Liputan6.com, Dhaka - Pengantin wanita di Bangladesh ini menjadi sorotan gara-gara memasang foto diri di media sosial, tanpa polesan make-up dan perhiasan seperti digunakan para mempelai perempuan pada umumnya. Ia terlihat sederhana, hanya mengenakan pakaian tradisional sari dengan penutup kepala.
Tasnim Jara yang merupakan seorang pengelola sebuah yayasan amal untuk perawatan medis bagi orang miskin, mengatakan bahwa dia ingin mengubah pandangan orang terkait pengantin wanita yang harus menikah secara mewah dengan banyak perhiasan emas.
Advertisement
Baca Juga
"Secara pribadi, saya merasa perlu mengubah pola pikir ini," tulis Jara seperti dikutip dari Asia One, Senin (14/8/2017).
Advertisement
Postingan tersebut menjadi populer dalam waktu singkat, mendapat lebih dari 91.000 'likes' dan 24.000 'repost'.
"Seorang gadis tak seharusnya memerlukan lotion pemutih, kalung emas atau kain sari mahal untuk menjadi seorang mempelai pengantin wanita atau membuatnya merasa percaya diri," tutur Jara.
Jara memiliki pendapat tersebut karena sejak tumbuh dewasa, keluarga dan teman-temannya mempunyai prinsip bahwa pengantin perempuan akan selalu merasa tak sempurna tanpa 'pernak-pernik' serta status yang ditentukan dengan banyaknya emas saat acara pernikahan.
Jara yang jarang kondangan juga kerap mendengar orang-orang bergosip "berapa harga gaunnya?", "mempelai perempuannya cantik tidak?". Hal-hal tersebutlah yang membuat sang mempelai merasa tertekan dan akhirnya tidak menjadi diri sendiri saat menggelar acara pernikahan.
Jara menghadapi banyak pertentangan atas pilihannya dalam pernikahan yang sederhana, termasuk dari keluarga sendiri. Beberapa kerabatnya bahkan menolak untuk foto bersama karena menganggapnya bukan pengantin yang sempurna.
Beberapa negara mayoritas Muslim juga memperdebatkan prosesi pernikahan mewah. Di mana keluarga menghabiskan banyak uang dan berujung pada utang selama bertahun-tahun.
Seorang netizen di Bangladesh mengatakan Jara "tidak berhak mengkritik" orang lain yang ingin mengeluarkan uang untuk make-up dan memakai perhiasan. Meski sebagian besar dari 1.400 komentar pada postingan komentar mendukung langkahnya.
"Itu langkah yang mengagumkan ... saya juga membenci tradisi itu," tulis si pendukung.
Saksikan juga video berikut ini: