Top 3: Para Penipu 'Ulung' yang Berhasil Membohongi Dunia

Sejumlah kebohongan dielaborasi sedemikian rupa oleh orang berkuasa, hingga isapan jempol itu sangat dipercaya orang lain.

oleh Andreas Gerry TuwoAlexander LumbantobingRizki Akbar Hasan diperbarui 15 Mei 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2017, 09:00 WIB
Henry VIII (Wikipedia.org)
Henry VIII (Wikipedia.org)

Liputan6.com, Jakarta - Ketika orang berpengaruh berbohong, maka dampaknya bisa mendunia. Kisah 6 kebohongan seperti itu menjadi pusat perhatian pembaca Liputan6.com pembaca Global pada Senin (15/5/2017) pagi.

Undangan Raja Salman kepada Presiden Joko Widodo juga menyedot perhatian pembaca. Muncul sejumlah pertanyaan mengenai maksud undangan tersebut.

Kabar dukungan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta juga masih mengundang penasaran, termasuk aksi dukungan yang dilakukan warga Indonesia di Perth, Australia.

Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya: 

 

1. 6 Pembohong Besar yang Berhasil Menipu Dunia

Mantan calon presiden dari partai Demokrat, Hillary Clinton dan Suaminya yang merupakan mantan Presiden AS, Bill Clinton tiba menghadiri pelantikan Donald Trump menjadi Presiden AS ke-45 di Washington, DC, AS, (20/1). (Win McNamee/Pool Photo via AP)

Kebohongan mungkin dianggap sebagai hal remeh-temeh bagi sebagian orang. Ada yang menganggap kebohongan sebagai hal enteng, bahkan ada lagi yang justru tidak ambil peduli terhadap kebohongan tersebut.

Namun, apa yang terjadi jika kebohongan dielaborasi sedemikian rupa oleh orang berkuasa, hingga isapan jempol itu sangat dipercaya orang lain dan mereka meyakininya sebagai sebuah kebenaran tunggal? Atau seperti yang Joseph Goebbels, pakar propaganda Nazi Jerman, katakan, 'dusta yang terus menerus diulang akan jadi sebuah kebenaran'.

Berikut sejumlah kebohongan luar biasa yang diciptakan enam orang ternama di dunia.

Selanjutnya...


2. Raja Salman Undang Jokowi ke Saudi, Ada Apa?

Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) memperlihatkan album foto dari pertemuan mereka di Bogor sehari sebelumnya untuk Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz di Jakarta, Kamis (2/3). (AFP PHOTO / PRESIDEN PALACE / Laily Rachev)

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud resmi mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke negaranya.

Undangan tersebut disampaikan Raja Salman tak lama setelah melakukan lawatan kenegaraan ke Tanah Air, Maret 2017 lalu.

Jokowi diundang ke Saudi dalam rangka KTT AS-Arab Saudi. Undangan tersebut diantarkan langsung oleh Menteri Informasi dan Kebudayaan Saudi, Awad al-Awad.

Dalam lawatan ke Indonesia, Menteri Awad menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Presiden Jokowi. Pujian tersebut merupakan salah satu pesan yang dititipkan Raja Salman kepada sang menteri.

Selanjutnya...


3. Merah Putih Semarakkan Aksi Dukung Ahok di Perth

Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadiri acara pembukaan Jakarta-Japan Matsuri 2014, Minggu (14/9/2014) (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Tidak cuma di kota Sydney Australia, aksi dukung Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga digelar di Perth.

Salah seorang peserta aksi, Moniq, menyebut aksi tersebut dilaksanakan pada hari ini 13 Mei 2017, pukul 14.00 waktu setempat.

Mereka menggelar aksi dukungan di Sir James Mitchell Park, South Perth. Moniq menyerukan WNI yang ingin ikut serta memakai pakaian merah atau putih sesuai warna bendera Indonesia.

Dalam aksi tersebut, WNI akan ada beberapa kegiatan yang dilakukan. Termasuk menyanyikan lagu nasional bersama-sama.

Selanjutnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya