidangan dari ayam sebagai menu utama, dan puding beras sebagai dessert. Makan gratis itu rencananya disediakan antara pukul 12.00 hingga 18.00.

Warga setempat dan pengguna media sosial menerima hal tersebut dengan sangat postif, terbukti dengan banyaknya dukungan dan pujian yang diterima dari seluruh dunia.

Penduduk setempat juga menawarkan diri untuk menjadi sukarelawan pada hari itu, di mana pengemudi taksi pun berjanji untuk mengantar orang-orang menuju dan meninggalkan Shish dengan gratis.

Jika program itu disambut baik dan dilakukan setiap bulan, Shish kemungkinan akan meminta para pelanggannya untuk menyumbang satu atau dua pound sterling yang ditujukan kepada tunawisa.

"Semoga saja kami akan memimpin dalam kebaikan dan orang lain akan melakukan hal yang sama," ujar Genc.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya