Kembali ke Australia, 'Ratu Mariyuana' Corby Dihantui Ketakutan

Corby merupakan narapidana kasus narkotika yang telah berada di Indonesia selama 12 tahun.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 27 Mei 2017, 15:01 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2017, 15:01 WIB
Menjelang Ekstradisi ke Australia, Schapelle Corby Ketakutan
Schapelle Corby pada tahun 2008 (SONNY TUMBELAKA / AFP)

Liputan6.com, Denpasar - Mantan narapidana kasus narkotika asal Australia, Schapelle Corby akhirnya kembali ke negara asalnya. Perempuan tersebut telah berada di Indonesia selama 12 tahun lamanya.

Sebelum, kembali ke Australia, Corby menghabiskan satu pekan terakhirnya di Indonesia, di sebuah vila dekat pantai Kuta.

Rencananya, Corby meninggalkan Bali Sabtu 27 Mei 2017 ini pada tengah malam.

Corby meninggalkan Bali tidak seorang diri. Ia akan ditemani beberapa pengawal serta kakaknya Mercedes.

Saat ini rumah tempat Corby tinggal di Bali pun berada dalam kawalan ketat. Ratusan polisi dikerahkan ke sana.

"Polisi menjaga rumah Corby itu sesuatu yang normal, banyak orang di sekitar situ," sebut Kepala Kantor Hukum dan HAM Bali Ida Bagus Ketut Adnyana seperti dikutip dari SBS, Sabtu (27/5/2017).

Pada Senin, 22 Mei 2017 lalu, Corby mengaku ia khawatir dan takut menjelang deportasi dirinya ke Australia. Perempuan kelahiran 10 Juli 1977 tak siap menghadapi perhatian media di dalam negeri dan juga di Negeri Kanguru.

Hal tersebut diungkapkan salah satu pejabat Lapas, Surung Pasaribu. Ia sempat menemui Corby setelah kakaknya Mercedes memberitahu bahwa adiknya itu kurang sehat.

"Kakak Corby mengatakan kepada kami bahwa Corby takut keluar rumah," kata Surung kepada ABC News.

"Dia stres, semakin parah," tambahnya.

Surung mengatakan dia bertugas untuk memantaunya. Bahkan saudara perempuannya mengatakan, Corby sangat takut bertemu dengan orang lain.

Menurut Surung, Corby sedang berbaring dengan wajah tersembunyi di balik sarung saat dia datang ke vila tersebut.

"Dia membukanya untuk menunjukkan wajahnya dan kemudian menutupinya kembali. Dia bilang, 'Saya sangat takut'," kata Surung.

"Hanya itu yang dia sampaikan ke saya. 'Saya takut bertemu banyak orang termasuk orang-orang media'," tambahnya mengutip pembicaraannya dengan Corby.

 

Kasus Corby

Arsip Corby tahun 2008 (SONNY TUMBELAKA / AFP)

Schapelle Leigh Corby dilahirkan pada 10 Juli 1977 di Gold Coast, kota di pinggiran Queensland, Australia. Dia terlahir dari pasangan Michael Corby dan Rosleigh Rose.

Sang ayah bekerja sebagai pekerja tambang batu bara, sementara ibunya punya toko ikan. Dia terpisah dengan kedua orangtuanya sejak kecil.

Pada 8 Oktober 2004, Corby melakukan perjalanan dari Brisbane ke Bali. Sebelum ke Bali, dia transit dulu di Sydney. Persinggahan Corby ke Bali ini merupakan yang pertama setelah 4 tahun tak berkunjung. Saat itulah dia dibekuk petugas Imigrasi Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Petugas juga menyita 4,2 kilogram ganja dari dalam tasnya.

Corby membantah keras barang haram itu miliknya. Dia mengaku barang itu dimasukkan orang lain. Tapi petugas tak percaya. Ia tetap digelandang dan diadili. Pada 2005, Corby mulai diadili.

Pada 21 April 2005, jaksa menuntutnya hukuman seumur hidup. Dengan berurai air mata, Corby membacakan pembelaan pada 25 April 2005. Dan akhirnya, vonis 20 tahun dijatuhkan pada 27 Mei 2005.

Akibat kasus yang menimpanya Corby akhirnya dikenal luas publik di Indonesia dan Australia sebagai Ratu Mariyuana.

Namun keberuntungan kembali menghinggapi Corby. Potongan hukuman diberikan. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberinya grasi alias potongan masa hukuman selama 5 tahun. Kini, Corby dibebaskan, meski bersyarat. Dari hukuman 20 tahun, Corby hanya butuh 9 tahun untuk melewatkannya di dalam penjara.

Tak terima, Corby banding. Di tingkat ini hukuman Corby dikorting 5 tahun, menjadi 15 tahun. Putusan itu dibaca pada 12 Oktober 2005. Tapi hukuman Corby kembali 20 tahun berdasarkan putusan kasasi Mahkamah Agung pada 12 Januari 2006.

Pertengahan 1990-an, Corby bertemu pasangannya, Kimi Tanaka. Kala itu Tanaka yang merupakan orang Jepang tengah bekerja di bidang kesehatan di Australia. Pasangan ini menikah pada 1998 di Omaezaki, Shizuoka. Namun keduanya berpisah.

Pada Juli 2000, Corby kembali ke Australia. Pasangan ini resmi bercerai pada 2003. Tak ada kontak lagi sejak 2004. Selama 2000 sampai 2004 itulah, Bali merupakan tempat persinggahan bagi Corby saat perjalanan dari Australia ke Jepang, atau sebaliknya. Kakak kandung Corby, Mercedes, memang diketahui tinggal di Bali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya