Liputan6.com, Hampshire - Seorang pria malang ditemukan tewas di rumahnya setelah diduga dibunuh oleh ular piton sepanjang 2,4 meter. Padahal sang pemilik dikenal sangat dekat dengan hewan peliharaannya tersebut.
Dikutip dari laman Independent.co.uk, Kamis (25/1/2018), korban diketahui bernama Dan Brandon (31). Ular itu sudah dianggap sebagai anak kandungnya.
Brandon meninggal dunia karena sesak napas saat dililit oleh ular piton di rumahnya yang terletak di Church Crookham, Hampshire.
Advertisement
Baca Juga
Ibu korban mengatakan, Brandon memelihara sekitar 10 ekor ular dan 12 ekor tarantula. Jenis ular pun beragam, ada ular piton batu Afrika bernama Tiny -- karena ukurannya yang terbilang kecil untuk ular piton.
Seorang dokter yang menangani Brandon mengatakan, pria itu tak menderita penyakit mematikan. Hanya saja paru-paru pria itu menunjukkan sempat mengalami sesak napas.
Meski demikian, dokter tak menemukan adanya bekas gigitan pada tubuh korban. Pada hari kejadian, ibu dari korban sempat mendengar ada benda jatuh dari atas kamar anaknya.
Tetapi ia tak menghiraukan. Saat tahu bahwa anaknya sudah tak bernyawa barulah ibunya paham jika hal ini disebabkan oleh pertanda yang diberikan oleh Brandon.
Ibu korban juga mengatakan, hatinya hancur ketika mengetahui sang anak sudah tak bernyawa akibat ular piton.
"Saya menangis apabila mengingat Brandon," ujar sang ibu.
"Saya tak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Saya sangat kehilangan dia," tambahnya.
Pria Ini Dililit hingga Tewas oleh Ular Piton Tangkapannya
Sawan Tabklai tak menyangka, ular piton yang ia tangkap "kabur" dari toples ketika dirinya tengah terlelap. Ular itu merayap naik ke atas tempat tidur dan langsung melilit tubuh Sawan.
Dilansir dari laman Daily Mail, pada mulanya, Sawan menangkap ular piton sepanjang 6,7 meter di sekitar rumahnya yang terletak di provinsi Sukithai.
Agar ular itu tak merayap kemana-mana, pria berusia 55 tahun itu menjejalkan ular piton tersebut ke dalam toples kaca besar.
Namun, pada tengah malam, ketika semua orang tengah tertidur, ular itu berhasil meloloskan diri dan merayap ke tempat tidur Sawan.
Perlahan-lahan, ular itu melilitkan tubuhnya ke badan sawan. Bagian leher pria itu juga jadi sasaran. Ketika hendak bangun, pria itu sudah tak berdaya.
Jangankan untuk bergerak, berteriak minta tolong saja ia tak sanggup.
Melihat kejadian itu, Pilada Tabklai -- saudara dari Sawan -- langsung bergegas membantu saudaranya untuk terbebas dari lilitan ular.
Ia sudah berusaha untuk melepaskan lilitan ular piton. Tetapi tenaganya tak mampu berbuat banyak. Lilitan ular itu begitu kuat seakan-akan tak mau lepas.
Untuk itu, Pilada menghubungi layanan darurat. Tetapi semuanya sudah terlambat. Nyawa Sawan tak dapat diselamatkan.
"Saya tak tahu mengapa adik laki-laki saya nekat menyimpan ular. Saya dengar ia menemukan ular itu tiga atau empat hari yang lalu dan dimasukkan ke dalam toples," ujar Pilada.
Polisi setempat yang diwakili oleh Surapong Salasit dari kantor polisi Kong Krailat mengatakan, penyebab kematian pria tersebut adalah dililit ular.
"Kami sudah memeriksa pria itu dan menemukan ada bekas gigitan ular di tubuh korban," ujar Krailat.
"Selain ada bekas gigitan, pria itu diidentifikasi kehilangan oksigen," tambahnya.
Polisi menduga bahwa ular piton itu tengah kelaparan.
Advertisement