Pertarungan Maut King Kobra Vs Ular Piton, Siapa yang Menang?

Liputan6.com, New York - Sebuah unggahan foto dramatis di situs media sosial Imgur, menunjukkan perkelahian hebat antara dua ular raksasa, piton dan king kobra.

Dilansir dari laman LiveScience.com pada Senin (5/2/2018), tidak jelas di mana lokasi perkelahian kedua ekor ular endemik Asia Tenggara itu. Namun, foto tersebut beredar luas di dunia maya, dan memicu perdebatan luas dari para warganet.

Salah satu hal yang diperdebatkan adalah tentang siapa yang menang, ular piton atau king kobra. Hal ini karena posisi keduanya dalam keadaan menyerang satu sama lain.

Ular piton terlihat melilit kuat bagian tubuh atas dan kepala king kobra. Sementara itu, king kobra terlihat mengigit kepala piton.

Menurut Shab Mohammadi, seorang kandidat doktoral pada Sekolah Ilmu Biologi di University of Nebraska-Lincoln, kemungkinkan besar perkelahian tersebut dipicu oleh serangan ular king kobra.

"King kobra memakan semua jenis hewan, termasuk ular," jelas Mohammadi.

"Sementara ular piton cenderung menyantap mamalia dan unggas, dibandingkan sesama jenis ular."

Mohammadi menambahkan, sangat kecil kemungkinan ada yang menang dalam perkelahian kedua ular raksasa itu.

"Gigitan bisa king kobra sangat beracun, dan lilitan ular piton sangat kuat, bahkan mampu meremukkan tulang manusia," jelasnya.

Simak video tentang perkelahian antara buaya dan ular phyton berikut: 

Ular piton dan king kobra dikenal sebagai jenis ular raksasa yang banyak mendiami kawasan Asia Tenggara, khususnya di Semenanjung Melayu dan hutan hujan tropis di Sumatera dan Kalimantan. Habitat dua jenis ular ini juga ditemukan di sebagian Asia Selatan, khususnya di wilayah yang beriklim sub tropis.

Ular piton dikenal sebagai jenis ular terpanjang dan terberat di dunia. Panjangnya konon bisa mencapai 7 meter, dan berat mencapai 75 kilogram pada ular dewasa.

Adapun king kobra diketahui bisa tumbuh hingga sepanjang 5,5 meter, serta berat badan mencapai 9 kilogram. Ular ini disebut memiliki gigitan kuat dengan bisa racun yang mampu melumpuhkan seekor gajah Asia.

Menurut kurator pada Departemen Herpetologi pada American Museum of Natural History di Kota New York, Frank Burbrink, ada dua skenario tentang siapa yang mati terlebih dahulu, jika ular piton berkelahi dengan king kobra.

Skenario satu adalah ular piton lebh dulu mati karena tidak kuat menahan bisa racun dari gigitan king kobra. Hal ini karena bisa racun king cobra memiliki enzim-enzim – disebut sangat kompleks – yang bisa memicu pembengkakkan sel darah merah, hingga kemudian berujung pada kematian.

Sementara, skenario kedua adalah king kobra lebih dulu mati karena lilitan maut ular piton. Sebagaimana diketahui, lilitan ular piton disebut mampu menghancurkan tulang manusia.

Selain itu, lilitan ular piton juga membuat mangsanya kehabisan napas sepersekian detik setelah ditangkap, sekaligus membuat pecah pembuluh darah yang memicu pendarahan hebat.