Siap-Siap, Ada Komet Bersinar di Malam Tahun Baru 2017

Tahun Baru ini Anda bisa mendapatkan pemandangan yang lebih indah. Berupa pemandangan komet.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Des 2016, 18:40 WIB
Diterbitkan 29 Des 2016, 18:40 WIB
Komet 45P/Honda-Mrkos-Pajdušáková. (NASA)
Komet 45P/Honda-Mrkos-Pajdušáková. (NASA)

Liputan6.com, Houston - Lupakan kembang api, Tahun Baru 2017 ini Anda bisa mendapatkan pemandangan yang lebih indah dari cahaya buatan itu. Berupa fenomena langit mengagumkan: komet.

Meskipun Anda bukan penggemar kembang api di malam Tahun Baru, kali ini ada alasan untuk menengok ke langit pada malam pergantian 2016 ke 2017.

"Seperti yang sudah kami petakan untuk Tahun Baru, sebuah komet akan berada dekat Bulan dan dapat dilihat oleh mereka yang berada di wilayah barat," jelas pihak NASA seperti dikutip dari CNN, Kamis (29/12/2016). 

Untuk melihat penampakan indah itu, NASA mengimbau masyarakat untuk menggunakan teropong.

NASA mengatakan komet 45P / Honda-Mrkos-Pajdusakova -- dinamai seperti nama astronom yang menemukannya pada tahun 1948, membutuhkan waktu 5,25 tahun untuk menyelesaikan orbitnya. Tahun ini, penampakannya pertama kali terlihat di ufuk barat yang rendah pada 15 Desember.

"Dan pada malam Tahun Baru, komet itu akan muncul di langit, tepatnya di dekat Bulan.
Komet bisa diamati dari belahan bumi utara," imbuh pihak NASA.

"Komet akan mencapai perihelion -- titik orbit ketika posisi suatu objek terdekat dengan matahari -- pada Tahun Baru, membuat orbitnya mengelilingi sang surya dan menghilang dari visibilitas Bumi. Ini dapat dilihat dan mencapai kecerahan maksimum. Ia akan kembali mengorbit matahari pada 2017," papar NASA.

Kecerahan maksimum komet akan mencapai 6 magnitude -- setara dengan melihat sebuah bintang redup dengan mata telanjang.

"Komet 45P yang muncul tahun ini merupakan komet yang lebih baik di 2016 ini," kata NASA.

Pertanda Kehancuran?

Kehadiran komet pada Tahun Baru tak sedikit memicu perdebatan. Banyak yang menyebut, komet adalah simbol pertanda kehancuran.

Budaya kuno bahkan sering menganggap kemunculan komet sebagai pesan dari para dewa.

Hal itu pernah terjadi pada Komet Halley, yang disalahkan sebagai pemicu gempa bumi, penyakit dan bahkan Black Death.

Banyak digambarkan dalam film atau kultus, bahkan pada saat ini komet masih dianggap terkait akhir dunia.

Namun, jangan khawator, 45P akan berada jauh dari Bumi -- terpisah jarak lebih dari 7 juta mil.

NASA juga mengungkapkan, 2 hujan meteor -- Geminds dan Ursids -- akan terjadi bulan ini.

NASA mengatakan waktu terbaik untuk melihat Geminid diperkirakan tahun depan, karena bulan purnama tidak akan terlihat begitu terang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya