Diduga Ada Ancaman, Stasiun Kereta di Paris Sempat Ditutup

Polisi mencari tiga pria yang dicurigai melakukan aksi teror di stasiun kereta Gare du Nord di kota Paris.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Mei 2017, 16:40 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2017, 16:40 WIB
Polisi Prancis berjaga di depan stasiun kota Paris, saat sebuah operasi polisi dilakukan karena peringatan keamanan (AFP)
Polisi Prancis berjaga di depan stasiun kota Paris, saat sebuah operasi polisi dilakukan karena peringatan keamanan (AFP)

Liputan6.com, Paris - Sempat ditutup karena ancaman keamanan, stasiun kereta Gare du Nord di kota Paris kembali dibuka oleh pihak kepolisian. Puluhan mobil polisi disiagakan di luar stasiun dan orang-orang yang ada di dalam stasiun segera dievakuasi.

Melansir BBC pada Selasa (9/5/2017) polisi melakukan evakuasi sejumlah orang yang ada di dalam stasiun, di dalam peron, maupun di sekitar area stasiun. Insiden terjadi pada Senin 8 Mei 2017 malam waktu setempat.

Tidak ada keterangan lebih lanjut yang diberikan pihak terkait dari hasil pemeriksaan di salah satu pusat transportasi tersibuk di Eropa itu. Namun media lokal melaporkan bahwa polisi mencari tiga orang yang diduga melakukan aksi teror di stasiun kereta tersebut.

Prrancis berada dalam keadaan darurat sejak serangan Paris 2015. Keamanan telah ditingkatkan di seluruh negeri untuk putaran kedua pemilihan presiden, yang dilaksanakan pada hari Minggu lalu.

Salah satu surat kabar Le Parisien mengatakan operasi tersebut berfokus pada kereta api rute Valenciennes menuju Paris.

Polisi mencari tiga pria yang diberi label "berbahaya" oleh negara asing untuk keamanan Prancis, tulis surat kabar tersebut.

Polisi menambahkan ketiga pria tersebut dikabarkan terlihat di Bordeaux, Marseille dan juga Paris. Polisi telah melancarkan operasi di setiap kota. Namun tidak berhasil menangkap mereka.

Prancis telah berada dalam keadaan siaga satu sejak serangan November 2015 oleh kelompok teroris yang menewaskan 130 orang.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya