Liputan6.com, Lwesuubo - Seorang gadis berusia 13 tahun di Lwesuubo, Uganda kaget bukan main saat masuk ke dalam kamar orangtuanya. Di lokasi tersebut, ia menemukan kepala sang ayah telah terpenggal.
Dikutip dari laman Mirror.co.uk, Jumat (17/8/2018), dilaporkan bahwa tubuh sang ayah tak ada di lokasi itu. Hanya potongan kepala bersimbah darah yang ditemukan.
Ternyata, kasus pembunuhan ini dilakukan oleh ibunya sendiri. Kala itu Siraje Kavuma dipenggal oleh istrinya sendiri yang bernama Harriet Nassali, di kamar tidur mereka.
Advertisement
Untuk menutupi jejak pembunuhan, wanita itu mencoba untuk menggali kuburan sedalam 11 meter. Sementara kepala korban masih ia simpan di dalam kamar.
Baca Juga
Menurut keterangan dari polisi wilayah Mattuga, Uganda, sang anak yang jadi saksi penemuan kepala ayahnya mengatakan bahwa sang ibu sedang dekat dengan pria lain.
Lewat kesaksian ini, polisi Uganda melakukan penyelidikan dan mencari tahu keberadaan pelaku dan selingkuhannya. Saat berhasil ditemukan, keduanya langsung dibawa ke kantor polisi.
Setelah diinterogasi, pelaku mengakui bahwa ia sudah punya rencana untuk membunuh suaminya lantaran ingin selingkuh dengan pria lain.
Sang anak juga mengungkapkan bahwa kehidupan rumah tangga orangtuanya memang sedang tidak baik. Pertengkaran dan adu mulut kerap terjadi.
"Mereka sempat bertengkar beberapa kali. Setelah itu saya mendengar ibu mencoba meracuni ayah," kata remaja tersebut.
Kini, Nassali dan Kamusangi mendekam di kantor polisi Mattuga, Uganda sembari penyidikan terhadap mereka dilanjutkan.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Simpan Jasad Istri di Kulkas
Kasus serupa terjadi pada November 2017, bedanya yang jadi korban adalah sang istri. Sang suami asal China mengaku telah membunuh pasangannya dan menyembunyikan jasadnya di dalam kulkas selama tiga bulan.
Pria itu, Zhu Xiaodong, dituduh telah mencekik sang istri, Yang Liping. Hal itu ia lakukan setelah bertengkar hebat pada 18 Oktober 2016, di rumahnya di Distrik Hongkou, Shanghai.
Setelah membunuh Yang, Zhu membungkung jasadnya dengan selimut berwarna merah dan menyembunyikannya di dalam kulkas yang berada di balkon selama 105 hari.
Ia pun berpura-pura berperan sebagai istrinya, dengan meng-update media sosialnya dan mengirim pesan kepada orangtuanya.
Dikutip dari AsiaOne, Zhu mengakui telah membunuh istrinya ke polisi pada 1 Februari 2017, setelah mengundang orangtuanya untuk makan malam dan membokar tindakan kejinya itu.
Di pengadilan, Zhu mengaku bahwa ia akan menerima seluruh hukuman yang berdasar hukum.
Keluarga Yang meyakini bahwa itu adalah pembunuhan terencana dan meminta keadilan. Mereka meminta Zhu dihukum seberat-beratnya oleh pihak berwenang China.
"Ia tidak membunuh anakku karena gelap mata, ia merencanakannya," ujar ayah Yang, Yang Galian, seperti dimuat dalam Eastday.com.
Setelah kematian Yang terungkap, keluarga kedua belah pihak baru mengetahui bahwa pasangan suami istri yang menikah pada Desember 2015 itu telah mengajukan cerai pada Agustus 2016.
Dua bulan sebelum Yang dibunuh, Zhu membeli sejumlah buku tentang kematian dan pembunuhan.
Ia juga baru membeli kulkas yang digunakan untuk menyimpan jasad istrinya. Namun, Zhu mengaku bahwa ia membeli pendingin itu untuk menyimpan daging untuk reptil peliharaannya.
Meski telah mengajukan cerai, dua bulan setelahnya, pasangan asal China itu memutuskan untuk tak jadi cerai. Tapi akhirnya malah kerap bertengkar dan berujung pada pembunuhan salah satunya.
Advertisement