Liputan6.com, Moskow - Kapal selam Belgorod yang direncanakan selesai pada tahun ini dirancang untuk melakukan misi penelitian ilmiah di bawah laut.
Kapal selam riset bertenaga nuklir Proyek 09852 Belgorod itu diprediksi akan menjadi kapal selam terbesar di kelasnya. Berdasarkan perhitungan ukuran dan berat benamannya, kapal selam itu akan menyalip rudal balistik Proyek 941 bernama Akula dalam daftar rekor Guinness.
Dikutip dari laman RBTH Indonesia, Minggu (14/1/2018), kapal selam Belgorod dirancang untuk melakukan misi penelitian ilmiah di bawah laut.
Advertisement
Baca Juga
Kapal selam itu dilengkapi dengan submersible (kendaraan bawah laut), bathyscaphe, serta perangkat ilmiah khusus.
Kapal selam ini mampu mempelajari relief dasar laut Arktik Rusia, mencari kandungan mineral di kedalaman laut, serta menjadi titik komunikasi bawah laut.
Belgorod sendiri dirancang berdasarkan bentuk kapal selam nuklir Proyek 949A Antey yang tidak selesai dibangun.
Dulu, kapal selam Antey dibangun pada era Uni Soviet sebagai respons terhadap penyebaran kapal induk AS di samudra dunia. Kini, setelah mengalami proses rekonstruksi, ukuran kapal selam Belgorod meningkat hingga 184 meter. Dengan demikian, Belgorod akan memiliki ukuran 11 meter lebih panjang dari kapal selam Akula yang dianggap sebagai kapal selam terbesar di dunia.
Profesor dari Akademi Ilmu Militer Vadim Kozyulin mengatakan, Belgorod tidak hanya akan menjadi kapal selam terbesar, tetapi juga kapal selam terunik yang pernah dimiliki AL Rusia.
Ia juga mengatakan, Belgorod akan dilengkapi sauna, kolam renang, gym, hingga ruang khusus merokok -- sebuah fasilitas yang tidak dimiliki kapal selam lainnya di dunia.
Menurut informasi yang dilansir Izveztiya, modernisasi kapal selam Belgorod akan selesai pada 2018 mendatang. Saat ini, Belgorod berada di Perusahaan Konstruksi Severodvinsk.
Artikel asli dapat dilihat di sini.
103 Tahun Hilang, Kapal Selam Ini Ditemukan
Bicara soal kapal selam, maka akan membahas tentang kiprahnya menjelajah dasar laut. Namun, kisahnya tak melulu baik. Ada sebuah kapal selam yang ternyata lumpuh dan tenggelam di dasar laut.
Pada Desember 2017, sebuah bangkai kapal selam Australia akhirnya ditemukan setelah dicari selama 103 tahun.
Kapal selam bernama HMAS AE-1 itu hilang saat Perang Dunia I di lepas pantai Rabaul, Papua Nugini. Kala itu, yakni pada 1914, kendaraan tersebut mengangkut 35 kru berkewarganegaraan Australia dan Inggris.
Misi pencarian ketiga belas untuk kapal tersebut, menemukannya di perairan di kepulauan Duke of York di Papua Nugini.
Menurut Pemerintah Australia, penemuan tersebut memecahkan misteri angkatan laut tertua di Negeri Kanguru.
"Ini merupakan salah satu penemuan signifikan dalam sejarah Angkatan Laut Australia," ujar Menteri Pertahanan Marise Payne seperti dikutip dari BBC.
"Ini merupakan kehilangan pertama bagi Angkatan Laut Australia dan kerugian kapal selam Sekutu pertama pada Perang Dunia I, sebuah tragedi yang signifikan dirasakan oleh bangsa kita dan sekutunya," imbuh Payne.
Tim pencari menggunakan drone bawah air yang mengambang 40 meter di atas dasar laut. Bangkai kapal selam itu ditemukan di kedalaman 200 meter.
Payne mengatakan, tim pencari telah melakukan penghormatan singkat bagi mereka yang kehilangan nyawa saat berada di kapal.
Pemerintah Australia pun mencoba menghubungi keturunan kru dan bekerja sama dengan Otoritas Papua Nugini dalam rangka memperingati temuan tersebut.
"Saya benar-benar percaya ini akan membawa ketenangan bagi keluarga dan keturunan kru yang kehilangan nyawa mereka, dan mungkin pada saatnya, kita akan menemukan apa yang menyebabkan kapal selam itu tenggelam," ujar Payne.
Advertisement