Manusia Hanya Bisa Jatuh Cinta dengan Tulus 3 Kali?

Para ahli psikologi menyebutkan bahwa seseorang hanya bisa jatuh cinta secara tulus sebanyak 3 kali.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 24 Jul 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2017, 21:00 WIB
Ilustrasi pasangan lanjut usia
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang hanya memiliki 3 kesempatan untuk jatuh cinta dan penting bagi kita untuk mengalami semuanya.

Sepanjang hidup, kita mengalami jatuh cinta dan putus cinta, terkadang hanya untuk bersama dengan orang yang sama. 

Ada orang yang masuk ke dalam lingkar kehidupan kita dan ada yang pergi menjauh sehingga kita mengalami pasang-surut emosional secara dramatis di luar dugaan kita.

Namun demikian, seperti dikutip dari Bright Side pada Senin (24/7/2017), para ahli psikologi menyebutkan bahwa seseorang hanya bisa jatuh cinta secara tulus sebanyak 3 kali.

Dan, masing-masing pengalaman itu penting dan perlu, simak 3 momentum jatuh cinta yang dimaksud:

1. Cinta Seperti Dongeng

Ilustrasi kemesraan pasangan. (Sumber Pixabay)

Terkadang, cinta pertama kita datang pada saat kita masih amat muda. Bagi kita, perasaan itu seperti yang kita baca dalam dongeng-dongeng sehingga kita memimpikan sesuatu yang ideal dan menduga bahwa cinta itu untuk selamanya.

Pada saat itu, kita cenderung melakukan hal-hal sesuai dengan harapan kerabat dan sahabat.

Kita menolak memperhatikan masalah-masalah sepele dan rela mengorbankan prinsip-prinsip kita hanya demi menjaga hubungan karena, jauh di dalam lubuk hati, kita menduga seharusnya demikian.

Saat itu, apa yang tampak dari luar tentang hubungan kita lebih penting bagi kita daripada apa yang benar-benar kita rasakan.

Cinta jenis ini mengajarkan kita bahwa melihat kepada pasangan kita adalah hal yang sama pentingnya dengan anggapan orang terhadap hubungan kita.

2. Cinta yang Rumit

Ilustrasi Foto Bertengkar dengan Pasangan (iStockphoto)

Cinta kedua dalam hidup kita adalah yang paling rumit.

Kita yakin bahwa kita telah belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya sehingga lebih peduli untuk memilih pasangan yang jenisnya benar-benar berbeda daripada sebelumnya. Setidaknya itulah dugaan kita.

Kita kemungkinan besar telah dimanipulasi, dibohongi, atau bahkan disakiti.

Kita berpegang erat pada setiap kesempatan untuk memperbaiki hubungan, tapi setiap upaya malah menjadi kegagalan yang lebih besar lagi. Benar-benar suatu drama dengan kebahagiaan yang hadir sekali-kali saja.

Lagi-lagi perasaan kita yang sebenarnya terdesak ke pinggir demi sesuatu yang lain. Dalam hal ini, kita berlelah-lelah terus-menerus untuk menyelamatkan hubungan yang ambruk.

Cinta seperti ini mengajarkan kepada kita pentingnya untuk mendapat balasan cinta.

3.Cinta yang Matang

Ilustrasi Foto Pasangan Harmonis (iStockphoto)

Cinta ketiga hadir dalam hidup kita ketika kita sudah menunggu hingga legowo. Ia datang tak diundang dan sepertinya tidak seperti apa yang kita pikir tentang suatu cinta sejati.

Cinta ini sepertinya tidak sempurna, tapi merupakan cinta sejati yang bercirikan perasaan tenteram yang luar biasa, sesuatu yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.

Pada tahap ini dalam kehidupan, kita tidak lagi berharap apapun. Kita tidak membuang waktu memikirkan tentang kualitas-kualitas yang harus dikejar-kejar dalam hidup kita.

Kita akhirnya siap untuk menerima pasangan kita sesuai dengan apa adanya yang sebenarnya. Dan, yang sama pentingnya, pasangan kita pun memandangnya demikian.

Cinta sejenis itu mengajarkan kepada kita untuk menjadi diri kita yang sebenarnya dan bahwa hubungan tidak perlu sempurna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya