Top 3: Bekas Bunker Militer jadi Perlindungan dari 'Kiamat'

Bekas kompleks bunker militer Amerika Serikat disulap menjadi kompleks perlindungan menghadapi kiamat. Seperti apa?

oleh Andreas Gerry TuwoAlexander Lumbantobing diperbarui 06 Jan 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2017, 09:00 WIB
Vivos XPoint (1)
(Sumber Daily Mail)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam era Perang Dingin, serangan nuklir ditengarai dapat memusnahkan peradaban manusia. Kecuali jika ada tempat persembunyian. Suatu kompleks bekas persembunyian militer yang disulap menjadi tempat penyintasan kiamat menjadi pusat perhatian pembaca pada Jumat (6/1/2017) pagi.

Artikel terkait penyesalan yang disampaikan militer Australia setelah Indonesia membatalkan latihan bersama, juga menarik perhatian para pembaca kanal Global Liputan6.com.

Rahasia kehidupan seksual di Paris, Prancis, juga menyedot perhatian pembaca. Apalagi adanya pengakuan dari warga yang pernah tidur dengan orang yang bahkan tidak mereka tahu namanya.

Selengkapnya dalam Top 3 Global berikut ini: 

1. Eks Bunker Tentara AS Diubah Jadi Kompleks Perlindungan 'Kiamat'

(Sumber Daily Mail)

Pembicaraan tentang senjata nuklir menghangat bahkan sebelum presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, diambil sumpahnya. Jangan heran kalau ada sejumlah orang yang berpikir-pikir mencari bunker perlindungan menghadapi kemungkinan terburuk.

Sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri pada pembuatan bunker penyintasan mengumumkan hadirnya Vivos XPoint, sebagai komunitas terbesar penanti kiamat di Bumi. Siapapun yang berminat boleh ikut gabung, asalkan sanggup membayar.

Kompleks 575 bunker itu terletak di bagian tenggara negara bagian South Dakota dan memiliki luas lebih dari 23 kilometer persegi.

Selanjutnya...


2. RI Batalkan Kerja Sama Militer, Australia Mengaku Menyesal

Semangat anggota Royal Australian Air Force menarik sebuah pesawat Hercules C-130J saat mengikuti lomba ketangkasan di Pangkalan Udara Richmond, Sydney (24/11). Lomba ini sebagai kegiatan melatih ketangkasan sekaligus kebersamaan. (REUTERS/David Gray)

Pemerintah Australia mengaku menyesal dan akan melancarkan penyelidikan terkait dugaan pelanggaran yang menyebabkan RI menunda kerjasama militer dengan Negeri Kanguru.

Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne mengatakan, penyelidikan insiden dugaan penghinaan dalam materi pengajaran yang dilakukan di Barak Campbell di Perth, kesimpulannya akan segera keluar.

"Kami menunjukan penyesalan kami atas kejadian insiden dan pelanggaran yang terjadi," sebut Payne seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis 5 Januari 2016.

Selanjutnya...


3. Survei: Warga Paris Rata-Rata Memiliki 19 Pasangan Seksual

Pemandangan Menara Eiffel yang diselimuti kabut polusi, Paris, Prancis (3/12). Kondisi berkabut ini terjadi karena dinginnya udara malam dan hangatnya suhu siang hari, sehingga polusi kendaraan terperangkap dan sulit hilang. (AFP/Lionel Bonaventure)

Suatu survei terkini secara terang benderang menguak kebiasaan kehidupan seksual warga Paris, Prancis.

Menurut hasil survei --jangan terkejut--ternyata secara rata-rata warga Paris memiliki atau pernah memiliki 19 pasangan seksual, jauh lebih banyak daripada angka rata-rata secara nasional sebanyak 11 orang.

Dikutip dari The Local pada Kamis 5 Januari 2017, temuan itu adalah salah satu yang cukup menghenyak dari survei baru yang dilakukan oleh lembaga terkemuka, Ifop, sesuai permintaan suatu situs perkencanan, CAM4.

Selanjutnya...

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya