Liputan6.com, Agra - Putri Diana memiliki sejumlah foto yang masih dikenang hingga saat ini. Salah satunya adalah potret saat dirinya duduk di sebuah bangku di halaman Taj Mahal, India.
Mengenakan blus berwarna oranye dengan rok berwarna ungu dan sepatu senada, ia tampak anggun saat berpose di depan mausoleum berusia lebih dari empat abad itu.
Mengikuti jejak ibunya, Pangeran William pun berpose di kursi yang sama, persis seperti yang Putri Diana lakukan pada Februari 1992.
Advertisement
Baca Juga
Namun berbeda dengan Diana yang berpose seorang diri, William duduk berdampingan dengan istrinya, Kate Middleton. Dengan mengenakan baju bernada serupa, mereka sama-sama mengembangkan senyumnya.
Kini bangku yang terbuat dari marmer putih itu dikenal dengan "Princess Diana's Chair" atau "Lady Di's Chair".
Tak hanya mereka yang berasal dari Kerajaan Inggris saja yang pernah duduk dan berfoto di kursi itu. Sejumlah pemimpin negara dan selebritas dunia juga pernah mengabadikan kunjungan mereka ke Taj Mahal di Princess Diana's Chair.
Hal tersebut pun diungkapkan oleh tour guide Taj Mahal yang telah bekerja di sana selama 17 tahun.
"Putri Diana berkunjung ke Taj Mahal pada 1992 dan bangku marmer itu dikenal sebagai Princess Diana's Chair," ujar Ramesh Deewan.
"Para selebritas pun jika berkunjung duduk di kursi itu," imbuh dia.
Meski pernah diduduki oleh orang ternama dunia, kursi tersebut terbuka oleh para pengunjung Taj Mahal.
Saat Liputan6.com berkunjung ke sana, orang-orang harus mengantre untuk dapat berfoto di sana. Antrean pun tak pernah putus di Princess Diana's Chair.
Putri Diana Bermuram Durja di Taj Mahal
Seorang fotografer untuk Kerajaan Inggris mengungkap kisah menarik di balik foto ikonik mendiang Putri Diana yang ia abadikan. Potret ikonik yang dimaksud adalah foto sang Princess of Wales yang berpose duduk seorang diri di bangku taman, di muka Taj Mahal India pada Februari 1992.
Pada masanya, foto itu menjadi buah bibir publik, menilai bahwa Diana pada potret itu tampak muram. Jika ditempatkan dalam konteks peristiwa pada masa itu, publik mengira bahwa raut wajah sedih ibu Pangeran William itu disebabkan oleh kisruh rumah tangganya dengan sang suami, Pangeran Charles.
Memang, saat foto itu rilis pada Februari 1992, sirkulasi rumor yang beredar di media intens memberitakan bahwa mahligai rumah tangga Diana - Charles tengah mengalami keretakan.
Popularitas foto itu pun semakin mencuat. Khalayak mengira, potret Diana yang tampak muram di depan musoleum India tersebut merupakan pertanda, sebuah pre-teks, akan kandasnya romansa pasangan itu dalam waktu dekat.
Dan benar saja, 10 bulan sejak foto itu rilis, pernikahan salah satu pasutri paling populer Kerajaan Britania Raya harus berakhir dengan perpisahan di tengah jalan.
Akan tetapi, beberapa bulan sebelum perpisahan itu terjadi, potret Princess of Wales yang duduk seorang diri di depan Taj Mahal telah banyak menghias laman depan dan berbagai rubrik media yang memberitakan mengenai prahara Charles - Diana. Dan salah satu sirkulasi isapan jempol yang beredar kala itu terkait potret tersebut adalah, 'Diana berkunjung seorang diri ke Taj Mahal, diabaikan oleh sang suami.'
Namun, sang juru potret yang mengabadikan foto ikonik tersebut tak sependapat dengan pendapat khalayak dan media tentang Diana pada masa itu. Ia menolak anggapan bahwa Diana konstan bermuram durja terkait keretakan hubungannya dengan Charles sepanjang berkunjung ke India pada Februari 1992.
"Semua orang mengira ia diabaikan (oleh Charles), tapi aku tidak pernah menganggapnya seperti itu," kata sang fotografer Arthur Edwards, seperti yang dilansir dari News.com.au.
Advertisement
Ini yang Sebenarnya Terjadi pada Putri Diana
Arthur Edwards mengungkap, mendiang Princess of Wales tampak bersahaja saat berkunjung ke India, termasuk juga saat menyambangi bangunan yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO itu. Sang juru potret menunjukkan sebuah foto momen 'langka' Diana kala berkunjung ke India pada Februari 1992 yang jarang diketahui orang, sebagai sebuah bukti.
Foto 'langka' itu diabadikan oleh Edwards di Red Fort --7 km dari Taj Mahal-- beberapa jam sebelum ia memotret Diana dalam potret ikoniknya di bangunan yang didirikan oleh Shah Jahan itu.
'Foto sisi lain Diana' itu menunjukkan sang Princess of Wales tersenyum saat dirinya menyambangi kompleks Red Fort. Di belakang Diana di kejauhan, tampak Taj Mahal sebagai latar belakang foto.
Potret itu juga menunjukkan Diana yang tersenyum lebar, bersahaja, dan tampak damai, berbeda jauh dari raut wajah sedihnya saat berpose duduk seorang diri di depan Taj Mahal.
Edward, yang juga juru foto untuk media Inggris The Sun selama lebih dari 40 tahun, memahami seputar kabar yang beredar tentang Diana - Charles pada masa itu. Ia juga memahami awal mula rumor mengenai foto ikonik Diana yang bersedih di Taj Mahal.
Menurut Edwards, rumor bermula ketika sejumlah media --termasuk The Sun-- tengah mengungkit pemberitaan tentang kunjungan Charles - Diana ke India pada awal 1992. Mantan sekretaris pers kerajaan, Dickie Arbiter, mengonfirmasi kegiatan kunjungan itu.
Ia menjelaskan, alasan sang Princess of Wales harus berfoto seorang diri di Taj Mahal karena adanya selisih agenda dan jadwal dengan Pangeran Charles. Sehingga, pasutri itu harus melaksanakan kegiatan di tempat yang berbeda selama mengunjungi India.
Pangeran Charles kala itu dilaporkan memberikan pidato kepada para pengusaha di Bengaluru, India Selatan. Sementara Diana, telah berada di Taj Mahal, Kota Agra, lebih awal ketimbang sang suami.
Namun, karena agenda dan jadwal yang padat, ditambah kedua lokasi yang terpaut jarak 1.923 km, membuat Prince of Wales itu tak dapat berfoto bersama sang Putri.
Dan sejak foto itu rilis, keputusan pihak kerajaan yang membiarkan Diana mengunjungi musoleum itu seorang diri, telah menjadi bencana buruk bagi citra bermedia Monarki Inggris kala itu.
Sang Putri pun juga tampak memperkeruh suasana rumor yang beredar saat itu, dengan mengatakan bahwa kunjungan solonya ke Taj Mahal merupakan 'pengalaman penyembuhan'. Ia pun membiarkan pernyataan itu tetap tersirat tanpa memberikan penjelasan detail, sehingga memicu media menafsirkan kutipan perkataan itu secara 'liar'.
Alhasil, menurut Edward, rangkaian peristiwa itu menyulut kabar isapan jempol tentang 'Diana berkunjung seorang diri ke Taj Mahal, diabaikan oleh sang suami' sepanjang 1992.
Terlepas akan hal itu, Edwards mengaku bahwa pengalaman memotret Diana di Red Fort adalah sebuah anugerah baginya.
"Saya adalah satu-satunya fotografer yang pergi bersamanya ke Red Fort,'' kata Edwards mengenang sesi foto bersama sang mendiang.
"Dia berkata kepadaku, 'di manapun sesuai keinginanmu Arthur'," jelas sang juru potret mengingat perkataan mendiang Princess of Wales jelang sesi foto di Red Fort.