Ketahuan Suka Minum ASI, Pengasuh Bayi di Taiwan Dipecat Majikan

Dari rekaman CCTV, terlihat jelas bahwa si pengasuh bayi di Taiwan ini kerap meminum ASI alias air susu ibu milik anak yang dirawatnya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Sep 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2017, 21:00 WIB
Lin bersama anak perempuannya (Facebook)
Lin bersama anak perempuannya (Facebook)

Liputan6.com, Kaohsiung - Seorang ibu muda asal Kaohsiung, Taiwan, terpaksa memecat pengasuh anak perempuannya karena dianggap melakukan hal gila. Sang pengasuh rupanya doyan meminum ASI alias air susu ibu.

Sejatinya tugas seorang baby sitter adalah memastikan kondisi anak majikannya dengan baik. Tak hanya itu, pengasuh juga harus memastikan bocah yang dirawatnya sudah makan tepat waktu dan tidak kelaparan.

Seperti dikutip dari laman Asia One, Sabtu (23/9/2017), murka sang majikan yang diketahui bernama Lin itu bermula usai melihat rekaman CCTV di dalam rumahnya. Ia naik pitam setelah mendapati si pengasuh bayi berusia 58 tahun itu dengan tamaknya meminum sebotol ASI yang disiapkan untuk sang anak.

Kecurigaan Lin terus bertambah ketika melihat pengasuh bayi tersebut kerap membawa botol ASI ke dapur. Karena tak mau gegabah, Lin berkata, "Lain kali, jika anak perempuanku kenyang, tolong berikan saja ASI-nya kepada saya."

Majikan berusia 28 tahun itu awalnya masih mampu menahan emosi. Namun, tatkala mengecek rekaman dan terus melihat kebiasaan minum ASI itu terus dilakukan sang pengasuh, amarahnya pun kian bergejolak.

Dari rekaman CCTV, Lin melihat sang pengasuh bayi meminum ASI tepat di hadapan pintu lemari es.

Sesampainya di rumah, wanita itu tak tinggal diam. Dia pun langsung memecat pengasuh bayi tersebut.

Dirundung Fitnah

Tak lama setelah dipecat, si pengasuh bayi malah curhat di social media dengan mengatakan bahwa selama tinggal di rumah majikan, ia sulit mendapat sebutir nasi.

Ia juga mengklaim bahwa majikannya tak mengizinkannya minum susu. Si pengasuh bayi pun menulis, ia meminum susu karena mengalami anemia dan butuh asupan untuk menjaga kesehatannya.

Melihat curhatan mantan pengasuh bayinya, Lin kemudian membalas curhatannya dengan menulis, "Apakah saya wajib memberi Anda ASI yang sepatutnya diberikan kepada anak saya?"

Dari catatan yang ia tulis di social media, Lin juga mengatakan bahwa ia kesal dengan perilaku pengasuh bayi tersebut, yang sering tak memberi titipan ASI kepada anaknya dan malah menghabiskannya dalam satu tegukan.

Karena kekesalannya, Lin menghubungi pihak berwajib untuk menindaklanjuti kejadian tersebut. Selain itu, ia juga mengkomplain pihak penyalur baby sitter itu.

Menanggapi kejadian yang tengah diperbincangkan, para netizen menganggap si pengasuh bayi sudah gila dan rakus. Hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai tindakan yang dilakukan Lin untuk mantan pengasuhnya itu

Tersesat di Hutan, Wanita Selamat Berkat Minum ASI

Beda di Taiwan beda pula di Selandia Baru. Seorang perempuan yang tersesat di sebuah hutan di bagian timur Wellington terpaksa meminum air susu ibu (ASI) sendiri untuk bertahan hidup semalaman. Sebab, ia bingung harus mengonsumsi apa saat itu untuk dapat bertahan hidup.

"Aku menyusui, jadi memiliki sedikit ASI yang aku pikir dapat membuatku bertahan hidup," kata Susan O'Brien, seperti dikutip dari BBC.

Wanita pelatih kebugaran itu juga menutupi dirinya dengan lumpur saat kedinginan dan basah kuyup ketika malam hari. Dia lalu menggali sebuah lubang di hutan dan berbaring di dalamnya.

"Aku terus mengusap lumpur ke tubuhku. Dan setiap kali aku mendengar sesuatu, aku berteriak minta tolong," kata dia.

O'Brien salah memilih jalan dalam perlombaan Xterra melintasi Taman Nasional Rimutaka. Otoritas setempat melancarkan operasi pencarian ketika wanita 29 tahun itu gagal mencapai garis finis pada Minggu, 10 Mei pagi waktu setempat.

Pencarian pun dilakukan terhadap ibu dua anak itu. Ia diselamatkan pada Senin siang waktu setempat.

Seperti diberitakan Dominion Pos, setelah dipulangkan, O'Brien pun langsung menyusui bayi perempuannya yang berusia 8 bulan.

"Aku pikir akan mati," tutur O'Brien yang juga memiliki anak laki-laki berusia 2 tahun.

Selama mengikuti lomba dia juga membawa 2 liter air, gel packs dan sebuah makanan berenergi berbentuk batangan cokelat, demikian seperti disampaikan oleh Radio New Zealand. Namun, semua itu tak cukup untuk bertahan di kala tersesat.

Kendati demikian, O'Brien mengatakan kepada koran New Zealand Herald, siksaan itu tidak akan membuat dia berhenti mengikuti lomba lari di alam bebas. Ia tak kapok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya