Horor Teror 'Truk Maut' Prancis Bermula Pukul 22.30 Malam

Teror kembali terjadi di Prancis. Kali ini pelaku tidak menggunakan bom atau senapan, melainkan sebuah truk besar.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 15 Jul 2016, 08:43 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2016, 08:43 WIB
Sejumlah korban meninggal akibat truk menabrak kerumunan warga di Nice, Prancis, saat merayakan Bastille Day
Sejumlah korban meninggal akibat truk menabrak kerumunan warga di Nice, Prancis, saat merayakan Bastille Day (Reuters)

Liputan6.com, Nice - Teror kembali terjadi di Prancis. Kali ini pelaku tidak menggunakan bom atau senapan. Teroris tak berperikemanusiaan menggunakan sebuah truk besar sebagai senjata.

Truk besar berisi senjata dan granat tersebut melaju kencang ke arah kerumunan warga Kota Nice yang berkumpul di Promenade de Anglais untuk merayakan Hari Bastille -- yang mengawali Revolusi Prancis.

Walikota Nice, Christian Estrosi menyebut, serangan tersebut adalah 'tragedi terparah' yang pernah menimpa kotanya. Ia meminta warga tetap tinggal di dalam rumah.

Sejauh ini, sudah 77 orang yang dinyatakan menjadi korban jiwa dalam serangan tersebut. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah.  

Kantor Kejaksaan Agung di Paris akan menyelidiki insiden tersebut sebagai kasus terorisme.

Horor di Nice terjadi sekitar pukul 22.30 waktu setempat. Sebuah truk yang melaju dengan kecepatan penuh melaju ke arah kerumunan.  

Kala itu pertunjukan kembang api baru saja berakhir. Menurut Damien Allemand, jurnalis media Nice-Matin, orang-orang baru saja akan pulang.  Tiba-tiba terdengar suara keras dan teriakan.

"Hanya dalam hitungan detik, sebuah truk besar berwarna putih muncul dalam kecepatan luar biasa. Pengemudinya memutar roda agar menabrak sebanyak-banyaknya orang,"kata dia seperti dikutip Fox News, Jumat (15/7/2016).

"Aku melihat tubuh-tubuh manusia yang terlempar seperti pin bowling. Terdengar suara-suara, teriakan, tangisan yang tak mungkin aku lupakan seumur hidup."

Teror truk maut terjadi di tengah perayaan Hari Bastille, yang menandai Revolusi Prancis dan kelahiran demokrasi di negara itu.

Allemand mengatakan, orang-orang yang panik berlindung di sebuah restoran. Ia termasuk di antaranya.

Dalam kondisi terlindung di dalam bangunan, ia mendengar suara teriakan orang-orang yang kehilangan anggota keluarga.

"Tolong ibu saya, tolong," seseorang berteriak dan menangis keras. Ada sebuah sepeda pink dalam kondisi rebah tak jauh dari tempatnya berada.

Saat keluar dari rumah makan, ia melihat jasad-jasad bergelimpangan. Juga darah yang berceceran dan bagian tubuh manusia.

"Malam itu bagaikan horor," kata dia.

Saksi mata yang yang lain, Wassim Bouhlel, mengaku melihat saat truk melaju menuju kerumunan. Ia mengklaim menyaksikan pengemudinya membawa senapan kala itu dan mulai memuntahkan peluru.

Foto truk pascakejadian menunjukkan bukti adanya penembakan, berupa lubang peluru di kaca depannya.

Pengemudi truk telah ditembak mati aparat. Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan teror tersebut.

Namun, diyakini kalangan ekstremis berada di belakangnya, termasuk ISIS.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Fox News bahwa serangan itu sejalan dengan situasi ISIS, yang kian 'kurang ajar' di bawah tekanan militer internasional di Irak dan Suriah.

Dua sumber antiteroris yang memonitor sosial media mengatakan pada Fox News bahwa akun terkait ISIS 'bersorak' atas serangan teror tersebut dan meminta pengikutnya untuk menggunakan tagar #Nice.

Sementara, majalah Al Qaeda, Inspire pada tahun 2010 meminta pengikut organisasi teror itu untuk menggunakan truk untuk melancarkan serangan.

* Begini penampakan truk yang serang warga di Prancis. Lihat di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya