Kucing hingga Eskalator, 5 Hal Biasa Ini Ternyata Mengundang Maut

Ada banyak hal di sekitar kita dan ternyata jauh lebih berbahaya dari yang kita duga.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 18 Okt 2017, 20:40 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2017, 20:40 WIB
Kucing
Kucing

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang yang cemas dengan sambaran petir yang bisa menghanguskan manusia, celaka saat naik pesawat, disantap hiu ketika sedang berenang, dan banyak lagi.

Untungnya, sebagian kekhawatiran itu tak beralasan. Menurut ahli potensi seseorang tersambar petir adalah 1 dibanding 1.300. Sementara, meski beberapa kali mengalami celaka, pesawat terbang secara statistik masih menjadi moda transportasi paling aman.

Namun demikian, ada banyak hal lain di sekitar kita dan ternyata jauh lebih  berbahaya dari yang kita duga.

Misalnya, nikotin yang ada pada rokok. Kita sudah tahu bahwa kandungan nikotin dalam rokok memang membawa maut walau tidak sekaligus.

Kandungan nikotin yang terserap dari rokok jauh lebih sedikit daripada kandungan zat itu dalam kunyahan tembakau atau permen nikotin. Seorang yang tidak biasa dapat kaget menerima nikotin kunyahan dalam jumlah besar.

Disarikan dari listverse.com pada Rabu (18/10/2017), berikut ini adalah 5 hal atau benda biasa yang ternyata jauh lebih mematikan daripada yang kita duga:

 

 

 

 

 

1. Ubur-ubur Kotak

Ubur-ubur kotak. (Sumber Wikimedia Commons)

Kita cenderung takut pada hewan-hewan yang tampak seperti monster-monster raksasa yang mengerikan. Dalam laut, hiu sepertinya menjadi hewan paling menakutkan bagi banyak orang.

Tapi, jika kita secara cermat mengamati statistik, hanya ada segelintir serangan hiu pada manusia di seluruh dunia. Bahkan hanya ada sedikit insiden terkait hiu karena hewan itu tidak terlalu tertarik memburu manusia.

Ternyata, ada makhluk laut yang lebih mencemaskan, yaitu ubur-ubur. Banyak orang menganggap ubur-ubur tidak berbahaya dan sengatan hewan itu pun menjadi bagian dari guyonan dalam budaya pop misalnya dengan mengencingi titik sengatan demi menangkal racunnya.

Tapi sengatan ubur-ubur kotak tidak dapat dianggap remeh. Sengatannya bisa dengan mudah membunuh jika tidak ditangani secepatnya dan pertolongan segera pun tidak menjamin keselamatan korban.

Di Filipina, ubur-ubur kotak bertanggungjawab atas 20 hingga 40 kematian setahun. Ditambah lagi dengan perawatan-perawatan ke rumah sakit.

Tapi angka kematian sebenarnya mungkin jauh lebih besar karena, menurut para pakar, banyak kematian akibat sengatan dilaporkan telah disebabkan alasan lain.

2. Eskalator

Ilustrasi (Wikipedia)

Kebanyakan orang mengira salah satu cara yang berpotensi maut ketika membawa orang naik atau turun gedung adalah lift. Apalagi seperti digambarkan dalam film, ketika kabel putus atau alasan lain.

Namun demikian, satu-satunya kasus putusnya kabel lift sehingga liftnya terjun bebas adalah ketika sebuah pesawat terbang menabrak Empire State Building. Hanya satu wanita yang selamat.

Kebanyakan kecelakaan dan kematian terkait lift terjadi pada pegawai yang melakukan perbaikan.

Tapi, yang jauh lebih mematikan adalah eskalator -- tangga berjalan. Memang benar ada saja orang yang takut menaiki eskalator dan kebanyakan orang tidak menganggapnya sedemikian berbahaya.

Kenyataannya, rancangan eskalator memiliki kekurangan serius. Jika ada orang sesuatu dari pengguna yang terjepit di antara anak tangga, sistem itu tidak memiliki cara mendeteksi agar berhenti secara otomatis.

Karena terus bergerak, keadaan tersebut bisa menyebabkan orang kehilangan alat gerak pada tubuh ataupun jari-jarinya. Dalam suatu kasus yang amat menarik perhatian, seorang pria tercekik hingga mati ketika sweatshirt yang dikenakannya terjepit eskalataor.

Eskalator juga bisa menjadi pengumpul serat-serat kain ataupun bahan lain yang mudah terbakar. Pada 1987, sebuah eskalator di suatu stasiun London Underground terbakar karena selama bertahun-tahun telah menumpuk gemuk pelumas.

Timbunan pelumas itu kemudian tersulut sebatang korek api yang menyala. Sebanyak 31 orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini.

3. Semprotan Pewangi Tubuh

Ilustrasi semprotan pewangi tubuh (body spray). (Sumber Max Pixel)

Karena iklan yang gencar, semprotan pewangi tubuh (body spray) dikaitkan dengan daya tarik. Tapi kebanyakan remaja dan pemuda pemakainya tidak hanya ingin wangi, bukan untuk pesona.

Pada 1998, seorang remaja pria dari Manchester kehilangan nyawanya karena ingin wangi. Ia menyemprotkannya banyak-banyak dan bahkan diperingatkan oleh anggota keluarga. Peringatan itu memang bukan karena alasan kesehatan, lebih karena jumlah yang berlebihan.

Beberapa laporan menyebutkan remaja itu menyemprotkan pewangi banyak-banyak dalam ruang tertutup dan dilakukan beberapa kali dalam sehari. Karena sangat banyak, wanginya pun tercium oleh anggota keluarga di luar ruang.

Pihak kedokteran menduga bahwa pemakaian berlebihan selama beberapa bulan menyebabkan penumpukan zat kimia pada tubuhnya sehingga menyebabkan serangan jantung.

Perlahan-lahan, mungkin saja tubuhnya mengembangkan toleransi karena dibiasakan. Bahkan kandungan butan dan propan dalam tubuhnya pun hingga 10 kali ambang maut.

Menurut dokter, remaja itu tidak menyadari apa yang dilakukannya. Kesimpulannya, kematian disebabkan oleh hirupan gas propan secara tak disadari.

4. Headphones

Ilustrasi headphones. (Sumber Pixabay)

Duduk tenang dalam rumah sambil mendengarkan musik melalui headphones sepertinya bukan sesuatu yang berbahaya. Kita mengira tidak akan ada masalah dengan hal itu.

Masalahnya, headphones mudah merusak pendengaran seseorang tanpa disadari. Faktanya, banyak orang tidak menyadari akan bahaya ini sehingga lebih mudah terdampak.

Kehilangan pendengaran secara menetap dapat terjadi perlahan-lahan, hingga akhirnya kita mengetahui setelah rusaknya parah dan merasakan adanya perbedaan.

Suara yang didengar sangat tertutup sehingga memungkinkan headphones menghantar suara sangat kencang ke telinga kita.

Banyak headphones yang mampu menangani hingga 120 decibel, padahal tekanan suara 110 decibel pun sudah cukup untuk menyebabkan kerusakan permanen pada pendengaran.

Untuk diketahui, bahkan gergaji rantai dan beberapa perkakas listrik pun tidak mampu mencapai tingkat decibel yang diraih oleh headphones. Ketika memakai perkakas itu pun kita sudah diwajibkan memakai pelindung telinga.

5. Cakaran Kucing

Ilustrasi kucing. (Sumber Pexels)

Mungkin kita pernah mendengar lagu "Cat Scratch Fever" yang berarti "Demam Gigitan Kucing." Nada lagunya terdengar riang, tapi tidak menyenangkan bagi orang yang benar-benar ketularan.

Seperti kita ketahui, kucing bisa berkeliaran ke mana-mana. Hewan itu juga menjilati dan mencakari tubuhnya untuk membersihkan diri. Cakar-cakarnya pun tajam.

Karena kebiasaan itu, kucing dapat dengan mudah menumpuk bakteri dalam mulut dan cakar, sehingga bisa berbahaya bagi manusia.

Ketika kucing kontak dengan kutu, campuran dua situasi itu bisa menewaskan manusia, apalagi pada seseorang yang mengidap pengurangan kekebalan atau tidak mendapatkan perawatan medis tepat waktu.

Secara khusus, jika kucing kita baru saja terserang kutu dan menggaruk kulit kita hingga luka, segeralah mencari pertolongan dokter demi keamanan. Jika mulai terserang demam, jelas sekali kita harus diperiksa.

Dalam beberapa kasus langka, cakaran kucing dapat menyebarkan infeksi ke jantung atau menyebabkan pembengkakan otak yang berbahaya hingga menewaskan korban.

Cara pencegahan terbaik adalah sengan menjaga kebersihan kucing dan lingkungan serta memastikan vaksin kucing tetap berlaku.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya