Liputan6.com, Jakarta - Kita mungkin tidak akan pernah menemukan kota legenda bawah laut Atlantis yang konon punya peradaban canggih, atau El Dorado yang jalan-jalannya dikisahkan dilapisi emas, serta pegunungan Shangri-La yang terkenal akan kemakmurannya.
Tempat-tempat yang populer disebut sebagai 'kota hilang' itu --meski dengan segala keterbatasan penemuan bukti-- mungkin saja memang tak pernah ada di muka Bumi, dan hanya sebatas legenda.
Advertisement
Baca Juga
Namun, dari berbagai macam legenda kota hilang yang populer di kalangan masyarakat, ternyata ada sejumlah wilayah yang kini eksistensinya, tak perlu lagi diperdebatkan.
Berkat sejumlah penelitian arkeologi, beberapa kota yang eksistensinya dulu hanya sebatas cerita juga legenda selama ratusan hingga ribuan tahun itu, kini telah ditemukan dan dipastikan keberadaannya dalam garis sejarah manusia.
Dari berbagai penemuan, berikut, 5 kota hilang yang kini telah ditemukan, seperti yang Liputan6.com rangkum dari Listverse.com, Selasa (4/7/2017).
Â
Saksikan juga video berikut ini:
1. Helike, Yunani Kuno
Ternyata tak hanya legenda Atlantis yang mengisahkan tentang kota yang ditelan lautan. Sebuah kota bernama Helike di Yunani Kuno, merupakan salah satu wilayah di dunia nyata yang nasibnya menyerupai Atlantis.
Menurut mitologi Yunani, kota Helike dihancurkan oleh amarah dewa lautan Poseidon. Sang dewa murka, setelah penduduk Helike mengusir suku Ionian --penyembah setia Poseidon-- dari kota. Mengetahui hal tersebut, Poseidon menenggelamkan kota tersebut dalam semalam.
Terlepas benar-tidaknya mitologi tersebut, Helike benar-benar dilaporkan hancur pada 373 SM. Selama beberapa abad, kisah kota tersebut hanya sebatas mitos maupun legenda.
Hingga pada 1980-an, setelah sebuah penelitian Arkeologi berhasil menemukan Helike yang terkubur di bawah tanah. Setelah penggalian selama beberapa dekade, 'kota yang ditenggelamkan Poseidon' itu berhasil ditemukan.
Menurut hasil analisis tim peneliti Arkeologi, kota tersebut hilang bukan karena ditenggelamkan oleh Poseidon, namun disebabkan oleh gempa bumi dahsyat.
Lindu kemudian membuat lapisan tanah kota itu kehilangan struktur kepadatannya, membuat Helike ambruk ke dalam sebuah cekungan, dan mulai terisi air. Proses itu membuat Helike 'hilang ditelan Bumi.'
Â
Advertisement
2. Dvaraka, India
Dvaraka merupakan kota suci umat lintas agama di India. Menurut legenda masyarakat setempat, kota tersebut merupakan rumah bagi dewa Hindu, Krishna, saat mendiami Bumi pada 5.000 tahun yang lalu.
Kota suci itu dibangun oleh arsitek atas perintah langsung dari Krishna. Sang dewa juga meminta agar Dvaraka dibangun dengan struktur bangunan yang terbuat dari kristal, perak, dan berlian. Namun, menurut legenda, Dvaraka hancur akibat perkelahian antara Krishna dengan Raja Salwa dari Mahabarata.
Menurut sebuah penelitian tim Arkeolog, kota yang menyerupai ciri-ciri Dvaraka berhasil ditemukan di dasar laut dekat India. Penemuan itu kemudian dipublikasikan lewat laman daring goUNESCO.com.
Meski tidak memiliki struktur bangunan yang terbuat dari kristal, perak, dan berlian, namun Dvaraka yang ditemukan oleh tim Arkeolog memiliki luas wilayah yang serupa dengan ciri-ciri pada legenda.
Menurut hasil analisis tim Arkeolog, kota Dvaraka yang ditemukan itu dibangun pada 9.000 tahun yang lalu, serta berperan sebagai wilayah pelabuhan tersibuk di kawasan.
Â
3. Xanadu, Mongolia
Menurut catatan perjalanan ekspedisioner Italia, Marco Polo, yang telah menyelesaikan perjalanan dari China dan Mongolia, dikisahkan tentang Istana Xanadu milik Kublai Khan. Menurut Marco Polo, Xanadu merupakan istana berlapis marmer seluas 26 km persegi, yang diisi dengan air mancur, sungai, dan kebun binatang mini.
Namun, pada 1369, istana megah itu dihancurkan oleh serbuan pasukan Dinasti Ming dari China. Istana itu hancur jauh sebelum bangsa Eropa menginjakkan kaki di daratan Tiongkok, membuat istana tersebut menjadi 'kota yang hilang' dari riwayat sejarah.
Dan selama ratusan tahun, istana seluas kota itu berubah menjadi sebuah buah bibir yang tersebar dari mulut ke mulut, mengubah istana tersebut menjadi legenda.
Namun, sekelompok peneliti arkeologi berhasil menemukan reruntuhan istana tersebut di Provinsi Zhenglan Qi, Mongolia. Meski tidak seluas apa yang digambarkan oleh Marco Polo, reruntuhan tersebut memiliki luas dua kali lipat Gedung Putih Amerika Serikat.
Â
Advertisement
4. La Ciudad Perdida, Kolombia
Sekitar 1.300 tahun yang lalu, masyarakat suku Tairona membangun sebuah kota megah di sepanjang barisan pegunungan Sierra Nevada de Santa Marta. Menurut legenda masyarakat setempat, kota tersebut dibangun di wilayah pegunungan atas perintah Tuhan mereka, yang menginginkan suku Tairona hidup di dekat langit dan bintang.
Suku Tairona hidup makmur selama 700 hingga 800 tahun. Namun, kemakmuran mereka harus sirna setelah Penjelajah Spanyol mendarat di Amerika Selatan.
Meski suku Tairona tak pernah bertemu dengan orang Spanyol, namun, penyakit yang dibawa oleh para penjelajah menyebar hingga menginfeksi suku di pegunungan Sierra Nevada de Santa Marta tersebut. Hingga orang terakhir suku Tairona tewas akibat infeksi penyakit itu.
La Ciudad Perdida pun dibiarkan tidak berpenghuni dan perlahan-lahan tertutup oleh rimbanya pepohonan di pegunungan Sierra Nevada de Santa Marta. Dan selama ratusan tahun, kota tersebut hilang dari sejarah.
Hingga pada 1970-an, bandit lokal tak sengaja menemukan La Ciudad Perdida, saat mengasingkan diri untuk menghindari kejaran aparat penegak hukum setempat. Bak tertimpa durian, bandit-bandit itu juga menemukan emas dan berlian dari kota hilang tersebut.
Emas dan berlian itu kemudian dijual oleh para bandit ke pasar gelap. Proses transaksi penjualan itu menarik perhatian aparat penegak hukum dan arkeolog.
Dan akhirnya, setelah 500 hilang dari sejarah, La Ciudad Perdida telah berhasil ditemukan.
Â
5. Heracleion, Mesir Kuno
Pada masa Yunani dan Mesir Kuno, Heracleion merupakan salah satu kota ternama. Kota itu merupakan tempat pertama kali Heracles, seorang demi-god (manusia setengah dewa), menginjakkan kakinya pertama kali di Benua Hitam.
Kota itu juga dijadikan oleh Paris dari Troya menyembunyikan Helen, istri Menelaus dari Sparta, yang menjadi salah satu penyebab Perang Troya. Meski terkenal, sebagian besar sejarawan sempat tak mengetahui secara pasti lokasi kota tersebut.
Ternyata, berdasarkan hasil eksplorasi Arkeolog pada tahun 2000, yang menyebabkan kota itu tak dapat ditemukan adalah karena Heracleion tenggelam sedalam 10 meter di dasar laut. Menurut arkeolog, penyebab tenggelamnya kota tersebut adalah karena gempa dan tsunami.
Awal mula penemuan kota yang hiang itu karena tak sengaja ditemukan oleh penyelam. Mereka menyelam ke dasar laut di pantai utara Mesir. Di sana, para penyelam menemukan reruntuhan batu menyerupai puing bangunan, patung, permata, dan bekas kuil pemujaan.
Penemuan itu menarik perhatian komunitas Arkeolog. Akhirnya, bukti-bukti kota yang hilang di telan lautan itu, berhasil dicagar-budayakan.
Advertisement