Liputan6.com, Sydney - Siapa yang tak mau dibayar mahal hanya untuk tinggal di beberapa hotel dan vila terbaik di dunia.
Itulah kenyataan bagi mantan siswa Sekolah Menengah Ballina, Sorelle Amore (28) yang tinggal di rumah-rumah megah di 12 negara. Tak hanya itu, ia dibayar US$ 30.000 (sekitar Rp 400 juta) untuk melakukannya.
Sorelle Amore mengalahkan 50.000 orang lainnya dari seluruh dunia yang mendaftar untuk bekerja bagi klub wisata kelas atas ThirdHome dari bulan Agustus hingga Oktober tahun ini.
Advertisement
Lebih dari 17.000 orang pelamar juga mengirimkan video. Dan fase berikutnya dari kompetisi ini adalah menulis blog dan memamerkan ketrampilan pemasaran mereka.
Akhirnya, kontestan mengajukan video yang lain dan berusaha mendapatkan suara dari pengikut mereka.
"Jujur, taktik saya untuk mendapatkan suara setiap hari cukup intens, saya mendorong orang untuk memilih saya di akun medsos saya," kata Amore, seperti dikutip dari The Australian, pada Jumat (1/12/2017).
"Saya juga mendatangi majalah, outlet berita online dan stasiun radio. Saya berusaha mendapatkan siapa saja dan semua orang untuk mendengarkan dan memberikan suara," lanjutnya.
"Tidak ada orang lain di deretan finalis kompetisi ini yang berusaha mendapatkan suara sekeras saya dan kegigihan saya terbayar."
Hidup dalam Kemewahan
Petualangan itu berlangsung total selama 13 minggu, dimulai di sebuah kastil mistis besar di Skotlandia dan berakhir di Sydney.
Sorelle Amore menghabiskan sekitar enam hari di masing-masing dari 12 rumah tersebut dan menjelajahi daerah sekitarnya. Ia menayangkannya dan memotret rumah dan wilayah tersebut.
"Saat bepergian ke tujuan berikutnya, saya akan mengedit video, foto dan menulis artikel," kata Amore.
Dia mengatakan bahwa dirinya menyukai waktu yang dihabiskan di antara kedua kunjungan ke rumah-rumah megah itu, yakni di bandara. Di situ dia memiliki kesempatan mengeksplorasi tujuan selanjutnya dan mengerjakan unggahan materi di media sosialnya.
Tempat favoritnya adalah vila dengan 12 kamar tidur raksasa di Kosta Rika dengan delapan staf, termasuk kepala pelayan pribadi.
Rumah itu dikelilingi oleh hutan lengkap dengan binatang-binatang eksotis seperti monyet dan burung toucan.
Amore mengatakan dirinya merasa seperti bangsawan di China, di mana dia tinggal di dekat Tembok Besar China dan memiliki pemandangan pegunungan yang indah.
Tapi adalah air di Bahama yang menurut Amore paling dia sukai.
"Warna biru laut di perairan Bahama adalah sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Begitu cantiknya," catatnya.
"Dan pernah satu kali ketika berada di luar rumah, saya melihat seekor kura-kura berenang. Itu sangat lucu. Saya suka berenang dengan hiu dan memberi makan iguana."
Hidup sebagai Influencer
Sorelle Amore mengatakan ia berperan sebagai pemberi pengaruh atau yang sekarang dikenal influencer, seseorang yang memasang gambar atau tulisan di media sosial mengenai hal tertentu dan berharap orang lain akan mengikuti apa yang dilakukannya.
"Klien yang 'besar' akan mengambil video dari saya yang jauh lebih mahal daripada sebuah unggahan di Instagram karena ini lebih intensif waktu penayangannya," katanya. "Yang lain memilih promosi melalui Instagram saya."
Sorelle Amore mengatakan dia percaya dengan memilih mengambil strategi jangka panjang bagi pekerjaannya.
"Ini adalah permainan mendapatkan klien yang terus menerus sambil menciptakan konten saya sendiri, sehingga jangan ketinggalan konten saya,' katanya.
Dia mengatakan ThirdHOME senang dengan pekerjaannya dan menyukai dirinya 'yang' sesungguhnya.
"Saya tidak bisa menjadi hal lain, saya adalah siapa saya," kata Amore.
"Saya telah mencoba menyesuaikan diri dan bersikap seperti orang lain di media sosial, menurunkan tingkat keanehan dan antusiasme saya, tapi saya tidak bisa melakukannya. Saya tidak berpura-pura menjadi seseorang yang bukan saya."
Tapi Amore tidak selamanya bekerja dalam waktu 13 pekan tersebut, ia sempat menikmati waktu istirahat yang menyenangkan di tengah perjalanan petualangan wisatanya.
Advertisement