Liputan6.com, Edinburgh - Kehilangan penglihatan saat atau setelah melakukan hubungan seksual terdengar seperti hal yang tak mungkin terjadi. Namun, kejadian itu pernah dialami oleh seorang pria di Inggris.
Kebutaan itu terjadi akibat valsalva retinopathy, yakni meledaknya pembuluh darah di mata karena adanya tekanan yang tidak semestinya pada di retina.
Dikutip dari Independent, Kamis (16/11/2017), hal tersebut diketahui setelah para ilmuwan dari universitas di Edinburgh dan Southampton, Inggris, meneliti kasus seorang laki-laki berusia 21 tahun. Studi yang dilakukan pada 2014 tersebut mengungkap bahwa pria tersebut mengalami valsalva retinopathy saat menahan napas dan mendorong keluar diafragmanya saat orgasme.
Advertisement
"Seorang pasien laki-laki berusia 21 tahun dibawa ke klinik mata darurat setelah merasakan paracentral scotoma --gangguan munculnya sebuah titik pada pandangan -- saat bangun tidur."
Baca Juga
"Setelah ditanya lebih lanjut, pasien tersebut mengungkapkan, ia telah melakukan hubungan seksual yang sangat bergairah. Saat sedang melakukan orgasme, valsalva manoeuvre menghasilkan peningkatan tekanan secara tiba-tiba pada vena retina, sehingga terjadi pecahnya pembuluh darah dan haemorrhagic retinopathy -- pendarahan pada retina," demikian penjelasan dari studi tersebut.
Dalam ilmu kedokteran, valsalva manoeuvre atau manuver valsava adalah kegiatan membuang napas paksa dengan menutup bibir dan menutup hidung, seperti ketika sedang mengejan atau ngeden.
Untungnya, kebutaan tersebut hanya sementara. Namun, tetap saja hal itu bukan merupakan sesuatu yang menyenangkan untuk dialami.
Melalui penelitian yang dilakukan oleh Luke Michaels dan Naing Latt Tint itu, mereka berharap kejadian tersebut dapat membuat para dokter memeriksa aktivitas seksual yang dilakukan oleh pasien sebagai salah satu penyebab perubahan fisiologis -- walaupun masih dianggap tabu dalam kehidupan sosial untuk membicarakan tentang hubungan seksual dengan orang asing. (Affifa Zahra)
Coba Posisi Seks 'Eksotis', Alat Kelamin Pria Ini Patah
Kejadian tak menyenangkan saat sedang berhubungan seksual juga pernah dialami oleh seorang pria Vietnam. Ia mengalami patah pada penis ketika sedang mencoba posisi seksual yang eksotis.
Dimuat Daily Mail, pria berusia 59 tahun itu kemudian dilarikan ke sebuah rumah sakit di Ho Chi Minh. Kepada para dokter rumah sakit, ia menceritakan, dirinya mendengar bunyi keras suatu benda patah saat sedang bersanggama dengan pasangannya.
Para dokter dilaporkan terkejut melihat organ tubuh pasien. Jelas terlihat ada patahan di pangkal kelamin, di tempat persambungan dengan tubuhnya.
Bukan hanya itu, organ tersebut sudah berwarna ungu muda dan memerlukan penanganan segera, demikian menurut harian Tuoi Tre.
Dr Mai Ba Tien Dung dari Rumah Sakit Binh Dan mengatakan, "Organ itu sudah bengkak dan memar, dan jelas patah di pangkalnya."
Pria yang tidak disebutkan namanya itu kemudian menjalani pembedahan untuk menjahit kembali bagian yang patah kembali ke posisinya.
Menurut Dr Dung, kasus seperti ini termasuk sangat langka dan diduga terjadi saat ereksi penuh. "Gejala-gejalanya termasuk bunyi patahan yang disertai dengan perih," ujar dia.
"Tanpa pembedahan yang segera, pasien dapat mengalami penis bengkok dan disfungsi ereksi," imbuh dia.
Advertisement