Perahu Nelayan Tabrak Kapal Tanker Ratusan Ton, 13 Orang Tewas

Saat ini, operasi penyelamatan dan pencarian tengah dilaksanakan. Kata Otoritas Penjaga Pesisir Pantai Korea Selatan

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 03 Des 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 03 Des 2017, 21:00 WIB
Ilustrasi Kapal Tenggelam (3)
Ilustrasi (dokumen Liputan6.com)

Liputan6.com, Seoul - Setidaknya 13 orang tewas usai sebuah perahu nelayan bertabrakkan dengan kapal tanker di lepas pantai barat Korea Selatan. Peristiwa itu terjadi pada 3 Desember 2017 waktu setempat.

Dua orang lain dilaporkan menghilang. Saat ini, operasi penyelamatan dan pencarian tengah dilaksanakan. Kata Otoritas Penjaga Pesisir Pantai Korea Selatan seperti dikutip dari BBC, Minggu (3/12/2017).

Salah satu korban hilang adalah kapten kapal nelayan tersebut.

Sementara tujuh orang lainnya telah berhasil diselamatkan dan dilarikan ke fasilitas medis terdekat.

Perahu nelayan Seonchang-1 tengah membawa 20 penumpang dan dua awak dalam sebuah tur memancing saat kecelakaan itu terjadi di perairan Incheon barat daya, dekat pulau Yeongheung.

Rekaman detik-detik kejadian menunjukkan, usai bertabrakkan, perahu nelayan itu terbalik dan tenggelam. Tim penyelam Otoritas Penjaga Pesisir Pantai Korea Selatan juga tengah mencari bangkai kapal tersebut.

Helikopter AL Korsel dan puluhan kapal ikut ambil bagian dalam proses pencarian dan penyelamatan para korban serta Seonchang-1.

Sedangkan menurut laporan media setempat, tidak ada korban dari pihak kapal tanker yang diketahui memiliki berat sekitar 336 ton itu.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap melaporkan, tabrakan tersebut terjadi sekitar sembilan menit setelah Seonchang-1 berangkat dari garis pantai. Keduanya saling berpapasan dan kemudian saling bertabrakan.

"Tidak ada masalah khusus terkait kondisi cuaca, laporan berlayar atau persiapan lain (sebelum keberangkatan)," kata seorang petugas penjaga pantai kepada pers lokal.

"Kami sedang menyelidiki bagaimana kecelakaan itu terjadi," tambahnya.

Otoritas juga menyimpulkan, korban tewas disebabkan oleh tenggelam atau hipotermia akibat suhu air yang begitu dingin.

Peristiwa tersebut merupakan kecelakaan maritim terparah di Korea Selatan sejak 2015. Dua tahun yang lalu, 15 orang tewas dalam sebuah tur memancing di Jeju.

Pada 2014, sebuah kapal ferry Sewol terbalik dan menewaskan lebih dari 300 orang. Sebagian besar korban adalah siswa-siswi sekolah yang tengah berwisata.

Awal tahun ini, bangkai ferry Sewol yang tenggelam telah berhasil diangkat oleh otoritas Korea Selatan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya