ISIS Rilis Rekaman yang Diyakini Merupakan Suara al-Baghdadi

ISIS merilis sebuah rekaman audio yang diyakini sejumlah pihak merupakan suara pemimpin mereka, Abu Bakr al-Baghdadi.

oleh Citra Dewi diperbarui 29 Sep 2017, 11:31 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2017, 11:31 WIB
Abu Bakar al-Baghdadi (AP)
Abu Bakar al-Baghdadi (AP)

Liputan6.com, Mosul - Militan ISIS merilis sebuah rekaman audio yang diyakini sejumlah pihak merupakan suara pemimpin mereka, Abu Bakr al-Baghdadi.

Dalam rekaman itu, ia membicarakan sejumlah hal, salah satunya adalah uji coba misil Korea Utara yang mengancam Jepang. Ia juga membahas tentang pertempuran ISIS di Mosul, yang pada akhirnya dimenangkan oleh pasukan Irak pada Juli 2017.

Selain Mosul, ia juga berbicara tentang pertempuran di Raqqa dan Hama di Suriah, serta Sirte di Libya. Dalam hal itu mengatakan bahwa pertumpahan darah tak akan sia-sia. Ia juga berbicara tentang perundingan damai di Suriah yang ditengahi Rusia.

Pemimpin yang beberapa kali dikabarkan tewas itu, tak terlihat di publik sejak Juli 2014.

Dikutip dari BBC, Jumat (29/9/2017), ia terakhir kali muncul di muka umum adalah saat memberi ceramah di Masjid Agung al-Nuri di Mosul. Kala itu, ia diproklamirkan sebagai pemimpin tertinggi ISIS.

Seorang juru bicara pasukan Amerika Serikat yang bertempur melawan ISIS, merespons rekaman suara terbaru tersebut. Pria itu mengatakan bahwa tanpa adanya bukti kematian Abu Bakr al-Baghdadi, pihaknya menganggap bahwa ia masih hidup.

Sementara itu seorang juru bicara Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki rekaman tersebut.

"Kami tahu adanya rekaman audio yang diklaim merupakan suara Abu Bakr al-Baghdadi dan saat ini mengambil keputusan untuk memeriksanya. Meski kami tak memiliki alasan untuk meragukan keasliannya, kami tak punya verfikasi saat ini," ujar dia.

Rekaman suara dengan durasi 46 menit itu di-posting oleh sebuah website yang berkaitan dengan ISIS. Rekaman itu merupakan yang pertama sejak November 2016.

 

Di Mana al-Baghdadi Berada?

Sejumlah pihak memperkirakan bahwa Baghdadi kemungkinan bersembunyi di sepanjang perbatasan Irak-Suriah yang masih dikuasai ISIS. Hanya segelintir orang yang benar-benar mengetahui di mana keberadaan pemimpin ISIS itu.

Hal tersebut membuat AS kesulitan mencari al-Baghadadi. Negeri Paman Sam itu sampai mendedikasikan pasukan khusus yang secara terus menerus mencari keberadaannya.

Pada Juni 2017, Rusia melaporkan bahwa Baghdadi kemungkinan besar telah tewas dalam serangan angkatan udara Rusia di Raqqa pada 28 Mei 2017. Seorang pejabat Iran menegaskan bahwa ia tewas dalam serangan itu.

Namun klaim kematiannya Baghdadi pernah ada sebelumnya. Laporan tersebut pun diperlakkan dengan skeptis oleh pejabat AS.

Meski hingga saat ini belum diketahui nasib Baghdadi, laporan koresponden BBC meyakini bahwa setidaknya ia masih hidup pada akhir Agustus.

Hal tersebut sesuai dengan pandangan badan-badan intelijen barat dan Pemerintah Irak, yang selalu skeptis terhadap klaim Rusia yang menyebut bahwa pihaknya telah menewaskan Baghdadi dalam serangan udara.

Seperti pemimpin al-Qaeda Dr Ayman al-Zawahiri, pemimpin ISIS keberadaanya sangat dirahasiakan dan jarang berkomunikasi. Diyakini mereka tak ada dalam posisi untuk secara langsung mengarahkan operasi yang sedang berlangsung.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya