Sagarmala, Proyek Maritim Ambisius Pemerintah India

Seperti RI yang ingin mewujudkan visi sebagai poros maritim dunia, India juga ingin memaksimalkan maritimnya melalui proyek Sagarmala.

oleh Citra Dewi diperbarui 31 Jan 2018, 11:35 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2018, 11:35 WIB
Menteri Perkapalan, Transportasi Darat, dan Jalan India, Nitin Gadkari
Menteri Perkapalan, Transportasi Darat, dan Jalan India, Nitin Gadkari, saat bertemu dengan 19 jurnalis ASEAN (23/1/2018). (LIputan6.com/Citra Dewi)

Liputan6.com, New Delhi - India merupakan sebuah negara di Asia Selatan yang memiliki garis pantai sepanjang 7.500 km dan jalur perairan potensial sepanjang 14.500 km. Dengan luas wilayah 3.287 kilometer persegi, India memiliki 12 pelabuhan besar dan 200 pelabuhan lain yang terdapat di pesisir Barat dan Timur yang bertanggung jawab atas 90 persen perdagangan India.

Menurut laman Make in India, proyeksi volume kargo di India pada 2025 diprediksi akan mencapai lebih dari 2,5 miliar ton, sementara volume kargo pada Tahun Anggaran 2015-2016 lebih dari 1 miliar ton.

Peningkatan besar tersebut menuntut pemerintah untuk meningkatkan kapasitas substansial dari pelabuhan yang ada dan juga membangun pelabuhan baru dalam 10 tahun ke depan.

Merespons hal tersebut, Kementerian Perkapalan ingin memanfaatkan garis pantai India yang luas dan jalur perairan darat untuk meningkatkan perdagangan melalui Program Sagarmala.

Selain itu, melalui program tersebut, Kementerian Perkapalan juga ingin memacu pertumbuhan industri di wilayah pesisir dan mengembangkan masyarakat pesisir India.

Sagarmala Jadi Proyek Ambisius

Ilustrasi pelabuhan
Ilustrasi pelabuhan (iStock)

Menteri Perkapalan, Transportasi Darat, dan Jalan India, Nitin Gadkari, mengatakan bahwa Sagarmala saat ini menjadi proyek ambisius. Hal tersebut disampaikannya saat bertemu dengan 19 awak media dari ASEAN pada 23 Januari 2018.

Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan secara singkat bahwa Proyek Sagarmala terbagi atas dua bagian.

"Sagarmala merupakan sebuah proyek yang terbagi atas dua bagian, yang pertama adalah soal mekanisme pelabuhan dan pengembangan pelabuhan," ujar Gadkari kepada Liputan6.com yang berkesempatan ke India pada 20-27 Januari 2018. 

"Kedua adalah adanya 14 cluster industri dan ekonomi, di mana kami berharap hal tersebut dapat meningkatkan iklim investasi," ucap Gadkari. Ia menambahkan bahwa cluster industri dimulai dari bidang perminyakan hingga elektronik.

Gadkar juga menyinggung soal membangun rel ke sejumlah negara tetangga. Hal itu merupakan bagian dari konektivitas ke pelabuhan. Salah satu pilar Sagarmala selain modernisasi pelabuhan, industrialisasi yang dipimpin pelabuhan, dan pengembangan masyarakat pesisir.

Sempat Puji BUMN Indonesia

ilustrasi tol
(foto: antaranews.com)

Saat bertemu dengan 19 jurnalis ASEAN, Gadkari sempat memuji salah satu badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bertugas untuk merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol, yakni Jasa Marga.

Gadkari mengatakan, ia menerapkan model yang dipelajarinya saat berkunjung ke Indonesia pada pertengahan tahun 1990-an.

Kepada para awak media, Gadkari mengatakan bahwa penerapan model tersebut di India menjadi sebuah success story atau kisah sukses.

"Saya menjadi orang pertama yang menerapak model tersebut dan menjadi success story," ujar Gadkari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya