Liputan6.com, Guatemala City - Badan Penanggulangan Bencana Guatemala, CONRED, telah mengakhiri pencarian korban erupsi Gunung Fuego di San Miguel Lotes dan El Rodeo, Minggu 17 Juni 2018.
Pencarian dihentikan karena dua kawasan itu 'berisiko tinggi'. Di sisi lain, CONRED telah melakukan pencarian korban sejak Gunung Fuego meletus pada awal Juni ini.
Dengan begitu, otoritas Guatemala menyebutkan total korban tewas yang berhasil ditemukan mencapai 110 orang. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (18/6/2018).
Advertisement
Baca Juga
Otoritas Guatemala juga menjelaskan bahwa erupsi Gunung Fuego berimbas pada lebih dari satu juta orang. Sebanyak 3.265 orang juga telah dievakuasi dari berbagai wilayah di sekitar gunung api tersebut.
Sementara itu, pihak berwenang Guatemala telah membuka sebuah penyelidikan mengenai penggunaan protokol-protokol darurat.
Sebelumnya, para politisi yang beroposisi menuduh CONRED lamban memerintahkan evakuasi, sehingga keselamatan warga terancam.
Gunung Fuego terletak sekitar 44 kilometer sebelah barat daya Ibu Kota, Guatemala City, dan dekat dengan Kota Antigua, yang merupakan destinasi wisata populer.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Foto Mengerikan Desa yang Terhapus dari Peta Akibat Erupsi Gunung Fuego
Gunung Fuego meletus dengan dahsyat pada Minggu, 3 Juni 2018, membakar orang-orang yang tinggal di lerengnya. Seluruh kota terkubur dalam waktu singkat, semua berubah menjadi warna abu.
Foto-foto satelit menampakkan kota yang terdampak, sebelum dan sesudah letusan. Seluruh pinggiran kota dihapus dari peta karena ratusan rumah ambruk ketika berton-ton abu jatuh menghancurkannya.
Semua rata dengan tanah. Yang dulunya merupakan kumpulan ngarai hijau, lereng bukit, dan ladang, kini berubah jadi abu.
Fuego memuntahkan abu setinggi 20.000 kaki ke udara, mengirimkan aliran piroklastik ke tujuh desa terdekat dalam letusan terbesar selama empat dekade.
Sedangkan letusan kedua, yang terjadi pada hari Selasa, mengembuskan abu setinggi lebih dari 16.000 kaki di atas permukaan laut, mengirim lebih banyak material vulkanik ke pemukiman di timur dan timur laut.
Tim SAR telah mengevakuasi 99 jenazah yang terkubur abu dan puing-puing bangunan, hanya 28 yang berhasil diidentifikasi. Setidaknya, 197 orang dinyatakan masih hilang. Lebih dari 1,7 juta orang terkena dampak letusan dan 12.000 orang dievakuasi ke pusat-pusat bantuan.
Salah satu penduduk lokal, Alfonso Castillo, menceritakan kisahnya menyaksikan langsung bencana alam tersebut. Tempat tinggalnya di Desa San Miguel Los Lotes benar-benar dilenyapkan oleh lautan abu panas, membunuh orang, hewan peliharaan dan satwa liar.
"Dalam hitungan tiga atau empat menit, desa itu lenyap," kata petani berusia 33 tahun ini, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (8/6/2018).
"Tidak ada yang ingin kembali ke sana. Anak-anak saya mengatakan mereka lebih suka berada di jalanan. Ada banyak orang yang membantu kami, tetapi kami tidak memiliki apa pun. Kami tidak bisa mengeluarkan apa pun. Bagi kami, tidak ada hari esok," kenangnya lagi.
Petugas pemadam kebakaran melaporkan, suhu di area Gunung Fuego yakni sekitar 750 hingga 1.300 derajat Fahrenheit. Kondisi ini membuat penyelamatan menjadi sulit dan berbahaya.
"Tidak ada yang bisa mengeluarkan mereka atau mengatakan berapa banyak yang terkubur di sini," kata Efrain Suarez sembari berdiri di tengah spot yang dulunya adalah desa San Miguel Los Lotes.
"Seluruh jenazah diperkirakan sudah hangus. Dan jika menggunakan kendaraan berat untuk melakukan pencarian, dikhawatirkan tubuh mereka akan terkoyak," kata sopir truk berusia 59 tahun itu.
Advertisement