Liputan6.com, Essex - Pernikahan yang seharusnya menjadi momen istimewa, berubah menjadi malapetaka.
Seorang wanita di Inggris ditinggalkan oleh calon suaminya lantaran ia terlambat datang di acara resepsi pernikahan keduanya.
Baca Juga
Nichola Tuohy, perempuan asal Hornchurch, Essex, Inggris, gigit jari setelah Darren Ferne pergi meninggalkan gereja yang menjadi tempat berlangsungnya upacara pernikahan.
Advertisement
Ferne jengkel karena Tuohy tidak bisa datang tepat waktu di acara sakral tersebut dan membuatnya menunggu terlalu lama, seorang diri, di altar pernikahan.
Padahal, kedua calon mempelai telah menghabiskan dana sebesar 12.000 poundsterling atau sekitar Rp 225 juta untuk menggelar pesta pernikahan.
Semua masalah berawal pada pagi hari, sebelum pernikahan keduanya dilangsungkan.
Ibu tiga anak itu mengunjungi sebuah toko serbaguna setempat untuk merias diri, tapi ketika dia melihat hasil akhirnya, Tuohy justru ingin menangis karena ia merasa terlihat seperti pemain figuran dalam serial televisi realitas di Inggris, Towie atau The Only Way Is Essex. Konyol.
Sembilan puluh menit sebelum upacara pernikahan dimulai, Tuohi memutuskan untuk pulang ke rumah dan mengubah semua tatanan riasan seorang diri. Dia mulai dari nol.
Keadaan memburuk setelah perempuan Inggris itu menerima sebuah pesan teks dari seorang pengiring pengantin. Sang pengiring menyatakan bahwa dirinya tak bisa melakukan tugasnya dan tidak bisa hadir dalam pernikahannya, karena anaknya sakit.
Tak Direstui Orang Tua
Masalah terberat yang menerpa Tuohy adalah orang tuanya. Kedua orang tua Tuohy tidak menyetujui perkawinan tersebut dan tak sudi datang.
Mereka tak suka dengan calon pengantin pria, karena selisih umur mereka terpaut jauh: Tuohy 46 tahun sedangkan Ferne baru berusia 30 tahun.
Merasa putus asa dan sedih, Tuohy kemudian membawa dua anaknya yang masih kecil ke sebuah hotel terdekat. Dia mendandani kedua anakanya sendiri.
Di hotel pun, masalah Tuohy belum selesai. Ia masih menemui rintangan lain, yaitu gaun putrinya yang berusia delapan tahun tertinggal di rumah.
"Saya tahu waktu terus bergulir dan jarum jam terus berdetik. Saya tidak punya waktu lama untuk mempersiapkan diri saya sendiri dan anak-anak," katanya pada The Sun, dilansir The Independent, Senin (29/1/2018).
Tuohy yang kalut langsung menelepon tunangannya, Darren Ferne, yang kala itu telah menantinya dalam waktu lama di gereja.
"Tamu-tamu kami sudah memenuhi tempat upacara pernikahan, dan saat dia (Ferne) menyuruh saya bergegas, hal itu malah membuat saya lebih stres. Saya panik dan kelelahan, lalu saya hanya bisa berbaring di kasur hotel," kenangnya.
Saat-saat mendebarkan pun semakin dekat, Tuohy hanya punya waktu 30 menit untuk sampai ke gereja yang berjarak 20 mil atau 32 kilometer dari hotelnya.
Akhirnya, mereka bertiga terpaksa pergi ke gereja tanpa riasan wajah dan gaun yang telah disiapkan.
Tapi, saat Tuohy hendak mengemudikan mobil antik yang disewa untuk pesta pernikahannya, dia menyadari kalau mobil klasik tersebut -- yang telah diantar ke hotel -- tidak punya sabuk pengaman untuk kedua anaknya.
Alhasil, ia pergi seorang diri ke gereja, sementara kedua anaknya harus kembali ke rumah, mengambil gaun mereka, dan menyusul ibunya.
Sayang, sewaktu Tuohy tiba di gereja, Ferne sudah kelihatan marah dan langsung meninggalkannya begitu saja tanpa sepatah katapun.
"Ini cobaan terberat dalam hidup saya dan bukan hal yang mudah dilupakan," pungkas Tuohy.
Advertisement
Situs Kencan Online
Tuohy mengenal Ferne lewat dunia maya pada September 2014. Setelah berbincang, mereka merasa cocok dan lima pekan setelah berkenalan, Ferne melamar Tuohy.
Namun, Tuohy menganggap Ferne terlalu cepat melamarnya. Mereka kemudian menunggu tiga bulan lagi, sebelum akhirnya Ferne melamarnya kembali.
Dalam lamaran yang disampaikan tepat pada Hari Valentine itu, Tuohy tak bisa lagi menolak pinangan sang kekasih.