Tokonya Dicuri, Wanita di China Malah Janjikan Kue Gratis ke Pelaku

Mulanya, sang pemilik toko yang bernama Wang hendak melaporkan kejadian ini kepada polisi. Namun, hal ini tidak jadi ia lakukan setelah melihat rekaman CCTV yang merekam semua kejadian.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Agu 2018, 18:35 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2018, 18:35 WIB
Kue ulang tahun
Ilustrasi ulang tahun (ist)

Liputan6.com, Nanjing - Seorang pemilik toko kue di China harus merugi lantaran ada perampok yang masuk ke dalam tempat usahanya secara diam-diam. Pencuri itu mengambil sejumlah stok kue yang tersimpan.

Mulanya, sang pemilik toko bernama Wang hendak melaporkan kejadian ini kepada polisi. Namun, hal ini tidak jadi ia lakukan setelah melihat rekaman CCTV yang merekam seluruh kejadian pencurian tersebut.

Dikutip dari laman South China Morning Post, Rabu (8/8/2018), dalam rekaman tersebut terlihat pelaku sedang membobol toko yang berlokasi di Nanjing pada Rabu, 1 Agustus 2018 malam.

Setelah berhasil membobol toko, pria berusia 30 tahun itu menuju etalase kue dan mengambil sekitar empat buah kue basah yang telah dipajang.

Tak lama setelah mengambil kue itu, ia menyadari jika yang ia pegang adalah palsu. Oleh sebabnya ia kembali ke etalase dan mengambil satu kue tart untuk dibawa pulang.

Wang yang sudah melihat rekaman ini langsung menarik kesimpulan jika sang pencuri tidak ada niatan untuk mencuri uang, melainkan hanya ingin kue saja.

"Pencuri itu hanya ingin kue. Saya rasa ia tidak cukup uang untuk beli kue sehingga memilih untuk mencuri," ujar Wang.

Karena kasihan dan prihatin, wanita itu memilih untuk tidak memanggil polisi dan malah berharap dapat bertemu dengan pria tersebut.

Lewat sebuah program televisi ia meminta agar pencuri itu datang kembali ke tokonya untuk diberikan kue.

"Kita semua pasti pernah mengalami kesulitan. Saya tidak akan merasa sungkan untuk menolong mereka yang membutuhkan," tambahnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Doyan Aroma Kaki, Pria Curi 160 Pasang Sepatu

ilustrasi pumps
Ini pilihan sepatu yang seharusnya dimiliki oleh wanita karir (instagram/eppun.co.kr)

Jika sebelumnya ada seorang pria yang mencuri karena ingin kue, maka beda halnya dengan yang satu ini. Ia mencuri karena doyan.

Pada Agustus 2016, seorang pria asal Hubei, China jadi tahanan polisi karena telah melakukan pencurian terhadap 160 pasang sepatu wanita.

Ketika pihak kepolisian menanyakan niat pelaku melakukan pencurian, ia mengatakan suka dengan aroma sepatu wanita.

Petugas menemukan ratusan pasang sepatu beserta sejumlah pakaian dalam, dan baju karyawan sebuah perusahaan yang berlokasi dekat rumah pelaku, demikian seperti yang dilaporkan Sohu.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara perusahaan mengatakan mereka mendapat keluhan barang-barang yang menghilang secara misterius, memaksa mereka untuk mengungkapkan misteri dengan memasang kamera CCTV.

Untuk beberapa saat, pelaku berusia 33 tahun berhasil luput dari tangkapan kamera. Namun, setelah meminta bantuan kepada kepolisian setempat untuk mengungkapkan sepatu-sepatu yang hilang, seorang pria berhasil ditangkap.

Setelah beberapa hari melakukan investigasi lanjutan, polisi mendapati seorang pria dalam rekaman kamera CCTV. Di dalam video tersebut petugas mendapati pria yang hanya diketahui bermarga Yang hendak mengambil dua pasang sepatu.

Para petugas kemudian melakukan penggeledahan ke rumahnya. Dan secara mengejutkan mereka menemukan sepatu di seluruh penjuru ruangan kediamannya -- di teras, bawah tempat tidur dan di dalam lemari -- dengan total secara keseluruhan berjumlah 159 pasang.

Menurut laporan, Yang adalah seorang pencuri ulung sepatu yang sengaja ditinggalkan untuk mengering oleh pemiliknya di pinggir jalan, kebiasaan yang dilakukan oleh para pegawai.

"Aromanya membuatku sangat bahagia," katanya ketika ditanya oleh wartawan.

Sementara itu berita tersebut beredar dan merebak di dunia maya Tiongkok. Netizen tidak tahan untuk memberikan sejumlah tanggapan lucu tentang sikapnya yang aneh itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya