Liputan6.com, Minneapolis - Dengan menggunakan Teleskop Hubble, astronom menemukan bintang terjauh yang berjarak 9 miliar tahun cahaya. Bintang tersebut memiliki nama resmi MACS J1149+2223. Namun, para astronom menyebutnya dengan Icarus.
Menurut astrofisikawan di Univeristy of Minnesota, Patrik L Kelly, jarak Icarus seratus kali lebih jauh dibanding bintang tunggal lain yang pernah terdeteksi.
Advertisement
Baca Juga
Biasanya, hanya fenomena seperti supernova atau galaksi yang terdeteksi pada jarak yang sangat jauh.
Dikutip dari The Washington Post, Rabu (4/4/2018), penemuan Icarus bermula saat Kelly dan rekan-rekannya mempelajari gambar sebuah supernova bernama SN Refsdal. Namun pada 2016, mereka menemukan benda berkedip yang berada di galaksi tempat supernova itu terjadi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menemukan Icarus
Menemukan Icarus tidak semudah itu. Di tengah jalur antara galaksi tempat Icarus berada dan Bumi, terdapat obyek lain, yakni sebuah galaksi yang bekerja seperti kaca pembesar.
Kelly menyebut, Icarus melintas di sepanjang kurva gugus galaksi itu dan cahaya dari bintang itu pun tertangkap oleh teleskop Hubble -- peristiwa itu disebut sebagai lensa gravitasi.
Efek tersebut sama seperti teleskop alami, yang jauh lebih kuat dibanding teleksop canggih buatan manusia.
Para penulis studi mengidentifikasi Icarus sebagai bintang stabil dan bukan merupakan ledakan. Hal tersebut dilihat dari suhu Icarus yang tidak tampak berfluktuasi.
"Supernova awalnya sangat panas dan kemudian mendingin. Kami tidak melihat adanya bukti perubahan suhu," ujar Kelly.
Â
Advertisement
Melihat Icarus, Menelusuri Sejarah Alam Semesta
Icarus merupakan bintang besar yang lebih panas dibanding Matahari. Kemungkinan bintang tersebut ribuan kali lebih terang.
Namun Kelly mengatakan, Icarus kini sudah tak ada lagi. Bintang biru raksasa hidupnya tak mencapai sembilan miliar tahun. Ia menduga Icarus runtuh menjadi black hole atau berubah menjadi bintang neutron.
Alam semesta berusia 13,8 miliar tahun dan dengan melihat cahaya Icarus, berarti kita telah melihat kembali ke tiga perempat dari usia alam semesta.
Kelly mengatakan, dengan menggabungkan kaca pembesar alami dengan teleskop James Webb, dapat menghasilkan temuan lain berupa bintang yang lebih tua dan jauh, bahkan, melebihi Icarus.