Nekat Menyeberang ke Korut, Seorang Warga AS Ditangkap

Seorang warga negara Amerika Serikat ditangkap oleh otoritas di Korea Selatan saat mengendap hendak menyeberang ke perbatasan Korea Utara.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 19 Nov 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2017, 16:00 WIB
Tentara Korea Utara menjaga perbatasan Korsel - Korut di Zona Demiliterisasi (Park Ji-Hwan/AFP)
(ilustrasi) Tentara Korea Utara menjaga perbatasan Korsel - Korut di Zona Demiliterisasi (Park Ji-Hwan/AFP)

Liputan6.com, Seoul - Seorang warga negara Amerika Serikat ditangkap oleh otoritas di Korea Selatan saat mengendap hendak menyeberang ke perbatasan Korea Utara.

Akibat perbuatannya, Bruce Byron asal Louisiana, New Orleans, AS akan segera dideportasi kembali ke negara asalnya. Kata seorang pejabat Korsel kepada The Wall Street Journal, seperti dikutip dari The Epoch Times, Minggu (19/11/2017).

Menurut The Wall Street Journal, Byron terlihat oleh seorang warga Korea Selatan saat ia berjalan ke daerah terlarang di dekat perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara, salah satu zona yang paling termiliterisasi di dunia.

Namun, sebelum berhasil menyeberang, pria itu sudah terlebih dahulu ditangkap oleh aparat.

Motif politik menjadi alasan di balik aksi nekat yang dilakukan pria berusia akhir 50 tahun itu.

Otoritas yang memeriksa Byron mengatakan bahwa pria asal Louisiana itu -- dalam kapasitasnya sebagai warga negara AS -- berusaha memfasilitasi dialog antara rezim di Pyongyang dan Washington.

Byron juga mengatakan kepada otoritas Negeri Ginseng bahwa ia telah melakukan berbagai pencarian di internet mengenai cara untuk menyeberang dari Korea Selatan ke Korea Utara.

Kasus seperti Bruce Byron adalah peristiwa yang tak biasa. Apalagi mengingat tensi tinggi antara Amerika Serikat dan Korea Utara yang terjadi selama beberapa waktu terakhir.

Meski tak biasa, tak berarti kasus seperti Byron adalah yang pertama kali.

Pada 2014, seorang tukang reparasi komputer dari Texas berusaha berenang menyeberangi Sungai Han dari Korea Selatan dalam upaya untuk bertemu dengan Kim Jong Un di Korea Utara.

 

Ketegangan Mulai Mereda?

Setelah Korea Utara menebar sejumlah ancaman lewat tes rudal dan nuklir selama beberapa waktu terakhir, pemerintahan Amerika Serikat dan sekutunya (Korea Selatan dan Jepang) berusaha untuk menemukan solusi atas krisis tersebut.

Presiden AS Donald Trump telah menuntut dilakukannya denuklirisasi terhadap Korea Utara sebagai salah satu solusi krisis yang terjadi di Semenanjung. Demi mencapai solusi tersebut, Trump melakukan beragam cara, mulai dari sanksi ekonomi, tekanan diplomatik, hingga retorika militer, guna menyeret Korea Utara ke meja perundingan menuju denuklirisasi.

Sejauh ini, rezim di Pyongyang menolak untuk mempreteli program senjata nuklirnya.

Kabar terbaru, seperti dikutip dari The Epoch Times menyebut, China tengah mengirim sejumlah utusan untuk mengunjungi Korea Utara. Meski rincian lawatan itu belum dijelaskan secara detail, Presiden Trump menyambut positif langkah tersebut, menyebutnya sebagai "langkah besar".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya