Liputan6.com, Kupang - Panjul Talla alias Panji (38), pelaku penyelundup 15 warga negara Bangladesh ke Australia sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda NTT.
Pria asal Desa Mola Samaturu, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara ini ditangkap di Karangasem, Bali pada Kamis 30 Januari 2025 lalu
Ditemui di Mapolda NTT, Jumat 7 Februari 2025, Panji mengakui telah berulang kali ditangkap dalam kasus yang sama.
Advertisement
Baca Juga
"Saya beberapa kali ditangkap (Australia) karena illegal fishing dan baru kali ini saya ditangkap karena kasus penyelundupan warga negara asing," ujar Panji.
Panji mengakui sudah beberapa kali berurusan dengan aparat keamanan Australia maupun Indonesia karena illegal fishing penangkapan hiu.
"Dua kali ditangkap Australia dan enam kali ditangkap di Indonesia karena illegal fishing penangkapan hiu," tandas Panji yang mengaku sehari-hari bekerja sebagai nelayan.
Terakhir pada bulan November 2024 lalu, Panji terlibat penyelundupan tujuh WNA asal China dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT ke Australia.
Panji mengaku sekali menyelundupkan orang asing ke Australia, ia mendapat bayaran Rp30-Rp50 juta sekali pelayaran.
"Sekali antar saya dibayar mulai dari Rp30 juta sampai Rp50 juta. Bukan hitung per kepala tetapi dibayar per satu kali pengantaran ke Australia," ungkap Panji yang selama ini tinggal di Kabupaten Rote Ndao.
Â
Simak Video Pilihan ini:
Masuk Jaringan Penyelundup
Sebelum menyelundupkan 15 WNA asal Bangladesh ke Australia pada November 2024 lalu, Panji mengaku dihubungi oleh Yenci melalui Andre seorang WNA asal China yang selama ini tinggal di Timor Leste.
Saat itu, ia ditawari mengantar para WNA Bangladesh dengan ongkos Rp30 juta. Namun uang itu belum dibayarkan oleh Andre.
Panji pun ke Denpasar Bali mencari Andre guna menyelesaikan pembayaran. Namun saat tiba di Denpasar, Panji mendapat kabar kalau Andre telah ke Saumlaki, Maluku Barat Daya.
Panji pun menumpang di rumah temannya hingga keberadaannya di Denpasar diketahui tim TPPO Dit Reskrimum Polda NTT dan ia pun ditangkap.
Panji mengaku pernah dihukum pemerintah Australia atas perbuatan yang sama. Ia masuk ke jaringan penyelundup WNA asal Bangladesh dan Cina.
Panji merupakan orang yang selalu digunakan oleh gembong penyelundup untuk membawa kapal merekrut dan menerobos perairan Australia.
Ia akhirnya ditangkap Polda NTT setelah sekian lama masuk daftar pencarian orang (DPO) Polda NTT.
Selain menangkap Panji, penyidik juga menyita kapal yang dipakai untuk memuat warga negara Bangladesh ke Australia pada Desember 2024 lalu.
Panji juga mengantongi KTP dengan alamat Lingkungan Papela, RT 05/RW 01, Desa Londalusi, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, NTT.
Advertisement
