Liputan6.com, Narita - Jasad seorang wanita misterius ditemukan di atap sebuah terminal di Bandara Internasional Narita Jepang pada Senin, 12 September 2017 waktu setempat. Sejauh ini identitasnya belum diketahui.
Menurut Tokyo Reporter yang dikutip dari Asia One, Selasa (12/9/2017), temuan itu diketahui pihak bandara dari laporan seorang penumpang. Saksi melaporkan, seorang wanita jatuh ke atap lantai pertama Terminal 2 Bandara Tokyo, Jepang.
Wanita misterius tersebut mengenakan gaun hijau muda. Ia diidentifikasi berusia antara 20 dan 40 tahun.
Advertisement
Saat ditemukan dalam kondisi terbaring, terlihat ada luka di bagian kepalanya. Ia dinyatakan meninggal saat pihak berwenang tiba.
Polisi menduga kasus tersebut adalah bunuh diri.
Pihak berwenang menduga bahwa wanita tersebut kemungkinan memanjat pagar setinggi 3,8 meter di dek observasi lantai empat, sebelum terjun dan meninggal dunia.
Laporan yang mengutip berita Chiba Nippo, tas wanita misterius itu ditemukan di atap lantai tiga.
Kini polisi tengah berupaya mencari identitas wanita tersebut.
Perempuan Misterius Pakai Rok Mini
Wanita misterius lain yang sempat membuat geger ada di Arab Saudi.
Seorang perempuan yang dikabarkan berprofesi sebagai model, Khulood -- panggilan wanita itu-- mengunggah video yang mempertontonkan ia mengenakan rok mini dan crop top atau atasan berpotongan pendek.
Dalam video yang diunggah di media sosial Snapchat, Khulood tampak berjalan di area sebuah benteng bersejarah di Desa Ushayqir, Provinsi Najd, sekitar 155 kilometer di utara Riyadh. Demikian seperti dikutip dari BBC pada Selasa, 18 Agustus 2017.
Najd sendiri merupakan salah satu daerah paling konservatif di Arab Saudi. Itu merupakan kawasan di mana pendiri aliran Wahhabisme, Muhammad bin Abdul Wahhab, dilahirkan pada Abad ke-18.
Sontak, rekaman gambar tersebut memicu perdebatan sengit di media sosial. Sejumlah orang menyerukan agar perempuan itu ditangkap karena melanggar tata cara berpakaian di negara muslim yang konservatif tersebut.
Namun, tak sedikit yang membela perempuan itu, memuji "keberaniannya". Kini, otoritas Saudi tengah menyelidiki wanita nekat itu.
Video Khulood dengan cepat menyebar hingga ke ranah Twitter. Polemik pun terbagi antara orang-orang yang menginginkan perempuan itu dihukum dan mereka yang berpendapat ia seharusnya diizinkan memakai busana yang dikehendakinya.
Merespons beredarnya video Khulood tersebut, wartawan bernama Khaled Zidan menulis, "Kembalinya Haia (polisi syariat) ke sini adalah sebuah keharusan".
Sementara itu, pengguna Twitter lainnya mengungkap pendapat senada, "Kita harus menghormati hukum negara. Di Prancis, niqab dilarang dan perempuan akan didenda jika memakainya. Di Arab Saudi, mengenakan abaya dan pakaian sederhana adalah bagian dari hukum kerajaan."
Penulis dan filsuf, Wael al-Gassim, mengatakan, "terkejut dengan kicauan kemarahan warga".
"Saya pikir dia telah mengebom atau membunuh seseorang. Ternyata itu menyangkut dengan roknya yang tidak disukai mereka. Saya penasaran bagaimana Visi 2030 akan sukses jika dia ditahan," tambah al-Gassim.
Visi 2030 merupakan program reformasi yang diluncurkan tahun lalu oleh Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (31).
Advertisement