Liputan6.com, Jakarta - Sebagai pusat kehidupan, kota adalah sebuah organisme sosial yang menjadi tempat manusia melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Sebuah kota dapat dilihat dari berbagai macam sudut pandang. Pandangan tersebut dapat memberi gambaran apakah kota itu layak dijadikan sebagai tempat bermukim bagi manusia.
Advertisement
Baca Juga
Jika dilihat dari wujud fisiknya, kota merupakan kawasan yang digambarkan dengan kumpulan rumah-rumah serta sistem tata ruang. Selain itu, kota dapat dijadikan sebagai tempat layak huni apa bila memiliki fasilitas untuk memenuhi kebutuhan warganya. Seperti pendidikan dan keamanan.
Ada banyak kota besar di luar sana yang layak huni. Namun ada pula yang tak layak untuk dihuni. Sebagian dianggap tak aman karena tingkat pembunuh yang tinggi atau buruknya kualitas air.
Di luar sana, terdapat beberapa kota yang begitu buruk dalam hal-hal tertentu. Sehingga wilayah itu benar-benar menyeramkan sehingga tak patut untuk ditinggali. Terlepas dari kengerian tersebut, ada beberapa orang yang bertahan hidup karena tak punya pilihan lain.
Seperti dikutip dari laman Toptenz.net, Senin (10/7/2017), berikut 7 kota paling mengerikan untuk dihuni:
1. Cleveland (Amerika Serikat)
Cleveland yang berada di negara bagian Ohio merupakan kota yang dikenal karena kasus pembunuhan berantainya.
Banyak yang menilai bahwa Cleveland sebagai kota paling mengerikan di Amerika Serikat.
Sebut saja kasus penculikan Ariel Castro, pembunuhan berantai Anthony Sowell dan Michael Dasion serta kasus pembunuhan tertua yang melibatkan Jeffery Dahmer.
Beberapa kasus yang ditemukan di Cleveland menunjukkan korbannya tewas terpotong-potong dan bagian tubuhnya dibuang secara terpisah. Beberapa pelaku mengaku jika mereka terinspirasi dari pembunuhan yang terjadi di masa lalu.
Namun hingga kini tak dapat diketahui mengapa kasus pembunuhan keji tersebut bisa berpusat di satu kota yaitu Cleveland.
Banyak yang berpendapat jika kota ini agak terisolasi dan memiliki akar permasalahan dari sektor ekonomi.
Advertisement
2. Dubai (Uni Emirat Arab)
Kebanyakan dari kita akan menilai jika Dubai adalah kota yang sangat modern karena gedung-gedungnya yang menjulang tinggi.
Meski dikenal sebagai kota modern, wilayah ini dikenal tradisional dan menganut sistem hukuman yang kejam.
Kota ini dianggap masuk dalam kategori berbahaya karena sistem perlindungan terhadap wanita yang sangat kurang.
Nahasnya, ada seorang wanita asal Eropa yang mengalami kasus kekerasan seksual. Bukan mendapat pembelaan malah ia harus mendekam di dalam jeruji besi.
Polisi berdalih, penahanan wanita itu disebabkan oleh perilakunya yang tak taat hukum. Otoritas di sana menghimbau agar seseorang harus tahu aturan hukum terlebih dahulu sebelum berpergian ke Dubai.
3. Johannesburg (Afrika Selatan)
Pada dasarnya Afrika Selatan memiliki tinggal kejahatan seksual yang tinggi. Kasus pelecehan seksual kerap terjadi di negara ini khususnya di Kota Johannesburg.
Namun yang menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup manusia adalah kasus HIV/ AIDS yang tinggi di wilayah tersebut.
Hal tersebut terlihat ketika Afrika Selatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia tahun 2010. Saat itu banyak orang yang khawatir akan penyebaran HIV/AIDS, karena Johannesburg menjadi salah satu kota penyelenggara.
Mulanya, penyebaran AIDS di wilayahnya itu terjadi karena kasus pemerkosaan yang tinggi terhadap anak-anak dan terkadang terhadap bayi.
Ada pula kepercayaan masyarakat lokal yang masih percaya akan ilmu klenik. Mereka pergi ke dukun dan mendapat nasehit.
Mereka yang dianggap sebagai "orang pintar" itu menyarankan kepada pasiennya agar melakukan tindak kekerasan seksual kepada perawan -- bahkan anak-anak -- agar terbebas dari kutukan atau penyakit yang selama ini mereka derita.
Advertisement
4. Rio De Janeiro (Brasil)
Baru-baru ini Rio De Janeiro menyelenggarakan pesta olahraga terbesar di dunia, Olimpiade. Demi menyambut tamu dari seluruh dunia, kota ini melakukan segala gal untuk menyembunyikan fakta bahwa kota mereka berantakan total. Meski sudah jungkir balik, tetap saja bangkai busuk akan tercium juga.
Hingga kini, Rio De Janeiro dicap sebagai salah satu kota dengan kasus pencurian tertinggi. Kasus penjambretan telepon genggam, dompet ataupun tas terus terjadi.
Mirisnya, kasus kriminal itu kerap dilakukan bagi mereka yang masih berusia muda. Anak-anak tunawisma meminta-minta di jalanan, namun gerakan tangannya sangat cepat ketika melihat korban yang sedang lengah.
Alasan terbesar perilaku kriminal ini karena tingkat kesejahteraan yang rendah sehingga membuat mereka mencuri agar dapat bertahan hidup.
Banyak yang beranggapan bahwa pelaku adalah ancaman publik. Tentu saja mereka adalah sosok generasi bangsa yang kurang mendapat bimbingan. Tak jarang ditemukan anak-anak yang sudah kecanduan narkoba atau terjebak pergaulan bebas.
Hal yang mengerikan ketika pemerintah tak tahu bagaimana lagi cara yang tepat untuk menghentikan laju kriminalitas tersebut. Disinyalir, pihak polisi melakukan pembunuhan terhadap anak-anak tersebut.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menaruh kecurigaan akan hal itu. Namun sulit dipastikan karena pemerintah Brasil tak mau mengakuinya secara gamblang. Sehingga kota ini menjadi salah satu wilayah yang menyeramkan untuk ditinggali.
5. Ecatepec (Meksiko)
Tak heran rasanya ketika kita mendengar Ecatepec sebagai kota dengan kasus perampokan bersenjata yang banyak menelan korban.
Kala itu sudah banyak upaya yang dilakukan agar kejadian ini tak terus terjadi. Bahkan sosok Paus Fransiskus datang untuk mengunjungi Meksiko guna menekan angka kejahatan itu.
Ecatepec digambarkan dengan kota kotor yang sangat menjijikkan. Terlihat banyak orang yang sudah menyerah akan nasib. Tak tahu bagaimana menanggulangi permasalahan tersebut.
Namun, hal yang paling mengerikan dari Ecatepec adalah cerita hilanganya gadis-gadis muda yang yang tinggal di wilayah tersebut.
Banyak para ibu yang datang ke kantor polisi untuk melaporkan hilangnya anak mereka. Meski sudah banyak keterangan dan upaya yang dilakukan hasilnya tetap saja nihil. Upaya yang dilakukan sangat beragam, mulai dari memasang pengumuman orang hilang di pinggir jalan hingga mencari hingga pelosok kota.
Bahkan ada saja pihak penculik yang menelpon keluarga agar memberikan uang tebusan jika menginginkan anaknya selamat.
Advertisement
6. Onitsha (Nigeria)
Jika ditanya di manakah negara paling tercemar di dunia? Sebagian orang akan beranggapan jika China atau India adalah jawabannya.
Namun siapa sangka, Nigeria yang berada di kawasan benua Afrika lah jawaban sebenarnya.
Bisa dibilang, Nigeria adalah salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan terus meningkat karena kegiatan industrinya. Ini berati akan ada polusi besar-besaran di wilayah tersebut.
Sejauh ini Onitsha tercatat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Partikel debu halus maupun besar terdapat di mana-mana dan praktis tak dapat dihindarkan.
Bahkan sanitasi di kota ini praktis tak ada dan tumpukan sampah di mana-mana. Alasan utama pencemaran terjadi di Onitsha adalah banyaknya kawasan industri di kota itu.
Sayangnya banyak orang tinggal di Onitsha dan tak perduli akan pentingnya menjaga lingkungan. Seakan sudah biasa dengan keadaan tersebut, masyarakat Onitsha pun terkaget-kaget ketika mendengar bahwa kota yang mereka tempati adalah kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
7. Mumbai (India)
Tumpukan sampah sudah menjadi gunung. Pemerintah Mumbai, India seakan-akan putus asa mencari jalan keluarnya. Bagaimana tidak, masalah itu terus terjadi setiap hari. Ratusan truk pengangkut sampah berbaris membuang sampah di kota itu.
Bahkan wilayah tempat pembuangan sampah (TPA) itu tak punya ruang lagi untuk bergerak. Banyak yang menyarankan agar pembuangan sampah dilakukan di lokasi lain. Namun tetap saja tak ada lokasi lain di wilayah tersebut.
Sebagai gantinya, banyak warga yang terus menerus membuang sampahnya ke pinggir jalan sehingga membuat kawasan kota tercemar sampah. Bahkan sisanya memilih untuk membakar sampah nya di rumah masing-masing sehingga menimbulkan polusi udara yang masuk dalam kategori darurat.
Advertisement