Jamaika Dinyatakan dalam Keadaan Darurat

Jamaika dinyatakan dalam keadaan darurat. Pernyataan dikeluarkan setelah kerusuhan yang terjadi di Jamaika terkait rencana ektradisi seorang bandar narkoba.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Mei 2010, 15:10 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2010, 15:10 WIB
Liputan6, Kingston: Jamaika dinyatakan dalam keadaan darurat di dua tempat setelah penembakan dan serangan bom yang terjadi di stasiun polisi oleh orang-orang suruhan bandar narkoba yang akan diekstradisi ke Amerika Serikat. Christopher "Dudus" Coke merupakan orang yang paling dicari oleh Amerika Serikat terkait dengan perdagangan obat terlarang dan senjata illegal.

Suara tembakan terdengar di Kingston Barat, dekat Tivoli Garden di  kota Hannah, tiba-tiba asap hitam mengepul dari sebuah pos polisi, Senin (24/5) sedikitnya satu orang polisi terluka. Pembakaran tersebut disebabkan oleh orang-orang Coke yang menolak rencana ekstradisi. Tempat kerusuhan, Tivolo Garden, diyakini menjadi tempat persembunyian Coke.

Akibat peristiwa ini, keadaan darurat dikeluarkan, terbatas pada daerah paroki di Kingston dan St Andrew, dinyatakan dan akan mulai berlaku pukul 6:00 am (2300 GMT) hari ini," demikian pernyataan juru bicara pemerintah Jamaika Information Service (JIS). Ketegangan di Jamaika naik selama seminggu terakhir setelah Perdana Menteri Bruce Golding mengumumkan tentang proses untuk mengekstradisi Coke ke Amerika Serikat. Coke adalah pendukung Partai Buruh Jamaika yang berpengaruh di kota Volatile, serta dianggap mewakili Golding.

Hubungan antara Jamaika dan Amerika Serikat bersitegang ketika Jamaika yang pada awalnya menolak permintaan ekstradisi untuk Coke pada tahun 2009. Coke menuduh Amerika Serikat melakukan tindakan ilegal, bukti yang dikumpulkan untuk mengekstradisi Coke dilakukan melalui penyadapan.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan hubungan Coke dengan partai yang berkuasa di Jamaika sangat unik. Coke disebut-sebut mengetahui tentang tindakan korupsi yang dilakukan oleh pemerintah. Golding mengakui bahwa partainya telah menyewa sebuah kantor pengacara dari Amerika Serikat untuk melobby anggota parlemen di pemerintahan Obama, guna melancarkan rencana ekstradisi terhadap Coke.(Japantoday/DES/AYB)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya