Liputan6.com, Washington: Seorang pegawai negeri Amerika Serikat mengalami cedera ringan pada Kamis (6/1) akibat sejumlah paket yang dikirim kepada dua gedung milik pemerintah terbakar api dan mengeluarkan asap berbau belerang.
Dua paket sebesar buku telah dikirimkan kepada kantor pemerintah di ibu kota negara bagian Maryland, Annapolis dan sebuah kantor transportasi di Hanover, ungkap beberapa pejabat yang menolak menyebutkan bahwa hal itu merupakan ledakan.
"Ketika pegawai membuka paket itu, terdapat percikan api dan asap berbau menyengat yang berasal karena reaksi tersebut," kata juru bicara Polisi Negara Bagian Maryland, Greg Shipley, yang menjelaskan kejadian di Annapolis itu pada siang hari.
"Pegawai tersebut melaporkan jarinya mengalami luka bakar namun dia menolak untuk mendapatkan perawatan. Jadi hal itu hanyalah sebuah cedera ringan," tambah dia.
Shipley mengatakan bahwa kejadian serupa terulang 20 menit setelahnya di kantor Departemen Transportasi yang menjelaskan bahwa seorang pegawai membuka paket yang mengeluarkan "percikan api, asap dan bau menyengat".
Menurut Shiplet, kantor tersebut juga melakukan evakuasi dan beberapa pegawainya dikirim ke rumah sakit sebagai tindak penanggulangan, bukan karena mengalami cedera yang serius.
Sejumlah pegawai diizinkan kembali ke Gedung Annapolis setelah unit penjinak bom menggunakan robot untuk memeriksa paket tersebut, tambah dia.
"Tidak terdapat bangunan yang rusak dan secara jelas tidak ada cedera fisik parah yang dialami para pegawai setelah kejadian tersebut," kata Shipley.
Dia menambahkan bahwa polisi setempat dan Badan Investigasi Federal (FBI) sedang menyelidiki kejadian itu. Sejumlah lembaga negara telah menghentikan seluruh pengiriman surat hingga penyelidikan selesai dilakukan.
Bangunan Annapolis yang diserang tersebut merupakan kantor lokal bagi Keamanan Dalam Negeri, Kebijakan Veteran, dan Sekretariat Negara Bagian Maryland.(Ant/AFP)
Dua paket sebesar buku telah dikirimkan kepada kantor pemerintah di ibu kota negara bagian Maryland, Annapolis dan sebuah kantor transportasi di Hanover, ungkap beberapa pejabat yang menolak menyebutkan bahwa hal itu merupakan ledakan.
"Ketika pegawai membuka paket itu, terdapat percikan api dan asap berbau menyengat yang berasal karena reaksi tersebut," kata juru bicara Polisi Negara Bagian Maryland, Greg Shipley, yang menjelaskan kejadian di Annapolis itu pada siang hari.
"Pegawai tersebut melaporkan jarinya mengalami luka bakar namun dia menolak untuk mendapatkan perawatan. Jadi hal itu hanyalah sebuah cedera ringan," tambah dia.
Shipley mengatakan bahwa kejadian serupa terulang 20 menit setelahnya di kantor Departemen Transportasi yang menjelaskan bahwa seorang pegawai membuka paket yang mengeluarkan "percikan api, asap dan bau menyengat".
Menurut Shiplet, kantor tersebut juga melakukan evakuasi dan beberapa pegawainya dikirim ke rumah sakit sebagai tindak penanggulangan, bukan karena mengalami cedera yang serius.
Sejumlah pegawai diizinkan kembali ke Gedung Annapolis setelah unit penjinak bom menggunakan robot untuk memeriksa paket tersebut, tambah dia.
"Tidak terdapat bangunan yang rusak dan secara jelas tidak ada cedera fisik parah yang dialami para pegawai setelah kejadian tersebut," kata Shipley.
Dia menambahkan bahwa polisi setempat dan Badan Investigasi Federal (FBI) sedang menyelidiki kejadian itu. Sejumlah lembaga negara telah menghentikan seluruh pengiriman surat hingga penyelidikan selesai dilakukan.
Bangunan Annapolis yang diserang tersebut merupakan kantor lokal bagi Keamanan Dalam Negeri, Kebijakan Veteran, dan Sekretariat Negara Bagian Maryland.(Ant/AFP)