Pria Tertua di Dunia Meninggal pada Usia 113 Tahun

Yisrael Kristal, pria tertua di dunia kelahiran Polandia, meninggal pada Jumat, 11 Agustus 2017.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 12 Agu 2017, 17:14 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2017, 17:14 WIB
Yisrael Kristal, pria tertua di dunia. (AFP)
Yisrael Kristal, pria tertua di dunia. (AFP)

Liputan6.com, Yerusalem - Pria tertua di dunia, Yisrael Kristal, mengembuskan napas terakhirnya pada usia 113 tahun.

Ia adalah korban selamat dari tragedi Holocaust. Sementara, seluruh keluarganya tewas akibat kekejaman Nazi.

Pria kelahiran Polandia itu meninggal pada Jumat, 11 Agustus 2017 waktu setempat. Media Israel yang dikutip dari BBC, Sabtu (12/8/2017), melaporkan kematiannya terjadi sebulan sebelum dia berusia 114 tahun.

Putrinya, Shula Koperstoch, mengatakan bahwa dia meninggal pada Jumat sore setelah sakit sehari sebelumnya, Kamis 10 Agustus 2017.

Shula mengatakan kepada situs berita Israel Ynet, mendiang mengaku bangga bisa memiliki seorang buyut.

"Terlepas dari semua yang dia alami -- kehilangan seluruh keluarga dalam Holocaust, dia memiliki banyak optimisme hidup, dan hanya melihat hal-hal baik dalam hidupnya," ucap Shula.

Kristal, yang tinggal di Haifa, Israel, menjadi berita utama tahun 2016 lalu setelah memutuskan untuk merayakan bar mitzvah  -- ritual Yahudi yang ditujukan kepada orang yang menginjak usia remaja, umumnya 13 tahun -- terlambat satu abad. Perayaan aslinya tak bisa diwujudkan karena saat itu Perang Dunia I.

Kristal lahir di Desa Zarnow, sekitar 90 mil atau 146 km arah barat daya Warsawa, pada tahun 1903. Ia putra seorang sarjana agama.

Menurut laporan tersebut, Kristal kehilangan ibu dan ayahnya selama Perang Dunia I. Dia kemudian pindah ke Lodz untuk bekerja di bisnis kembang gula keluarga.

Setelah invasi Polandia oleh Nazi Jerman pada tahun 1939, Kristal dan keluarganya pindah ke Lodz Ghetto. Dua anaknya meninggal di sana dan ia bersama sang istri, Chaja Feige Frucht, dikirim ke Auschwitz pada tahun 1944 setelah ghetto tersebut ditutup.

Sang istri terbunuh di Auschwitz, tapi Kristal selamat. Ia menjalani kerja paksa di sejumlah kamp.

Ketika ditemukan oleh Sekutu pada Mei 1945, beratnya hanya 37 kg.

Menurut Tablet Mag, dia mengucapkan terima kasih kepada tentara Soviet yang menyelamatkannya dengan membuatkan mereka permen.

Sebagai satu-satunya yang selamat dalam keluarga, Kristal beremigrasi ke Israel pada tahun 1950 bersama istri keduanya dan putra mereka. Di sanalah ia menjalankan bisnis kembang gulanya sampai pensiun.

Kristal secara resmi diakui sebagai pria tertua di dunia oleh Guinness Book of Records pada Maret 2016.

Dia mengaku tidak tahu rahasia umur panjang yang dialaminya. Surat kabar Israel Haaretz melaporkan, sebelum meninggal dia hidup bersama kedua anak tiri, juga cucu dan cicit.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya