Dua Penumpang Gelap Jatuh dari Pesawat Menuju New York

Sesaat setelah lepas landas, tiba-tiba saja ada dua orang terjatuh dari pesawat yang hendak menuju New York.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Feb 2018, 11:01 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2018, 11:01 WIB
Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Ilustrasi pesawat (Pixabay)

Liputan6.com, Quito - Dua penumpang gelap jatuh dari pesawat sesaat setelah lepas landas dari sebuah bandara di Guayaquil, Ekuador dalam penerbangan ke New York, Amerika Serikat. Pihak berwenang mengatakan kepada media lokal kematian keduanya terjadi pada Senin 26 Februari 2018.

Sejauh ini pihak berwenang tak memberikan detail atas kejadian dua penumpang gelap jatuh dari pesawat tersebut.

Pihak berwenang hanya mengatakan dua jasad pria berusia antara 25 dan 30 tahun, ditemukan di ujung selatan landasan pacu Bandara Jose Joaquin de Olmedo di Guayaquil.

"Dua orang masuk ke jalur pendaratan dan saat pesawat lepas landas, sistem di kapal terbang itu menghempaskannya atau mereka kehilangan pegangan," ujar Jenderal Marcelo Tobar seperti dikutip dari Asia One, Selasa (27/2/2018).

Jaksa Carlos Bustamante mengatakan bahwa pesawat yang kembali ke Guayaquil berasal dari Peru dan sedang dalam perjalanan ke New York.

"Operasi bandara ditutup selama satu jam setelah kejadian tersebut," jelas Kantor Penerbangan Sipil.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Nasib Mujur Penumpang Gelap

Ilustrasi pesawat (iStock)
Ilustrasi pesawat. (iStock)

Tak seperti kedua pria di Guayaquil, Equador, remaja bernama Yahya Abdi ini lebih mujur dari mereka. Ia berhasil selamat penerbangan 5 jam dari California ke Hawaii dalam ruang roda pesawat terbang Hawaiian Airlines. Padahal, suhu di ruang itu dingin membeku.

Penumpang gelap itu menyelinap ke Bandara Internasional Mineta di San Jose setelah melompati pagar. Ia meringkuk di lubang roda belakang Boeing 767 karena berupaya bertemu lagi dengan ibunya.

Ia mendengar kabar ibunya masih hidup walaupun ayahnya mengatakan sebaliknya.

Ketika pesawat mendaki ke ketinggian lebih dari 11 kilometer dan suhu ruang kemudian anjlok hingga minus 62 derajat Celsius, remaja itu pun kehilangan kesadaran.

Satu jam setelah pesawat mendarat, ia pun siuman dan berjalan di tarmac hingga dipergoki awak darat yang kaget melihatnya. Abdi ditanyai oleh FBI dan kemudian diserahkan kepada petugas perlindungan anak untuk mendapatkan perawatan medis dan keterangan kesehatan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya