Anggota Dewan Tampar Staf Maskapai Pakai Sandal

Anggota parlemen India memukuli staf maskapai Air India pakai sandal. Gara-gara tak bisa duduk di kelas bisnis.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 24 Mar 2017, 09:09 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 09:09 WIB
Larangan Dinas 130 Awak Pesawat Air India Terkait Berat Badan
Perusahaan penerbangan Air India melarang 130 awak pesawat untuk dinas terbang karena masalah berat badan.

Liputan6.com, New Delhi - Bandara Internasional Indira Gandhi, New Delhi, India menjadi saksi sebuah peristiwa dramatis pada Kamis pagi, 23 Maret 2017. Seorang politikus, yang dipilih oleh rakyat menjadi anggota parlemen, menampar wajah staf maskapai berulang kali. Pakai sandal.

Drama terjadi di dalam pesawat Air India AI 852 rute Pune-New Delhi yang baru saja mendarat pada pukul 09.35 waktu setempat.

Seperti dikutip dari The Hindu, Ravindra Gaikwad -- nama politikus itu -- marah bukan kepalang karena harus duduk di kelas ekonomi selama penerbangan.

Wakil rakyat dari partai Shiv Sena itu merasa tak diperlakukan dengan hormat. Sebab, mengantongi open business class ticket -- tiket kelas bisnis yang bisa dijadwal ulang selama belum habis masa berlakunya.

Masalahnya, penerbangan yang ditumpanginya itu tak punya kelas bisnis. Semuanya ekonomi.

Pihak maskapai mengaku telah menghubungi sekretaris Gaikwad di Delhi, memberitahukan bahwa penerbangan yang dipilih hanya memiliki kelas ekonomi dan menawarkan peluang pembatalan. Namun, politikus itu tetap naik ke pesawat.

Karena ia memegang tiket bisnis, pihak maskapai kemudian menempatkannya di barisan paling depan.

Setelah tiba di tujuan, politikus yang emosi itu tak mau meninggalkan pesawat. Satu jam lamanya ia emoh beranjak. Padahal pada pukul 10.55, kapal terbang itu harus bertolak menuju Goa.

Akibat ulahnya itu, 115 penumpang menuju Goa mengalami penundaan perjalanan.  

Duty manager Air India R Sukumar kemudian dipanggil untuk membujuk penumpang yang marah itu. Namun, Gaikwad justru berteriak ke arah pria 60 tahun tersebut.

"Dia (Sukumar) terjatuh dan anggota dewan memukulinya dengan sandal. Manajer bandara yang mantan pemain hoki, bergegas menyelamatkannya," kata pihak Air India dalam pernyataannya.

Maskapai itu juga menambahkan, politikus itu juga mencoba melempar stafnya yang sudah sepuh keluar pesawat. Namun, aksinya dihentikan petugas lainnya.

Korban, R Sukumar, kepada Asian News International mengaku bahwa serangan sang wakil rakyat membuat kaca matanya pecah.

"Semoga Dewa menyelamatkan negara kita jika ini ternyata adalah budaya dan perilaku anggota parlemen," kata dia.  

Pihak Air India mengajukan keluhan pada kepolisian. Maskapai itu juga sedang mempertimbangkan "larangan terbang" daftar untuk penumpang yang tak sopan.

Dalam sebuah wawancara televisi, Ravindra Gaikwad mengaku telah memukuli staf Air India.

"Ya, saya memukulnya dengan sandal 25 kali. Haruskah aku menolerir pelanggaran hanya karena posisiku sebagai seorang anggota parlemen?,"kata Gaikwad.

"Yang salah adalah pihak maskapai penerbangan, mereka yang harus meminta maaf kepadaku, "katanya.

Saat ditanya soal laporan Air India, Gaikwad mengaku akan melakukan pelaporan balik.

Secara terpisah, Ashok Ganapathi Raju, menteri penerbangan sipil menegaskan, tidak ada satu pun warga negara yang boleh berperilaku seperti Gaikwad.

"Serangan fisik tidak pernah dianjurkan dan akan selalu berujung sanksi," kata dia kepada wartawan di parlemen.

Tahun lalu seorang anggota parlemen India ditangkap karena diduga menampar seorang pejabat maskapai penerbangan di bandara di Andhra Pradesh .

Gara-garanya, politikus India itu diberitahu, ia tak bisa naik ke pesawat bersama keluarganya setelah gate ditutup.
 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya