Terkuak, Ini Alasan Kursi dan Jendela Pesawat Tak Pernah Sejajar

Berikut penjelasan dari penempatan kursi dan jendela pesawat yang tak pernah sejajar.

oleh Afra Augesti diperbarui 27 Feb 2018, 04:02 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2018, 04:02 WIB
Ilustrasi Kursi Pesawat
Ilustrasi kursi pesawat. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat adalah alat transportasi yang digunakan untuk menempuh jarak perjalanan amat jauh, seperti menyeberangi pulau, berpergian ke negara lain, hingga pengangkut bahan-bahan sembako ke daerah terpencil.

Bagi penumpang pesawat komersil, memesan tiket pesawat kini sudah bisa dilakukan via online. Sebelum check-in, Anda bisa memesan atau memilih tempat duduk yang diinginkan.

Bagi yang senang melihat pemandangan dari ketinggian ribuan kaki, biasanya akan memilih kursi yang dekat dengan jendela agar lebih leluasa menikmati langit.

Tapi pernahkah Anda menyadari bahwa, kebanyakan, jendela pesawat terbang komersial letaknya tak pernah sejajar dengan deretan kursi? Terkadang kita dibuat kecewa karena kursi yang kita pilih ternyata tak bersebelahan persis dengan jendela.

Keanehan desain ini ternyata punya alasan tersendiri. Tim dari Today I Found Out telah mencari tahu penyebabnya dan berbagi penjelasan yang cukup rasional melalui platform pengunggah video mereka.

Ternyata, semuanya bersumber dari pabrik pembuat pesawat dan maskapai penerbangan. Pemasangan kursi ditentukan oleh pihak maskapai, meski produsen pesawat telah menjalankan tugasnya sesuai prosedur.

Mereka tak tahu menahu soal penempatan kursi pesawat, sehingga banyak ditemukan posisi kursi yang tak sejajar dengan jendela. Ada yang tak kebagian jendela, ada pula yang mendapatkan jatah dua jendela.

Pabrikan seperti Boeing dan Airbus, semisal. Keduanya mengatur penempatan jendela di dalam kabin tanpa harus memikirkan posisi atau letak kursi. Setelah jendela terpasang, mereka akan menyampaikan rekomendasi lokasi tempat duduk penumpang ke perusahaan penerbangan.

Namun, maskapai penerbangan biasanya mengabaikan rekomendasi tersebut dan lebih memilih untuk memakai idenya sendiri.

Menurut laporan News.com.au., Senin (26/2/2018), pihak maskapai biasanya menjejalkan lebih banyak deretan kursi dalam pesawat terbang dan mengurangi ruang gerak kaki. Tujuannya yakni untuk meningkatkan pendapatan dan menjaga tarif tetap kompetitif.

Itulah mengapa, beberapa sandaran kursi pesawat ada yang bisa direbahkan lebih jauh dan ada juga yang hanya bisa didorong beberapa sentimeter saja.

Selain letak kursi, maskapai juga menentukan konfigurasinya, seperti pengaturan 3-4-3, 2-3-2, atau yang paling umum 3-5-3.

 

Benda Mengejutkan Ini Ditemukan di Kantung Kursi Pesawat

Kursi biru dalam pesawat (iStock)
Kursi biru dalam pesawat (iStock)

Sebelumnya, seorang reporter media CNN iseng merogoh kantung kursi pesawat yang ada di depannya. Sang jurnalis berniat melihat-lihat majalah dan selebaran yang biasa diletakkan di sana. Tapi, ia justru kaget bukan kepalang atau shock dibuatnya.

Bukan karena tangannya menyentuh tisu belas pakai, biskuit yang baru digigit separuh, atau kartu petunjuk keselamatan penerbangan yang belepotan makanan.

Alih-alih, reporter tersebut mendapatkan sesuatu yang tak seharusnya dilihat para penumpang pesawat, bahkan dilarang dilihat oleh siapapun: dokumen rahasia.

Seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (7/2/2018), dokumen rahasia yang didapatnya adalah milik pemerintah Amerika Serikat. Ada tulisan "for official use only" dan "important for homeland security". Itu artinya, tak boleh sembarang orang mengaksesnya.

Dokumen milik Departemen Keamanan Dalam Negeri (Department of Homeland Security) Amerika Serikat tersebut berisi informasi sensitif terkait tindakan antiterorisme dalam ajang Super Bowl atau final sepak bola ala AS.

Data-data rahasia itu tertinggal di kantung kursi pesawat penerbangan komersial, lengkap dengan boarding pass dan jadwal perjalanan seorang ilmuwan yang bertanggung jawab atas simulasi (drill) penanganan antraks jelang Super Bowl LII di Minneapolis tahun lalu.

Dokumen yang ditemukan dalam pesawat tersebut menyertakan catatan bahwa data-data rahasia itu harus diamankan setelah jam kerja, dihancurkan sebelum dibuang, dan hanya boleh diakses orang-orang terbatas.

CNN melaporkan, dokumen bertanggal Desember 2017 itu mengkritik rencana respons untuk mengantisipasi potensi serangan antraks oleh teroris ke US Bank Stadium di Minneapolis.

Dokumen tersebut merekomendasikan perbaikan, berdasarkan simulasi yang dilakukan untuk menilai kemampuan aparat untuk merespons serangan senjata biologis dengan cara yang terkoordinasi.

CNN mengatakan, pihaknya memutuskan untuk tidak mengungkap dokumen rahasia itu sebelum Super Bowl berakhir. Sebab, Department of Homeland Security penerbitan berita  tersebut dapat membahayakan keamanan di ajang yang dihadiri oleh 73.000 orang.

 

Simak video pilihan terkait pesawat berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya