Liputan6.com, Jakarta - Kita cukup cukup sering mendengar kisah penampakan setelah sebuah tragedi pribadi. Misalnya, penampakan sosok pengantin wanita mengenakan gaun pengantin walaupun ia telah lompat dari jendela hingga tewas pada 100 tahun lalu.
Lalu bagaimana dengan kejadian yang melibatkan ratusan atau bahkan ribuan orang? Atau jika bencana yang terjadi bisa disaksikan orang di seluruh dunia?
Edward J. Smith adalah kapten kapal Titanic ketika kapal mewah itu tenggelam dalam pelayaran perdana melintasi Atlantik.
Advertisement
Baca Juga
Dalam koleksi surat pribadinya yang dilelang pada 2016, kapten kawakan itu menuliskan, "Saya tidak suka dengan kapal ini…ada perasaan janggal tentangnya."
Diringkas dari listverse.com pada Kamis (5/10/2017), berikut ini adalah 6 cerita gaib lain terkait sejumlah tragedi besar:
1. 'Penumpang Hantu' di Jepang
Beberapa tahun sesudah tsunami 2011 di Tohoku yang menewaskan lebih dari 16 ribu orang, para pengemudi taksi kawasan paling terdampak seperti Ishinomaki melaporkan telah mengangkut para "penumpang hantu."
Mahasiswi Tohuko Gakuin University yang bernama Yuka Kudo mewawancarai lebih dari 100 supir taksi sebagai bagian dari tesis penelitiannya.
Semua pengemudi yang diwawancara percaya mereka telah mengambil orang sesungguhnya, memulai meteran taksi, dan beberapa supir menuliskan dalam catatan harian.
Seorang pengemudi yang diwawancara mengaku bahwa, beberapa bulan setelah bencana, ia mengangkut seorang penumpang wanita yang minta diantar ke distrik Minamihama.
Supir itu menjelaskan tidak ada yang tersisa di distrik tersebut. Menurutnya, penumpang itu kemudian bertanya, "Apakah aku sudah mati?".
Ketika menoleh ke arah penumpangnya, wanita tersebut sudah lenyap.
Pengemudi lain bercerita sedang mengantarkan seorang pria berusia 20-an ke suatu bagian kota. Tapi, ketika tiba di tujuan, supir itu mendadak hanya sendirian dalam kendaraan.
Yang menarik, semua penampakan hantu itu adalah kaum muda. Menurut Kudo, "Kaum muda merasa sangat penasaran dengn kematiannya karena tidak bisa berjumpa dengan orang yang mereka cintai."
"Ketika ingin mengungkapkan kepedihan itu, mungkin mereka memilih taksi…sebagai medium untuk meluapkannya."
Tak ada satu pun pengemudi yang merasa takut dengan penampakan yang mereka alami.
Advertisement
2. 'Penumpang Hantu' di Thailand
Kehadiran para "penumpang hantu" bukan hanya terjadi di Jepang.
Setelah tsunami Hindia pada 26 Desember 2004, warga sepanjang pantai Andaman, Thailand, mulai melaporkan didatangi oleh sekitar 230 ribu korban yang tersapu bencana hingga tewas.
Menjelang 2 minggu sesudah tragedi, seorang pengemudi tuk-tuk bernama Lek menceritakan tentang 7 penumpang warga asing yang menaiki kendaraannya dan minta diantar ke pantai Kata dengan tarif 200 baht.
Setelah berjalan beberapa saat, Lek mengatakan bahwa tubuhnya serasa mati rasa. Ketika melihat sekeliling, ia mendapati sedang sendirian dalam kendaraannya.
Berbeda dengan para pengemudi taksi di Jepang yang tidak merasa takut, Lek mengatakan, "Saya kapok. Saya akan cari pekerjaan lain. Saya memiliki seorang putri yang harus dinafkahi, tapi terlalu takut untuk mengemudi di malah hari."
Warga lainnya di sana juga kerap mengalami penampakan mengerikan berkeliaran di lingkungan mereka.
Seorang penjaga malam suatu hotel tempat menginap banya korban keluar dari tempat kerjanya setelah ia mendengar jeritan-jeritan seorang wanita yang diduga sebagai tamu yang tewas.
Di Khao Lak, sebuah keluarga menceritakan telepon mereka terus berdering. Ketika diangkat, yang mereka dengar adalah tangisan-tangisan para kerabat yang minta diselamatkan dari kobaran api di krematorium.
3. Ketinggalan Penerbangan Lanjutan
Warga sekitar bandara internasional O'Hare, Chicago, beberapa kali melaporkan menerima kedatangan tamu-tamu tak dikenal di rumah mereka.
Ketika mendengar pintu diketuk, mereka membukakan pintu dan mendapati ada seseorang yang mengaku mereka "harus mengejar penerbangan lanjutan" atau "mencari-cari koper mereka."
Sebelum pemilik rumah melanjutkan, orang tersebut menghilang.
Di jalan layang dekat situ, ada beberapa cahaya aneh terlihat oleh para pengendara disertai dengan sosok-sosok tak jelas berkeliaran di tepi jalan.
Jika kita agak lama sendirian di bandara, kita mungkin merasakan penurunan suhu secara mendadak disertai dengan jeritan-jeritan dari lapangan di sebelah bandara.
Fenomena-fenomena itu dikaitkan dengan kecelakaan parah pada Mei 1979 ketika pesawat McDonell Douglas DC-10 yang melakukan penerbangan American Airlines 191 jatuh sesaat setelah lepas landas karena copotnya sebuah mesin.
Karena bahan bakar masih penuh, peristiwa itu melahap pesawat terbang dalam bola api. Sebanyak 271 orang dalam pesawat dan 2 orang di darat meninggal dunia.
Kegiatan paranormal itu masih berlanjut hingga sekarang. Jika cukup berani untuk mengalaminya, sebuah perusahaan lokal menawarkan wisata hantu dalam bentuk perkemahan malam hari dekat bandara.
Advertisement
4. Gentayangan dari Bawah Tanah
Ketika sistem kereta bawah tanah London Underground diusulkan pada pertengahan Abad ke-19, banyak orang khawatir jika terowongan yang sangat dalam akan menganggu Setan.
Apalagi banyak jalur dan stasiun dibangun menembus lahan pemakaman kuno seperti Aldgate Station, suatu kawasan tempat meninggalnya kira-kira 4000 orang karena wabah Maut Hitam.
Pada 2005, penggalian arkeologis menemukan 238 pemakaman di sekitar Aldgate Station dan diduga berkaitan dengan wabah masa lalu. Banyak jasad yang terpotong oleh penggalian bawah tanah.
Fenomena tak terjelaskan menjadi hal lazim di stasiun bawah tanah di lokasi tersebut sehingga cukup banyak insiden yang direkam dalam buku catatan para pekerja.
Yang paling terkenal adalah kejadian terpelesetnya seorang pekerja ke rel listrik sehingga ia tersengat tegangan sebesar 20 ribu volt. Entah bagaimana, ia selamat.
Tapi rekan-rekannya melaporken telah melihat sosok wanita tua bersujud di samping korban dan membelai rambut pria itu sesaat sebelum ia tersengat aliran listrik.
Beberapa penampakan di stasiun itu berkaitan dengan tragedi-tragedi yang cukup baru. Pada 1943 -- di tengah Perang Dunia II -- para warga Bethnal Green di timur London mendengar sirene udara.
Dalam keadaan panik mencari perlindungan di stasiun bawah tanah, ada 173 orang – terutama wanita dan anak-anak – tergencet hingga tewas. Ternyata, sirene itu hanya sedang menjalani uji coba.
Sejak saat itu, para pekerja yang sendirian di malam hari melaporkan mendengar tangisan-tangisan wanita dan anak-anak. Seorang pekerja sangat ketakutan sehingga ia mencoba kabur dari suara-suara tersebut.
Kejadian yang lebih baru adalah suatu kebakaran pada 18 November 1987 di King's Cross. Api bermula dari buangan korek api yang menyala setelah seorang penumpang menyalakan rokok sambil menaiki eskalator.
Api membesar setelah menyambar pelumas dan bantalan kayu pada tangga berjalan tersebut. Hanya dalam waktu 15 menit, api telah mencapai ruang karcis dan menimbulkan ledakan sehingga menewaskan 31 orang.
Sejak saat itu, banyak penumpang mengaku melihat seorang wanita rambut coklat berpakaian modern menangkat dua tangannya dan menangis.
Ketika didekati untuk ditolong, ia menghilang. Orang-orang menduga bahwa ia adalah salah satu korban kebakaran King's Cross.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
5. Juru Rawat Selama Tragedi 9/11
Dalam kejahatan yang sedemikian besar seperti tragedi 9/11, kita bisa maklum kalau banyak orang yang bercerita telah mengalami penampakan saat kejadian maupun sesudahnya.
Banyak penyintas mengaku mereka dibimbing hingga selamat oleh sesuatu yang tak terlihat. Seorang saksi mengatakan telah menghadapi dinding api tapi kemudian "didorong menembus" kobaran dan kemudian dibimbing menuruni tangga North Tower.
Penyintas lain yang terjebak di bawah beton mengaku didatangi oleh penampakan berpakaian seperti biarawan. Anehnya, fenomena ini dialami oleh lebih dari seorang.
Salah satu penampakan disaksikan oleh petugas NYPD bernama Sgt. Frank Marra yang membantu menelisik tumpukan reruntuhan beberapa hari setelah serangan.
Ia melaporkan melihat seorang wanita berpakaian Palang Merah dari masa Perang Dunia II sedang membawa sebakul roti lapis. Marra menduga wanita itu adalah seorang petugas tanggap darurat.
Ia beberapa kali melihat wanita itu dari jarak kira-kira 45 meter, tapi ia tidak meragukan bahwa yang dilihatnya adalah manusia nyata.
Sekitar setahun kemudian, Marra bertemu dengan seorang pensiunan detektif pidana. Saat itu Marra sudah lupa tentang pengalamannya dengan wanita juru rawat 9/11.
Yang mengagetkan, si pensiunan detektif menuturkan pernah mendengar kisah tentang "petugas Palang Merah tua yang mencoba membagikan roti lapis dan kopi menggunakan baki."
Baru saat itulah Marra menyadari bahwa ia bukanlah satu-satunya yang melihat sosok misterius tersebut.
Tidak ada seorang pun yang mengaku sebagai sosok tersebut sehingga tidak ada yang mengetahui tentangnya hingga sekarang.
Advertisement
6. Loft dan Repo
Kira-kira jam 11.42 malam pada 29 Desember 1972, penerbangan Eastern Airlines 401 jatuh ke wilayah Florida Everglades. Sepertinya, sesaat setelah lepas landas, awak pesawat melihat lampu indikator roda pendarat rusak.
Ketika mencoba menangani masalah tersebut, mereka luput menyadari bahwa sistem otopilot sudah berganti posisi. Setelah menyadari, semua sudah terlambat karena pesawatnya perlahan kehilangan ketinggian hingga jatuh.
Sebanyak 75 orang selamat, tapi 101 orang tewas termasuk Kapten Bob Loft dan insinyur penerbangan Don Repo.
Dua orang itulah yang kemudian hadir dalam beberapa penerbangan lain Eastern Tri-Star, terutama pesawat-pesawat terbang yang dipasangi suku cadang dari reruntuhan pesawat mereka yang jatuh.
Banyak penampakan yang disaksikan lebih dari satu saksi sekaligus, misalnya ketika seorang kapten dan 2 pramugari yang sempat mengobrol dengan Kapten Loft hingga ia mendadak lenyap. Mereka amat kaget sehingga membatalkan penerbangan.
Bahkan wakil presiden perusahaan dilaporkan mengobrol dengan seorang pria yang diduga sebagai sang Kapten hingga ia akhirnya sadar bahwa itu adalah Loft yang sudah wafat.
Penampakan insinyur penerbangan Repo sesudah kematian berkaitan dengan upaya-upaya memastikan pesawat-pesawat dirawat selayaknya.
Seorang insinyur penerbangan sedang setengah jalan melakukan pemeriksaan praterbang ketika penampakan Repo hadir dan mengatakan, "Tidak usah khawatir dengan pra-terbang (pre-flight), saya sudah melakukannya."
Seorang awak kabin bercerita melihat Repo memperbaiki oven pemanas makanan. Pramugari lainnya melihat wajah Repo terlihat dalam oven suatu Tri-star 318.
Ia memanggil dua rekannya dan mereka bertiga mendengar Repo mengatakan, "waspada api di pesawat ini."Pesawat tersebut kemudian mengalami masalah mesin sehingga rute terakhirnya dibatalkan.
Repo juga memunculkan diri kepada seorang kapten penerbangan lain dan mengadu, "Tidak akan pernah ada kecelakaan lagi. Kita tidak akan membiarkan hal itu terjadi."
Mengenai ucapan itu, sejumlah pihak menduga bahwa itu semua adalah perasaan bersalah atas kelalaian maut yang membuat mereka terus menampakkan diri.