Curhat Monica Lewinsky soal Perselingkuhannya dengan Bill Clinton

Monica Lewinsky menyebut Bill Clinton melakukan penyalahgunaan kekuasaan berat atas hubungan terlarang yang dijalin keduanya.

oleh Citra Dewi diperbarui 28 Feb 2018, 17:31 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2018, 17:31 WIB
Presiden ke-42 Amerika Serikat, Bill Clinton
Presiden ke-42 Amerika Serikat, Bill Clinton (Public Domain)

Liputan6.com, Washington, DC - Mantan staf magang Gedung Putih yang pernah memiliki hubungan khusus dengan Bill Clinton, Monica Lewinsky, mengatakan bahwa hubungan tersebut merupakan sebuah penyalahgunaan kekuasaan berat yang dilakukan Clinton.

Ketika terlibat hubungan itu, Lewinsky baru berusia 22 tahun, sementara Clinton 27 tahun lebih tua darinya.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam sebuah artikel untuk majalah Vanity Fair, usai gerakan soal pelecehan seksual #MeToo ramai diperbincangkan.

Dia juga mengungkap bahwa dirinya didiagnosis mengidap PTSD usai menjalani hubungan dengan Clinton. PTSD adalah trauma usai mengalami atau menyaksikan kejadian tragis.

Ia mengatakan, kondisi tersebut lantaran skandal perselingkuhan tersebut dibahas terus-menerus di media dan pengadilan. Akibatnya, ia pun merasa dikucilkan.

Dikutip dari BBC, Rabu (28/2/2018), skandal keduanya mendominasi pemberitaan AS antara tahun 1998 dan 1999. Awalnya, Bill Clinton yang kala itu menjabat sebagai presiden menyangkal memiliki hubungan khusus dengan Lewinsky. Namun, ia kemudian mengaku melakukan kontak fisik intim dengan mantan staf magang itu.

Republikan kemudian memulai proses pemakzulan Bill Clinton dengan alasan ia telah berbohong kepada penyidik federal. Namun, usaha itu gagal dan suami Hillary Clinton itu tetap berkuasa hingga 2001.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Curhat Lewinsky

Monica Lewinsky
Monica Lewinsky (Creative Commons)

Dalam Vanity Fair, Lewinsky yang saat ini berusia 44 tahun mengatakan bahwa dirinya masih memegang ucapannya bahwa hubungan terlarang itu merupakan persetujuan keduanya.

Namun, ia kemudian merenungkan adanya perbedaan kekuatan besar yang ada pada dirinya dengan Clinton.

Lewisnky pun mengatakan bahwa dia memiliki pemahaman terbatas tentang konsekuensinya pada saat itu. Ia mengaku menyesal atas perselingkungan tersebut setiap harinya.

"Definisi kamus tentang "persetujuan"? Untuk memberi izin agar sesuatu terjadi," tulis Lewinsky.

"Namun apa arti sesuatu' dalam contoh ini, mengingat dinamika kekuatan, posisinya, dan usia saya?... Ia (Clinton) adalah atasan saya. Ia adalah orang terkuat di planet ini. Ia berusia 27 tahun lebih tua dari saya, dengan pengalaman hidup yang cukup untuk tahu lebih banyak," imbuh dia.

Sejak kembali muncul di publik pada 2014, Lewinsky kerap berbicara secara terbuka melawan cyberbullying.

Lewinsky dan Gerakan #MeToo

Ini 10 Kandidat yang Masuk Nominasi Person of the Year Versi Majalah Time
Gerakan #MeToo, gerakan tersebut bertujuan melawan pelecehan seksual. Gerakan itu muncul setelah kasus tuduhan terhadap produser Harvey Weinstein dan puluhan orang lain di Hollywood, media, bisnis, dan politik. (AFP Photo/Bertrand Guay)

Dalam tulisannya di Vanity Fair, Lewinsky juga membahas gerakan perempuan soal pelecehan dan kekerasan seksual yang terus mendapat perhatian.

Ia menulis, dirinya menangis setelah dihubungi oleh salah satu pemimpin gerakan #MeToo yang mengucapkan simpatinya karena Lewinsky harus berjuang seorang diri dalam kasus yang menimpanya.

"Isolasi adalah alat yang sangat ampuh untuk menaklukannya. Namun saya tidak percaya bahwa saya akan merasa sangat terisolasi jika semuanya terjadi hari ini," tulis dia.

"Bahkan ada beberapa orang yang merasa pengalamanku di Gedung Putih tak memiliki tempat dalam gerakan ini. Seperti yang terjadi antara Bill Clinton dan saya sendiri bukanlah kekerasan seksual, walaupun kami menyadari bahwa ini merupakan penyalahgunaan kekuasaan yang berat."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya