Liputan6.com, Seoul - Sebanyak sekitar 180 warga Korea telah dipilih untuk serangkaian reuni keluarga pada Agustus ini. Pertemuan tersebut merupakan yang pertama digelar dalam tiga tahun terakhir, sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Keluarga-keluarga yang terpisah pada akhir perang Korea 1950-53 secara berkala mendapat kesempatan reuni dengan kerabat di sisi lain, dan putaran terakhir kegiatan penuh emosional kal ini merupakan buntut dari pertemuan bersejarah pemimpin dua negara Korea pada April lalu.
Dikutip dari The Guardian pada Senin (6/8/2018), Korea Selatan akan mengirim 93 orang ke Gunung Kumgang, kawasan wisata di Korea Utara dekat perbatasan, dari tanggal 20 hingga 22 Agustus.
Advertisement
Sedikit kilas balik, kawasan Gunung Kumgang terbuka untuk warga Selatan hingga 2010, sebelum kemudian petugas penjaga dari militer Utara menembak kerumunan turis yang dinilai melanggar perbatasan, dan membuat salah seorangnya tewas.
Baca Juga
Di lain pihak, dalam menghadapi agenda reuni terbaru, Pyongyang belum menyebut jumlah pasti warga yang diizinkan ke perbatasan. Namun, banyak yang menduga bahwa peserta reuni kemungkinan berusia di kisaran 80 hingga lebih dari 100 tahun.
Sejauh ini, jumlah peserta reuni dari Korea Utara diyakini berjumlah kurang dari 90 orang, di mana 62 di antaranya dikabarkan berusia lebih dari 85 tahun.
Sejak 2000 silam, sudah ada 20 reuni yang digelar, namun kemudian terhenti pada 2015 ketika hubungan kedua negara Korea memburuk selama tiga tahun setelahnya.
Korea Selatan sebelumnya telah terbuka untuk mengadakan reuni lebih sering, namun Korea Utara menginginkan agenda tersebut sebagai tawar-menawar dalam diplomasi.
Menurut Kementerian Unifikasi Korea Selatan, lebih dari 132.000 warganya telah mengajukan permohonan reuni ke Palang Merah Internasional, berbanding cukup jauh dengan jumlah pengajuan serupa yang kurang dari 60.000 orang di Utara.
Jumlah pengajuan tersebut disaring melalui sistem layaknya lotre, menjadi hanya 500 kandidat, dan kemudian kembali dipilah berdasarkan faktor-faktor tertentu, seperti usia dan kesehatan.
Simak video pilihan berikut:
Reuni Segera Terlaksana
Para pejabat Korut dan Korsel dilaporkan bertemu pada Jumat, 15 Juni 2018, untuk melakukan pembicaraan tentang kelanjuran agenda reuni keluarga yang terpisah oleh Perang Korea pada 1950 sampai 1953.
Pertemuan tersebut, oleh beberapa pengamat, disebut sebagai peningkatan rekonsiliasi di tengah desakan diplomatik untuk menyelesaikan krisis nuklir Korea Utara.
Dikutip dari Time.com, Kementerian Unifikasi di Seoul mengatakan pertemuan itu akan membahas langkah pelaksanaan kesepakatan reuni, yang dibuat oleh Pemimpin Kim Jong-un dan Presiden Moon Jae-in, selama pertemuan puncak di Panmunjom pada April lalu.
Pada pertemuan bersejarah itu, kedua pemimpin negara menyepakati agenda reuni yang rencananya akan digelar pada 15 Agustus mendatang. Tanggal tersebut dipilih bertepatan dengan "kemerdekaan" Semenanjung Korea dari pemerintahan kolonial Jepang pada akhir Perang Dunia II.
Sebulan setelahnya, Kim Jong-un dan Moon Jae-in kembali melakukan pembicaraan, yang kemudian menghasilkan kesepakatan untuk memulihkan hotline militer lintas batas, dan mengirimkan delegasi gabungan Korea ke pawai pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta pada 18 Agustus mendatang.
Banyak pihak menilai agenda reuni bersifat sangat emosional, dan sebagian besar diikuti oleh para kelompok manula, yang terpisah oleh Perang Korea. Mereka umumnya ingin sekadar bertemu dengan orang mereka cintai sebelum menghembuskan napas terakhir di usia senja.
Advertisement