10 Rahasia 'Kotor' NASA

Sejumlah rahasia itu tidak terbantahkan, tapi ada saja yang masih mengundang rasa penasaran.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 21 Feb 2017, 18:40 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2017, 18:40 WIB
Misi kedua manusia di bulan menggunakan Apollo 12
Misi kedua manusia di bulan menggunakan Apollo 12 (NASA)

Liputan6.com, New York - Para pencinta teori konspirasi amat senang menduga-duga rahasia yang ada dalam Badan Antariksa Amerika Serikat NASA. Dalam sejarahnya selama 60 tahun, lembaga milik pemerintah itu dituduh bermacam-macam hal.

Mulai dari rekayasa pendaratan manusia di Bulan hingga pembungkaman rahasia kehidupan angkasa atau alien, dan juga belanja jutaan dolar untuk pembuatan "bolpoin angkasa."

Dikutip dari Listverse.com pada Selasa (21/2/2017), NASA boleh saja memiliki segudang pakar dan departemen humas yang siap menepis mitos-mitos.

Tapi, dalam beberapa tahun belakangan, beberapa rahasia akhirnya terungkap. Sejumlah rahasia itu tidak terbantahkan, tapi ada saja yang masih mengundang rasa penasaran.

Berikut adalah 10 rahasia 'kotor' NASA yang layak disimak:

1. Tak Sengaja Menimpa Rekaman Asli

Beredar video pengakuan Stanley Kubrick yang mengatakan jika Neil Armstrong ke bulan hanyalah palsu!

Para pencinta teori konspirasi menuduh NASA mereka-reka pendaratan di Bulan bahkan sejak siaran langsung kejadian itu di televisi.

Pada 2006, NASA mengakui tidak berhasi menemukan rekaman asli pendaratan 1969 tersebut dan suara-suara sumbang semakin gencar. Bahkan seorang pejabat Rusia ikut meramaikan suasana dan menyerukan penyidikan.

Tapi NASA bersikukuh dengan cerita mereka. Menurut Reuters, pada 2004 ditemukan suatu arsip di Sydney isinya menegaskan kepada NASA bahwa video yang hilang telah ditemukan. Ternyata, kabar itu tidak benar. Padahal NASA berharap mempertajam rekaman pendaratan itu.

Sekarang, kebanyakan pakar NASA menduga bahwa rekaman-rekaman itu sudah lama hilang karena pemangkasan anggaran. Ada prosedur standar pada 1970-an dan 1970-an untuk menggunakan lagi gulungan pita rekaman setelah beberapa tahun ada di penyimpanan. Rekaman asli pendaratan kemungkinan berada di antara tumpukan 200 ribu pita rekaman yang dihapus secara magnetis.

Lalu apa yang tersisa?

Pada 1972, astronot John Young buang angin ketika sedang berdiri di Bulan. Secara tidak sengaja, mikrofonnya masih menyala dan NASA merekam obrolan tentang kondisi lambungnya.

Astronot itu juga direkam meyantap roti lapis isi daging sapi yang diselundupkannya dalam wahana ketika sedang melakukan dinas lain. Ia berbagi roti itu dengan kopilot, tapi makanan itu kemudian terurai dan beterbangan dalam wahana, nyaris masuk ke belakang panel listrik sehingga berisiko menyebabkan hubungan pendek arus listrik alias korsleting.

2. Diam-Diam Mempekerjakan Ilmuwan Nazi

Setelah usai Perang Dunia II, pihak CIA gencar melakukan "Operation Paperclip" yang bertujuan menarik para ilmuwan Nazi ke dalam program Angkasa, Militer, dan Teknologi Amerika Serikat (AS). Secara resmi, program itu dimaksudkan untuk mencegah agar para ilmuwan Nazi tidak diboyong oleh pihak Uni Soviet.

Menurut suatu laporan, ada dokumen yang ditemukan di Jerman, yaitu Daftar Osenberg, yang berisi para ilmuwan dan insinyur yang bekerja untuk Nazi. Pihak AS kemudian memboyong 1.600 warga Jerman itu agar bekerja bagi AS guna mengembangkan bermacam teknologi, mulai dari roket supersonik, gas syaraf, hingga rudal.

Reaksi terhadap program itu terbelah. Menurut beberapa pihak, jalan sejarah dunia akan sangat berbeda seandainya teknologi Nazi jatuh ke tangan Uni Soviet sehingga andil para ilmuwan tidak bisa diremehkan.

Banyak pihak lain yang memandang "Operation Paperclip" sebagai kemunafikan berkaitan dengan berjalannya pengadilan Nazi di Jerman, sementara para ilmuwan luput dari kejahatan mereka tanpa ganjaran ataupun hukuman.

3. Batuan Angkasa Untuk Hubungan Seks

Bebatuan dari Bulan. (Sumber NASA)

Pada 2002, NASA menyebut Thad Roberts sebagai anak remaja yang ingin pamer kepada pacarnya. Mereka, bersama dengan seorang lain, menerobos masuk Johnson Space Center dan membawa kabur bebatuan Bulan seberat 270 kilogram.

Roberts dan teman-temannya mencoba menjual batu senilai US$ 21 juta itu di pasar gelap, tapi baru ditawarkan setelah ia dan pacarnya menebar batu-batuan itu di atas ranjang dan melakukan seks di atasnya.

Mereka bertiga akhirnya tertangkap dan mengaku bersalah. Roberts dijatuhi hukuman penjara selama 8 tahun. Kesalahan yang dipidanakan termasuk pencemaran bebatuan itu sehingga tidak ada gunanya lagi bagi penelitian dan perusakan catatan-catatan tulisan tangan selama beberapa dekade saat mereka melakukan perampokan.

Di sisi lain, selagi menjalani masa hukuman, Roberts menciptakan teori yang dapat menggabungkan teori relativitas dengan mekanika kuantum oleh Einstein.

4. Pelit Urusan Asuransi

Sampu cinderamata. (Sumber NPR)

Beberapa bulan menjelang peluncuran legendaris Apolo 11, Neil Armstrong dan rekan-rekannya menandatangani ratusan dokumen. Yang paling terkenal adalah "sampul", yaitu amplop yang ditandatangani dan diberi tanggal menurut tanggal-tanggal penting.

Ketika NASA pelit dalam urusan polis asuransi jiwa bagi para astronot, mereka kemudian mengirim sampul-sampul itu kepada teman dan kerabat agar bisa dijual sekiranya terjadi malapetaka.

Tindakan itu bukan tak berdasar. Ada sejumlah laporan yang menyebutkan NASA bahkan telah memiliki rencana memutus komunikasi dengan Apollo 11 sekiranya para astronot terjebak di Bulan. Presiden Nixon juga telah menuliskan pidato jika hal buruk terjadi.

Bahkan hingga 2003 pun NASA belum memiliki asuransi khusus bagi para astronot. Ketika pesawat Challenger meledak di tengah penerbangan, keluarga korban hanya menerima asuransi jiwa sesuai standar federal.

Sekarang ini, dengan semakin gencarnya upaya mengadakan wisata angkasa, beberapa perusahaan swasta menawarkan asuransi yang melindungi petualangan antigravitasi.

5. Mantan Astronot dan Masalah Hidup

Lisa Nowak. (Sumber AP)

Program astronot NASA dikenal sangat rumit. Setelah persiapan akademis dan profesional selama beberapa dekade, para kandidat harus memiliki beberapa ciri fisik bawaan. Belum lagi dengan persaingan yang ganas.

Sejak pembukaan program, hanya ada 257 astronot. Seandainya masuk kriteria sekalipun, kemungkinan terpilih masih hanya 0,8 persen. Itu pun sebelum bertahan melakukan salah satu pekerjaan paling menantang sedunia. Penyesuaian diri sesudah tugas juga sama sekali tidak mudah.

Setelah kembali dari tugas Apollo 11, Buzz Aldrin kesulitan kembali kepada kehidupan sehari-hari. Ia keluar dari NASA, bercerai, menikah lagi, lalu bercerai lagi dan menderita depresi serta ketagihan alkohol, gagal dinas Angkatan Udara, dan menjadi penjual mobil Cadillac selama 6 bulan tanpa pernah menjual 1 mobil pun. Untunglah, akhirnya ia sadar. Ia menikah lagi dan hidup lebih bahagia.

Beberapa astronot lain juga bernasib serupa. Lisa Nowak didakwa dengan percobaan pembunuhan karena menyerang saingan romantisnya setelah kembali ke kehidupan sipil.

Jim Irwin mengabdikan dirinya untuk mencari Bahtera Nuh setelah ia kembali dari angkasa. Seorang insinyur bahkan menuliskan beberapa buku yang diterbitkan antara 1988 dan 1996 yang isinya meramalkan Rapture, yaitu peristiwa pengangkatan manusia ke surga.

6. Mantan Astronot Lumayan

Setelah pensiun dari militer pada 1965, Glenn kemudian menjadi anggota senat dari Partai Demokrat. John Glenn dua kali gagal menjadi kandidat presiden yaitu pada 1984 dan 1988. (REUTERS/Gary Hershorn/File Photo)

Tidak semua mantan atronot bernasib muram. John Glenn menjadi senator negara bagian Ohio selama seperempat abad dan bahkan mencoba maju menjadi calon presiden pada 1984.

Story Musgrave pernah bekerja sebagai seniman konsep untuk tim Imagineering di perusahaan Disney dan memiliki perusahaan patung di California.

Scott Parazynski menaklukan Gunung Everest. Penemu senapan semprot Super Soaker adalah seorang ilmuwan NASA yang juga membantu mengembangkan pesawat pembom kasat radar (stealth bomber).

7. Astronot Minum Urine Sendiri

Selama setahun di ruang angkasa, ada sekitar 730 liter air seni daur ulang menjadi minuman antariksawan.

Para ilmuwan mengembangkan suatu cara agar para astronot secara kolektif mendaur ulang dan mengembunkan (kondensasi) uap nafas dan keringat, air buangan mandi, dan urin, sehingga diubah menjadi air minum.

Sistem itu mendaur ulang sekitar 6.000 liter air tiap tahun di stasiun angkasa dan menghasilkan lebih banyak daripada sistem berdasarkan teknologi perak terionisasi buatan Rusia. Tapi, para kosmonot Rusia menolak minum air hasil pengolahan urine mereka sendiri. Para astronot lain tidak peduli dan bahkan juga menggunakan urine para awak Rusia.

Para astronot juga mendapat pelatihan khusus cara BAB secara layak dalam keadaan gravitasi nol. Karena ketiadaan berat, toilet di angkasa memerlukan daya hisap. Itu adalah kemajuan yang luar biasa dibandingkan masanya pesawat ulang alik yang menggunakan perekat untuk pengumpulan tinja harian.

8. Pemakaian Pita Perekat Sesama Awak

Prosedur menenangkan seorang astronot yang mendadak 'gila' di ruang angkasa menggunakan pita perekat. (Sumber cuplikan video Science Channel)

Ketika cuaca buruk memaksa orang terkurung di rumah selama berhari-hari, bisa saja muncul rasa jemu. Dalam wahana angkasa, para awak 'terkurung' selama beberapa bulan. NASA melakukan persiapan resmi seandainya ada astronot yang kehilangan kendali ketika sedang berdinas.

Menurut dokumen yang ada, "rekan sesama astronot agar mengikat pergelangan tangan dan pergelangan kaki menggunakan pita perekat pipa (duct tape), mengikat sekujur tubuh dengan tali bungee, dan, jika perlu, menyuntiknya dengan penenang."

Dokumen itu merupakan bagian dari daftar periksa di stasiun angkasa yang berisi perintah terkait segala kemungkinan darurat medis. Begitulah perintah yang tertera, karena setiap insiden ditangani kasus demi kasus. Tapi tidak ada protokol resmi terkait kematian di dalam wahana antariksa.

Sebelum peluncuran, para awak ikut serta dalam "simulasi kematian" sebagai lokakarya skenario tersebut.

9. Dituduh Menggunakan Minyak Paus

Teleskop Hubble. (foto: NASA)

Mitos itu menarik perhatian ketika siaran The History Channel menayangkan episode 4 miniseri "America: The Story of Us". Dokumenter itu menyebutkan bahwa "bahkan sekarang pun, minyak paus dipakai oleh NASA.

Teleskop angkasa Hubble diduga menggunakannya." NASA segera menanggapi dokumenter itu dan membantah ada penggunaan minyak paus pada teleskop Hubble.

Tapi spekulasi berlanjut, yaitu bahwa minyak paus pastilah dipakai dalam suatu masa penjelajahan angkasa karena minyak paus tidak membeku pada suhu di bawah titik beku 0 derajat, tepat padat bahkan di bawah tekanan, dan tidak ada zat alami penggantinya.

Pihak International Whaling Commission melarang perburuan komersial paus sejak 1986 dan popularitas komersial minyak paus mereda sesudahnya, bersamaan dengan naik pamornya petroleum. Kemungkinannya kecil bahwa badan itu sekarang ini menggunakan minyak paus murni, tapi mungkin pelumas sintetis untuk meniru kegunaannya.

Apakah satelit-satelit mula-mula memang menggunakan minyak mahluk tebesar di Bumi itu? Belum jelas tentang itu, tapi konsumsi minyak paus mencapai puncaknya pada 1850-an, lebih dari satu abad sebelum pendirian NASA.

10. Menstruasi Astronot Wanita

Sally Ride, astronot wanita Amerika pertama. (NASA.gov)

NASA dipenuhi kaum lelaki walaupun keterlibatan kaum wanita semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Badan itu mendukung program pendekatan kepada kaum wanita. Pada 2016, para pendatang baru NASA terdiri dari 50 persen kaum wanita.

Film "Hidden Figures" yang mendapat nominasi Academy Award pada 2016 menceritakan kisah nyata kaum wanita Afrika-Amerika yang menjadi bagian dari tim komputer manusia pada awal misi NASA.

Bidang teknik dan fisika masih sangat dipenuhi lelaki, jadi tidak heran kalau kaum wanita masih menjadi mahluk misterius bagi NASA. Seperti kisah yang dialami Sally Ride, astronot wanita pertama.

Ada laporan bahwa para insinyur menanyakan apakah 100 tampon cukup untuk perjalanan 7 hari di angkasa. Sebagai niat baik, mereka membungkus tampon-tampon itu dengan tali-tali yang saling terikat agar tidak mengambang di dalam kabin.

Sekarang ini, para insinyur tidak perlu khawatir. NASA mengajurkan para astronot wanita untuk menelan pil penekan menstruasi mereka karena sistem pembuangan sampah di wahana angkasa tidak dirancang untuk mengatasi darah menstruasi. Saat perjalanan jangka panjang, timbunan pil kontrasepsi memerlukan lebih sedikit ruang dibandingkan dengan timbunan tampon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya