Aparat Filipina Tangkap Janda Perekrut Militan ISIS

Perempuan itu diduga bekerja untuk kelompok ISIS, yang ditugaskan merekrut laki- laki India guna menjadi militan di Irak dan Suriah.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 04 Nov 2017, 13:01 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2017, 13:01 WIB
Kota Marawi
Asap hitam membumbung tinggi ke udara usai militer pemerintah Filipina melancarkan serangan udara ke sebuah lokasi yang telah dikuasai oleh militan Maute di kota Marawi, Filipina Selatan, (27/5). (AP Photo / Bullit Marquez)

Liputan6.com, Manila - Sejumlah pejabat Filipina mengatakan, seorang janda pemimpin militan yang baru-baru ini ditangkap oleh otoritas mendapat tuduhan baru seputar kasus terorisme.

Perempuan itu diduga bekerja untuk kelompok ISIS, yang ditugaskan merekrut laki- laki India guna menjadi militan di Irak dan Suriah.

Si perempuan, yang bernama Karen Aizha Hamidon, dituduh merekrut sejumlah pria India untuk berperang di Suriah dan Irak. Demikian seperti dikutip VOA News, Sabtu (4/11/2017).

Sebelumnya, Filipina menangkap Hamidon, 32 tahun, janda komandan kelompok militan yang terkait ISIS, bulan lalu, atas tuduhan sebagai perekrut sejumlah Muslim untuk bergabung dalam usaha mengusai kota Marawi. Serangan itu sendiri akhirnya berhasil dihalau pasukan Filipina.

Kini, Joshua Rayamundo, dari Biro Investigasi Nasional Filipina mengatakan, India meminta agar Manila menyelidiki kembali Hamidon atas dugaan baru.

Menurut India, tahun lalu, Hamidon mendorong sejumlah militan India untuk bergabung dengan ISIS di Timur Tengah. Hamidon sendiri membantah tudingan itu.

Raymundo menambahkan, militan-militan India yang ditangkap mengidentifikasi Hamidon sebagai perekrut mereka.

Kemhan Filipina: 2 Gembong Teroris ISIS Tumpas di Marawi

Kementerian Pertahanan Filipina mengonfirmasi, dua bos kelompok teroris di Marawi telah tewas. Kabar itu disampaikan oleh Kemhan Filipina pada Senin 16 Oktober waktu setempat.

"Ya. Tapi tunggu pernyataan pers resmi dari kami," Lorenzana mengonfirmasi kabar tersebut kepada media Filipina, Inquirer.net, Senin 16 oktober 2017.

Sebelumnya, sempat beredar informasi mengenai tewasnya Isnilon Hapilon dan Omar Maute. Keduanya merupakan figur penting dalam pertempuran Marawi yang pecah sejak 23 Mei lalu.

Kolonel Edgard Arevalo, kepala informasi publik Armed Forces of the Philippines (AFP) turut mendengar kabar itu setelah menerima laporan dari personel di lapangan.

Kepala Direktur Philippine National Police (PNP) Jenderal Ronald dela Rosa juga menerima informasi serupa.

"Saya menerima laporan itu, tapi saya tidak berwenang untuk mengumumkannya ke publik," jelas dela Rosa.

Menurut kabar yang beredar, kedua bos teroris itu tewas dalam pertempuran di Marawi. Meski begitu, Manila belum memberikan informasi detail mengenai info tersebut.

Isnilon Hapilon --eks-pemimpin Abu Sayyaf-- telah mengikrarkan diri sebagai emir atau khalifah di Filipina. Sementara, Omar Maute merupakan salah satu pemimpin bos kelompok pemberontak Maute di Marawi.

Omar merupakan salah satu anggota dari Maute Bersaudara. Beberapa anggota Maute lain, seperti Abdullah, Madi, dan Otto, dilaporkan oleh AFP telah tewas dalam pertempuran beberapa bulan lalu.

Mereka semua diketahui telah mengikrarkan kesetiaan kepada ISIS dan bertekad untuk mendirikan kekhalifahan di Filipina selatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya