Liputan6.com, Chicago - Barack Obama telah usai menyampaikan pidato perpisahan di kampung halamannya, Chicago. Hal itu dilakukan 10 hari sebelum pelantikan Donald Trump sebagai presiden ke-45 AS pada 20 Januari 2017 mendatang.
Dalam pidato perpisahan Obama, pria kelahiran 4 Agustus 1961 itu membahas sejumlah hal, termasuk soal isu ras, pentingnya menjaga kepercayaan terhadap demokrasi, perubahan iklim, dan pencapaian pemerintahannya.
Pada akhir pidatonya, Obama menyampaikan rasa terima kasih kepada sang istri, Michelle Obama.
Advertisement
"Michelle, gadis South Side," ujar Obama dan diiringi oleh sorakan penonton yang berkumpul di McCormick Place Convention Centre.
"Dalam 25Â tahun, kamu tak hanya menjadi istri dan ibu dari anak-anakku, tetapi juga sahabat terbaikku."
"Kamu mengambil peran yang tak pernah diminta dan menjalankannya dengan apik, berani, bergaya, dan humor yang baik," kata Obama sambil mengeluarkan sapu tangan putih untuk menyeka air matanya.
"Kamu membuat Gedung Putih menjadi rumah bagi semua orang," ucap dia.
Pria lulusan Harvard Law School itu juga menyampaikan rasa bangganya kepada kedua anak perempuannya, Malia dan Sasha.
"Kamu berdua telah menjadi dua perempuan muda luar biasa, cerdas dan cantik, dan yang lebih penting, baik, bijaksana, dan penuh gairah," kata Obama.
"Dari semua hal yang pernah aku lakukan dalam hidup, aku paling bangga menjadi ayah kalian," ucap Obama dan disambut dengan tepuk tangan meriah.
Dalam kesempatan itu, Obama juga menyampaikan rasa hormat kepada wakil presidennya, Joe Biden.
"Kamu adalah pilihan pertamaku sebagai calon presiden dan merupakan yang terbaik," kata Obama. Dia menyebut Biden sebagai saudara dan seperti keluarga.
Dikutip dari The Guardian, Rabu (11/1/2017), ia juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para stafnya dan menyebut, "Kalian telah mengubah dunia."
"Aku meninggalkan panggung pada malam ini lebih optimistis tentang negara ini dibanding saat kita memulai," ucap Barack Obama.