Ke Seoul, Menlu Retno Hadiahi Presiden Korea Selatan Maskot Asian Games 2018

Dalam kunjungan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in di Seoul, ia memberikan kenang-kenangan bertema Asian Games.

oleh Afra Augesti diperbarui 27 Jul 2018, 15:05 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2018, 15:05 WIB
Maskot Asian Games 2018
Maskot Asian Games 2018 menyapa warga di Car Free Day, Jakarta, Minggu (25/3). Acara ini merupakan rangkaian dari sosialisasi ketiga maskot lucu tersebut sekaligus mengingatkan perhelatan Asian Games 2018. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Seoul - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi bertemu dengan Moon Jae-in di Seoul, Jumat (27/7/2018) waktu setempat. Dia dijamu oleh Sang Presiden Korea Selatan di Istana Kepresidenan Blue House. Selain membawa sejumlah misi penting, beberapa hal juga dibahas dalam pertemuan keduanya.

Salah satunya adalah menyampaikan undangan resmi dari Presiden Jokowi terkait pembukaan Asian Games 2018 yang bakal digelar di Jakarta, 18 Agustus mendatang. Dalam pertemuan tersebut, Retno memberikan tiga maskot perhelatan olahraga bergengsi se-Asia itu kepada Moon Jae-in, yakni Atung, Bhin Bhin, dan Kaka.

Melalui foto yang diunggah di akun Instagram milik Retno, @retno-marsudi, terlihat Presiden Moon Jae-in sedang memegang Atung, sementara Retno memegang Bhin Bhin dan Kaka.

"Maskot Asian Games (Atung, Bhin Bhin dan Kaka) telah diterima Presiden Korea Selatan, YM Moon Jae-In di Istana Presiden (Blue House), Seoul (27/7/2018). I paid a courtesy call to Presiden Moon Jae-In to convey an invitation from Presiden Widodo to Presiden Moon to attend the opening ceremony of the Asian Games in Jakarta 18 August 2018. #asiangames2018," tulis Menlu Retno sekitar pukul 13.11 waktu setempat di Seoul, Korea Selatan.

Sebagaimana diketahui, Bhin Bhin adalah seekor burung cendrawasih (Paradisaea apoda) yang merepresentasikan strategi. Bhin Bhin mengenakan rompi dengan motif Asmat dari Papua.

Atung adalah seekor rusa Bawean (Hyelaphus kuhlii) yang merepresentasikan kecepatan. Atung mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta.

Adapun Kaka adalah seekor badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) yang merepresentasikan kekuatan. Kaka mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang.

Ketiganya merepresentasikan energi yang terdapat pada Asian Games.

Sebagai acara olahraga terbesar setelah Olimpiade, Asian Games adalah acara bergengsi yang diorganisasi oleh Olympic Council of Asia. Pada edisi ke-18 ini, Indonesia terpilih sebagai tuan rumah. Seluruh pertandingan akan dipusatkan di dua kota besar, yaitu Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang.

Korea Utara dan Korea Selatan merupakan dua di antara 45 negara partisipan dalam Asian Games 20118. Keduanya akan berkompetisi dalam beberapa pertaningan sebagai tim terpadu di bawah nama "Korea" (COR). Mereka juga akan berbaris bersama di bawah bendera unifikasi selama upacara pembukaan dan penutupan berlangsung.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Bertemu dengan Menlu Korea Selatan

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha di Seoul (26/7/2018) (sumber: Kementerian Luar Negeri RI)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha di Seoul (26/7/2018) (sumber: Kementerian Luar Negeri RI)

Selain Moon Jae-in, tokoh penting lain yang ditemui Retno adalah Menlu Korea Selatan Kang Kyung-wha pada Kamis, 26 Juli 2018. Dalam perjumpaan keduanya, Retno menegaskan pentingnya mengintensifikasi kerja sama ekonomi Indonesia-Korea Selatan, khususnya kerja sama industri, guna menghadapi gejolak perekonomian global.

Kedua Menlu berpendapat penting memanfaatkan berbagai peluang dari Special Strategic Partnership yang disepakati oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Moon Jae-in pada November 2017 lalu.

"Di tengah tren proteksionisme ini, kedua negara perlu untuk terus melipatgandakan upaya bersama memanfaatkan berbagai peluang dagang dan mendorong sistem ekonomi yang terbuka," ujar Menlu Retno pada 26 Juli 2018, seperti dikutip dari rilis resmi Kemlu RI yang dimuat Liputan6.com, Jumat (27/7/2018).

Di bidang perdagangan, Menlu RI secara khusus menyambut baik meningkatnya nilai perdagang kedua negara yang pada 2017 mencapai USD 16,31 miliar, dibanding 2016 yang hanya USD 13,68 miliar.

Pada sektor investasi, Menlu RI juga mendorong Korea Selatan untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia, seperti pada 2017 yang meningkat 100 persen dibanding 2016 --dari USD 1,06 miliar (2016) mencapai USD 2,02 miliar (2017).

Selain peningkatan kerja sama bilateral, kedua Menlu perempuan ini juga bertukar pikiran tentang berbagai perkembangan strategis di kawasan dan dunia. Salah satu isu yang menjadi perhatian khusus adalah perkembangan proses perdamaian di Semenanjung Korea.

Menlu RI kembali menegaskan harapan dan dukungan Indonesia bagi proses perdamaian dan denuklirisasi, menyusul serangkaian pertemuan tingkat tinggi antara pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan, serta pertemuan Pemimpin Korea Utara dan Presiden AS.

Sebagai anggota tidak tetap DK PBB 2019-2020, Menlu RI juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi agar DK PBB terus mengambil langkah yang terukur dalam mendorong proses perdamaian di Semenanjung Korea yang damai dan bebas nuklir.

"Tadi (26 Juli) Menlu Kang Kyung-wha menyampaikan langsung perkembangan proses perdamaian di Semenanjung Korea. Saya kembali menegaskan pentingnya follow-up dari kedua KTT yang telah dilakukan dalam menuju perdamaian semenanjung Korea," kata Menlu Retno.

Sebagai Utusan Khusus Presiden RI, Menlu Retno akan bertemu Presiden Moon Jae-In pada Jumat 27 Juli 2018.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya